Nasehat Mutiara Islami #9

Semalam aku asyik tertidur lelap dan terasa malas untuk bangun Tahajjud,. Ah, padahal baru saja kemaren malam qiyamul lail selalu terjaga. Dan begitu semangat berharap penuh pada ridhaNya. Mengapa aku bisa futur lagi ??

Seharian berkeliling silaturahim,
Makan segala apa yg tersaji, Seakan tak pernah makan berhari-hari. Padahal hari sebelumnya masih bisa menahan diri. Bertemu sanak saudara bercanda haha hihi. Diselingi ghibah sana sini. Atau membuat lelucon tak berarti. Bahkan tak jarang aku berbohong, hanya ingin jd pusat perhatian famili,

Ah, padahal sebulan lamanya kemaren sudah latihan,
Mengendalikan nafsu, Menahan makan dan juga lisan,
Tak peduli teman memulai pertengkaran, hati tetap tenang dengan segala ucapan. Namun mengapa aku kembali seperti dulu lagi ??

Aku mulai menganggap remeh dosa lagi. Nasehat ulama pun seolah tiada arti. Semua seakan keluar masuk kuping kanan dan kiri. Bahkan tilawah selembarpun tak ada. Padahal, Sebulan penuh kemarin 3 kali khatam.

Ah…..
Aku kenapa kembali seperti ini?
Padahal kemaren sebulan tampak sholih. Namun sehari lewat sudah beralih.

Aku harus tetap istiqomah..
Aku berjanji harus berubah,
Aku tidak boleh begini terus,
Aku ingat suatu tausiyah,
“Rugi diri jika makin hari taqwa tak bertambah, sedang ajal semakin mendekat”

Ya Allah…
Tetapkan hatiku di atas jalanMu,
Istiqomahkan aku, Jadikan aku termasuk bagian orang sholih
Dan berharap mendapat surgaMu,

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

“Rabbana la tuzigh qulubana ba’da idz-hadaitana wa hablana min ladunka rahmah, innaka antal wahhab.”

Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami menyimpang kepada kesesatan, setelah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, karena sesungguhnya Engkau Maha Pemberi (Karunia).”
―QS. Ali Imran [3]: 8

✍ Habibie Quotes, 15 Mei 2021
Ig – http://www.instagram.com/habibiequotes_

Renungan Untuk Semua Yang Masih Hidup

Repost

*KETIKA REZEKIMU HABIS, MAKA AJALPUN TIBA*

*(Rugi kalau tidak baca sampai selesai)*

*Jangan pedulikan jasadmu yang akan busuk & hancur!! … Kaum muslimin akan melaksanakan kewajiban mereka:*

*1. Memandikan mu*
*2. Mengkafani mu*
*3. Menshalati mu*
*4. Menguburkan mu*

*Yakinlah!!! bahwa :*
*Dunia tidak sedih dengan KEMATIAN mu*

*Alam semesta tidak berduka atas kepergian mu.!*

*Segala sesuatu akan berjalan seperti biasa dan tidak berubah dengan perpisahan mu.!!*

*Perekonomian akan terus berputar.*!

*Pekerjaanmu, akan digantikan orang lain*!

*Hartamu akan pindah tangan secara halal kepada ahli waris.!*

*Sementara Anda yang akan di HISAB atas segala sesuatu dari perkara yang besar sampai dengan hal yang paling kecil.!!*

*Yang pertama lepas dari mu, adalah *namamu..*

*Saat Anda meninggal dunia: Orang2 bertanya : Dimana MAYATnya?*

*Mereka tidak lagi memanggil mu dengan namamu.. Namamu tinggal kenangan belaka*

*Ketika mereka akan men shalati, mereka bilang : Bawa kesini *JENAZAHnya.!!!* *Mereka tidak lagi menyebutkan *namamu.. Betapa cepat namamu hilang berlalu….*

*Ketika mereka akan menguburkan mu, mereka berkata: *Dekatkan MAYATnya.!! tanpa menyebutkan namamu..*

*_Karena itu…_*
*_Janganlah tertipu oleh kehormatan, status sosial dan kelebihan kelompokmu..!!_*

*_Jangan terperdaya oleh kedudukan, jabatan dan nasib keturunanmu…!!_*

*_Alangkah fananya dunia ini… dan betapa besar apa yang akan kita hadapi…_*

*KESEDIHAN ORANG ATAS KEPERGIAN MU ADA 3:*

*1.Orang yang mengenal mu sepintas akan mengatakan: Kasihan…!!*

*2.Teman dan sahabatmu akan bersedih beberapa saat atau beberapa hari, kemudian mereka kembali pada rutin dan canda tawa mereka..*

*3.Kesedihan mendalam di rumah… Keluargamu akan bersedih sepekan… satu-dua bulan atau hingga satu tahun… Kemudian mereka akan meletakkanmu dalam album kenangan…*

*Demikianlah… Kisah mu di antara manusia telah berakhir…*

*Anda hanya tinggal ALBUM KENANGAN.*

*Kisah mu yang sebenarnya baru dimulai… bersama sesuatu yang nyata, iaitu : Alam Akhirat*

*Telah lepas darimu:*
*1.Ketampanan /Kecantikan*
*2.Harta/Rumah*
*3.Kedudukan /Jabatan*
*4.Anak*
*5.Isteri/Suami*

*Kehidupan mu yang sesungguhnya baru dimulai*

*Pertanyaannya sekarang adalah :*

*Apa yang telah Anda siapkan untuk “kubur” dan akhirat mu.????? Ini adalah KENYATAAN yang akan terjadi dan perlu direnungkan.!!*

*Check ibadahmu… yang wajib dan yang sunnah..*
*Check Amal sholeh dan Sedekah mu..Check perilaku dan tingkah laku mu..*

*Semoga kita semua menyiapkan bekal untuk kehidupan yg kekal.. Dan Selamat di Akhirat..*

*Jika Anda membantu mengingatkan orang lain dengan menyebar postingan ini… In Syaa Allah… Anda akan dapatkan buah dari peringatan Anda ini dalam timbangan amal kebaikan pada hari Qiamat.*

*_”Dan berilah peringatan! karena peringatan itu bermanfaat bagi orang2 beriman”_*

*Kenapa Mayat memilih: “SEDEKAH” jika kembali ke dunia? Sebagaimana firman Allah:*

*”Ya Allah! jika Engkau tunda ajalku sebentar saja, niscaya aku akan bersedekah”*

*Mereka tidak mengatakan:*
*👉Niscaya Aku akan Haji/Umrah..*
*👉Niscaya Aku akan Sholat..*
*👉Niscaya Aku akan Puasa..*

*Para Ulama menjelaskan : “Mayat hanya mengatakan Sedekah karena dia melihat pahala sedekah yang sangat besar setelah kematian”*

*Maka perbanyaklah sedekah*
*untuk saat ini bersedekahlah dengan mengirim /menyebarkan postingan ini pada teman /saudara dengan niat karena Allah,*

*Kalau ada manusia tidak mau copy paste kepada group-group yang lain itulah tandanya manusia paling malas di dunia yang berada di laman sosial, kalau copy paste yang lain itu cepat saja tangannya memindahkan ke group lain*

*Mari Budayakan Sedekah bukan pergi umrah beratus kali bersedekah lebih Afdal/bagus*

*MARI SENANTIASA BERTAUBAT, BERIBADAH DAN MELAKUKAN KEBAIKAN…AAMIIN*

*INDAH NYA BERBAGI SEDEKAH*
*SEDEKAH ITU INDAH*

_*SEMOGA BERMANFAAT*_

*AAMIIN AAMIIN YAA ROBBAL’AALAMIIN* 🤲🤲🤝🤝

Nasehat Mutiara Islami #7

INTROSPEKSI DIRI =>MENUMBUHKAN KEIKHLASAN

Manusia, takkan habis pikirnya.
Ada kalanya kita berpikir tentang apa-apa yang terjadi pada dunia tentang hal-hal yang patut diberi tanda tanya di kepala kita.
Pernahkah kita merasa jawabnya kadang tak masuk di akal???
Namun, jawabnya itu pula kadang tak bisa di sangkal.
Berkali-kali manusia mencoba untuk berharap dan berencana.
Berkali-kali pula berkemungkinan tak sesuai diharap, sebab tidak sesuai takdirnya.
Layaknya daun yang jatuh, entah karena terhempas angin, diguyur hujan, atau dipetik.
Ia akan jatuh di waktu dan tempat yang tepat.
Selalu banyak kemungkinan sebab ia terjatuh, tapi siapa peduli sebab jatuhnya apa.
Bilamana dia telah jatuh, maka dia hanya bisa terseret ke tempat yang seharusnya dia takdirkan.
Begitulah, alam semesta tidak kelihatan nyata bersekongkol.
Bukan hanya tentang jatuhmu tapi juga tumbuhmu.
Bukan hanya tentang gagalmu tapi juga keberhasilanmu.
Maka ketika kamu mempermasalahkan keadaan tentang jatuhmu, seperti daun yang mengumpat pada angin, atau manusia yang menggugurkanya, alam semesta seakan menertawakanmu.
Sedang dia tersenyum..
Menunggu, kapan kamu akan berhenti congkak, merasa begitu hebat, dan pantas mendapatkan segalanya.
Lalu merendah diri di hadapan-Nya..
Alam semesta hanya ingin kamu tau, bahwasannya jatuhmu tak melulu tentang sesuatu di sekitarmu.
Adakalanya jatuhmu karena kebodohan dan sifat angkuhmu.
Cobalah untuk mengoreksi diri, apakah dirimu layak untuk bersembunyi dibalik apa yang kau kelabui.
Ia tak menghukum namun menuntun, bila sudah mengoreksi diri, akan tercermin, segala sesuatu yang telah diperbuat selama ini.
Hiduplah dengan pijakan dan tujuan yang benar.
Jalani saja apa yang sudah Allah takdirkan, jangan risaukan, apa yg menurutmu tidak baik tapi itulah yang terbaik dalam skenarioNya.
Semoga Allah membawa kita ke puncak kebahagiaan..

#selfreminder

______

Kita Adalah… Siapa Kita Di Akhirnya Nanti

بسم الله الرحمن الرحيم
Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ

“Setiap hamba akan dibangkitkan berdasarkan kondisi meninggalnya”
(HR Muslim no 2878)

Berkata Al-Munaawi :

أَيْ يَمُوْتُ عَلَى مَا عَاشَ عَلَيْهِ وَيُبْعَثُ عَلَى ذَلِكَ

“Yaitu ia meninggal di atas kehidupan yang biasa ia jalani dan ia dibangkitkan di atas hal itu”
(At-Taisiir bi Syarh Al-Jaami’ As-Shogiir 2/859)

Kita semua tahu bahwasanya kematian, akan datang dengan tiba-tiba…

Tidak peduli dengan kondisi keadaan seorang hamba,
apakah dia berada di dalam keadaan ketaatan kepada Allah atau Di dalam keadaan sedang bermaksiat…,

Atau apakah dia berada di dalam keadaan sedang sakit ataupun dalam keadaan sehat… semuanya terjadi begitu cepat dan secara tiba-tiba…

Tentunya setiap kita berharap dianugrahi husnul khotimah…
yaitu keadaan dimana saat ajal datang menjemput, dan kita
– sedang beribadah kepada Allah…
– sedang bertaubat kepada Allah…
– sedang ingat kepada Allah… ,
akan tetapi, berapa banyak orang yang berharap meninggal dalam kondisi husnul khotimah, justru kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya…. Suul khootimah…
maut menjemputnya tatkala ia sedang bermaksiat kepada Penciptanya dan Pencipta alam semesta ini…
Yaitu Allah Jalla jalaluh

Bagaimana mungkin seseorang meninggal dalam kondisi husnul Khotimah sementara hari-harinya ia penuhi dengan bermaksiat kepada Allah…
hari-harinya ia penuhi tanpa menjaga pendengarannya…
pandangannya ia umbar secara liar…
hatinya dipenuhi dengan beragam penyakit hati…
lisannya yang tajam dan jauh dari berdzikir dan mengingat Allah…

Ingatlah sesungguhnya seseorang akan dicabut nyawanya berdasarkan kehidupan yang biasa ia jalankan selama ini…

…Kisah Aamir bin Abdillah Az-Zubair…

Mush’ab bin Abdillah bercerita tentang ‘Aamir bin Abdillah bin Zubair yang dalam keadaan sakit parah :

سمع عامر المؤذن وهو يجود بنفسه فقال: خذوا بيدي إلى المسجد، فقيل: إنك عليل فقال: أسمع داعي الله فلا أجيبه فأخذوا بيده فدخل مع الإمام في صلاة المغرب فركع مع الإمام ركعة ثم مات

‘Aaamir bin Abdillah mendengar muadzin mengumandangkan adzan untuk shalat maghrib, saat itu ia dalam kondisi sakaratul maut pada nafas-nafas terakhir,
maka iapun berkata : “ Pegang tanganku, (bawa aku) ke mesjid…!!”
merekapun berkata: “ Engkau dalam kondisi sakit !” ,
Diapun berkata : ” Aku mendengar muadzin mengumandangkan adzan sedangkan aku tidak menjawab (panggilan)nya? Pegang tanganku…! ”
Maka merekapun memapahnya lalu iapun sholat maghrib bersama Imam berjama’ah di masjid,
Diapun shalat, hingga selesai satu rakaat bersama imam,
kemudian ia jatuh dan meninggal dunia.
(Lihat Taariikh Al-Islaam 8/142)

Inilah kondisi seorang alim yang senantiasa mengisi kehidupannya dengan beribadah sesegera mungkin… bahkan dalam kondisi sekarat tetap ingin segera bisa sholat berjama’ah…. Bandingkanlah dengan kondisi sebagian kita… yang tatkala dikumadangkan adzan maka hatinya berbisik : “Iqomat masih lama…., entar lagi aja baru ke mesjid…, biasanya juga imamnya telat ko’…, selesaikan dulu pekerjaanmu.. tanggung…”, dan bisikan-bisikan yang lain yang merupakan tiupan yang dihembuskan oleh Iblis dalam hatinya.

Ingatlah…kita akan dimatikan Allah, berdasarkan amalan yang selama ini kita kerjakan,
Dan amalan itulah, buah hasil olah hati kita selama ini.

اللهم إني أسألك حسن الخاتمة.

_______

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

SEMUA AKAN PULANG PADA WAKTUNYA

كل نفس ذائقة الموت
Setiap yang bernyawa akan merasakan mati

Semoga qta pulang dalam keadaan husnul khotimah.. Aamiin

Allah ta,ala berfirman :

مَاۤ اَصَابَ مِنۡ مُّصِيۡبَةٍ فِى الۡاَرۡضِ وَلَا فِىۡۤ اَنۡفُسِكُمۡ اِلَّا فِىۡ كِتٰبٍ مِّنۡ قَبۡلِ اَنۡ نَّبۡـرَاَهَا ؕ اِنَّ ذٰ لِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيۡرٌۚ

22. Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.

لِّـكَيۡلَا تَاۡسَوۡا عَلٰى مَا فَاتَكُمۡ وَلَا تَفۡرَحُوۡا بِمَاۤ اٰتٰٮكُمۡ‌ؕ وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٍ فَخُوۡرِۙ‏

23. Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan jangan pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri,

(QS Al Hadid 22-23)

_______

Ingatlah…Malaikat Maut tidak Pernah Salah Dalam Menjalankan Tugas-nya.

بسم الله الرحمن الرحيم

Kematian itu, adalah sesuatu yang pasti.
Ketika waktunya tiba, maka malaikat maut akan bersegera melaksanakan tugasnya tanpa menundanya dan tidakbisa di tawar lagi.

Itulah Kematian, sesuatu yang kita tak bisa lari untuk menghindarinya …

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ

“ Di mana saja kamu berada,
kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.”
(QS. An Nisa’: 78).

Baru baru ini, kita mendengar kecelakaan pesawat,
Pesawat yang jatuh di sekitaran kepulauan seribu,
Berapa puluh orang yang ikut di dalam nya, sebagiannya mungkin telah mendapati ajal mereka.

Dan jatuhnya pesawat, adalah sebuah wasilah pengantar seseorang kepada kematiannya.

Bukan berarti, kita harus takut ketika hendak naik pesawat, takut akan jatuh dan kecelakaan,
Akan tetapi,
tanamkanlah tauhid kepada Allah,
bahwa dimana pun kita berada, dalam kondisi apapun,
Jika sudah taqdir-nya… ajal kita telah sampai, maka malaikat maut pun,
akan bersegera menjalankan tugasnya untuk mencabut nyawa kita.

Takutkan lah kita jatuh kepada kesyirikan
Takutkan lah kita jatuh pada amalan bid’ah
Takutkan lah kita jatuh kepada dosa dan maksiat
Dan
Takutkan lah ketika kita jatuh….pada hati wanita yang salah….ini juga bisa bahaya.

الحمدلله الذي على كل حال
______

Bahaya Ketidak Ikhlasan

بسم الله الرحمن الرحيم

Sesungguhnya, yang paling berat urusannya adalah keikhlasan. Setiap kita berusaha untu memadamkannya, maka ia akan muncul dalam bentuk yang lain.

Rasulullah pernah bersabda :

….وَرَجُلٌ تَعَلَّمَ الْعِلْمَ وَعَلَّمَهُ،
وَقَرَأَ الْقُرْآنَ، فَأُتِيَ بِهِ، فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا،
قَالَ: فَمَا فَعَلْتَ فِيْهَا؟
قَالَ: تَعَلَّمْتُ الْعِلْمَ وَعَلَّمْتُهُ وَقَرَأْتُ فِيْكَ الْقُرْآنَ،
قَالَ: كَذَبْتَ، لَكِنَّكَ تَعَلَّمْتَ الْعِلْمَ لِيُقَالَ: عَالِمٌ وَقَرَأْتَ الْقُرْآنَ لِيُقَالَ: هُوَ قَارِئٌ، فَقَدْ قِيْلَ،
ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ….

رواه مسلم

“… Dan seseorang yang mempelajari ilmu (agama) dan mengajarkannya,
Dan dia membaca (menghafal n mempelajari) al-Qur`ân.
Kemudian Dia didatangkan,
lalu Allâh Azza wa Jalla menyebutkan nikmat-nikmat yang pernah diberikan kepada-nya,
maka diapun mengakuinya.

Allâh Azza wa Jalla berfirman, : “ Lalu apa yang kamu perbuat padanya(nikmat yang dulu ia terima) ?”

Dia menjawab: “ Aku mempelajari ilmu (agama), mengajarkannya, dan aku membaca al-Qur`ân karena-Mu ( ya Allah ).”

Allâh Azza wa Jalla berfirman, : ” Kamu dusta, akan tetapi kamu menuntut ilmu agar kamu dikatakan seorang alim dan kamu membaca al-Qur`ân agar dikatakan qâri` dan kamu telah dikatakan seperti itu (di dunia,dipuji orang karena amalan nya).”

Kemudian diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya sampai dia dilemparkan ke neraka… ”
(Hadits Riwayat Muslim).

Ketika seseorang itu belajar ilmu agama, lalu mengamalkannya, lalu mendakwahkan dan menyampaikan nya kepada yang lainnya. Maka perhatikanlah selalu niat kita.
Selalu benahi niat untuk apa semua itu … Kepada siapa kita tujukan.

Karena syaithon akan selalu membisikkan ke dalam hati, agar kita selalu terjatuh kepada Riya. Karena Riya… Akan menghapus seluruh pahala amalan.
Riya akan membuat balasan pahala kita menjadi seperti debu yang berterbangan.
Dan bukan hanya itu, kita akan dipermalukan di depan makhluk, di padang Mahsyar nanti dengan Allah tampakkan,
Kepada siapa amalan itu kita riya-kan, Dan Allah akan perintahkan kita untuk meminta balasan pahala, kepada orang yang kita, dahulunya kita Riya kepada dia.

Ingatlah… Riya tidak menyerang orang yang bodoh,
Riya tidak menyerang orang yang tak pernah beribadah,
Riya tidak menyerang orang yang lemah dan orang yang miskin.

Dalam hadits diatas, Mereka adalah :
– orang-orang yang rajin beramal Sholih,
– orang-orang yang bermuamalah dengan Al-Quran,
Dia membaca Al-Qur’an, menghafalnya, mentadabburinya
– orang-orang yang menuntut ilmu, lalu mengamalkan ilmunya dan mengajarkan ilmu agama. Dan mereka inilah yang gampang terserang Riya
Dan menjadi target buruan utama syaithon.

Mengapa harus mereka…???

Karena Kalo orang itu bodoh, gak pernah beramal Sholih, maka amalan apa yang akan dia riya-kan.

Dan ingat,
Para pelaku Riya, adalah orang yang pertama kali akan Allah azab, Akan Allah lemparkan ke dalam jahanam terlebih dahulu dari pelaku dosa lainnya.

Ini menunjukkan bagaimana bahaya nya dosa Riya,

Semoga Allah menjaga hati kita agar selalu diberikan keikhlasan dan selamat dari bahaya Riya.

والله اعلم بصواب

______

Kemarin siang tgl 09-01-2021. Satu demi satu penumpang mendekat ke pintu keberangkatan di Soekarno Hatta. Petugas check in pun menyambut mereka dengan senyum.

Para penumpang pun bergembira, tanpa curiga bahwa ajal sedang menantinya, bahwa itulah waktu terakhir baginya di dunia.

Demikianlah sekitar 56 penumpang mendekati takdirnya.
Ada yang masih muda, bayi, seorang ibu, seorang ayah,
Mereka di takdirkan dalam satu tujuan, satu tempat, satu waktu, tanpa dibedakan ajalnya.

Tak ada yang tertukar.
Tak maju sedetikpun dan tak mundur sesaatpun.
Allah menyeleksi dengan perhitungan yang sangat tepat.

Proses pembelian tiket, check in, terbang dan sampai akhir perjalanan, hanya sebuah proses jalan untuk pulang, menjumpai takdir yang tertulis di Lauh Mahfudz. Sebuah catatan yang tak pernah kita lihat, tapi kita jumpai.

Lalu kapan giliran kita pergi ? Hanya Allah yang tahu.
Yang pasti hendaknya kita senantiasa dalam taqwa dan mempersiapkan bekalnya, karena kepergian kita bisa setiap saat, kapanpun dan dalam keadaan apapun.

Semoga hal ini menjadi renungan kita semua.

Turut berdukacita atas musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak.

Semoga semua saudara muslim yang menjadi korban mendapat ampunan dan mendapat tempat terbaik disisi Alla ‘azza wa jalla,

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ، اللَّهُمَّ أجرْهُم فِي مُصِيبَتِهِمْ، وَأَخْلِفْ لَهُمْ خَيْرًا مِنْهَا

Innalillahi wa inna ilaihi roji’un, Allahumma ajirhum fii mushibatihim, wa akhlif lahum khoiron minha #PrayForSJ182

Sesungguhnya kita milik Allah dan sungguh hanya kepada-Nya kita akan kembali. Ya Allah, berilah mereka pahala dalam musibah mereka dan berilah ganti yang lebih baik.

#️⃣ 𝙃𝘼𝙎𝙃𝙏𝘼𝙂𝙎 #️⃣
#SharePostinganBermanfaat
#PostinganBermanfaatIslam

_____

TEMAN …
KUTUNGGU ENGKAU DI MANHAJ SALAF …

Teman…
Aku pun selalu berdoa, agar diri ini, engkau dan yang lainnya, supaya diberi pemahaman untuk mengenal jalan kebenaran agama ini Di atas Manhaj salaf.

Kelak , semoga kita akan pergi dan Pulang kajian bersama , saling berbagi catatan kecil yang kita Punya.

Saling Menasehati disaat diri ini terjatuh dalam kesalahan
Dan saling menyemangati disaat futur melanda

Saling bergandengan tangan di saat manusia mengangap kita adalah orang asing
Dan saling menguatkan hati, agar Istiqomah berjalan mengikuti manhaj salaf ini.

Sungguh , hati ini terasa sangat sesak dan sempit,
saat teringat perkataan imam Jauzi Rahimahullah ,
ia pernah bekata kepada para sahabat sahabat nya :

إن لم تجدوني في الجنة بينكم فاسألوا عني وقولوا : يا ربنا عبدك فلان كان يذكرنا بك

: ”Jika kalian nanti, tidak menemukan aku di dalam surga, maka tolong tanyakanlah tentang diri ku kepada Allah.
Katakanlah : ’Wahai Rabb kami, hambaMu fulan, dulu dia pernah mengingatkan kami untuk selalu mengingati Engkau.”
Tapi kami tidak mendapatinya ada di dalam surga bersama kami…”
Kemudian jatuhlah air mata beliau , Dan Beliau tak mampu untuk menahan tangis … Mengkhawatirkan akan nasib beliau,

Dan benar agak nya , yg aku takutkan hanyalah, Jika kita membangun persahabatan kita karena urusan dunia semata,
Bukan karena keimanan kepada Allah,lantas Hujjah apa yang bisa kita kemukakan di hadapan Allah kelak ?

Sungguh….aku tak ingin,
jika nantinya Di akherat sana…ternyata Kita saling bermusuhan antara satu dengan yang lain .

Wahai teman ku
Aku hanya berharap,
Semoga bisa selalu bersahabat denganmu di dunia,
dan akan menjadi tetangga mu juga, di jannah nya Allah nantinya .

Cobalah kita merenungkan perkataaan seorang tabi’in,
Al-Hasan Al- Bashri berikut ini

استكثروا من الأصدقاء المؤمنين فإن لهم شفاعة يوم القيامة

”Perbanyaklah berteman dengan orang-orang yang beriman.
Karena mereka memiliki syafaat pada hari klamat.”
(Ma’alimut Tanzil 4/268).

Wahai sahabat ku… yang Aku inginkan agar nantinya, Persahabatan kita tidak akan menjadi sia sia belaka
Akan tetapi…semoga kita bisa bertemu di jannah nya Allah,
Dimana kita akan saling bertatap muka, dengan muka tersenyum gembira, saling merangkul dan memeluk hangat,

Dan aku akan katakan kepada mu
: ” Akhirnya, kita bisa sampai disini juga “.

Baarakallahu fiikum….

______

Sudah Saatnya Kau Bahagiakan Hati Mu

Masih ku ingat di saat awal kau datang
Kau bawa semua asa dan harapan
Hingga Berlalu waktu yang panjang
Semua bak seperti angan-angan yang tak mungkin pernah bisa untuk di wujudkan.

Entah telah berapa episode kehidupan yang kau lalui
Tak terhitung air mata, yang jatuh membasahi pipi
Kau bertahan walau harus menahan sakit dan perih
Hanya demi sebuah mimpi…yang tak pernah bisa kau dapati.

Sekarang kesempatan itu pun telah datang dihadapan
Saat hati mu, benar-benar hancur berantakan
Biarkan mereka yang tak pernah memperdulikan
Meskipun saat ini, hati mu harus berada di sebuah persimpangan.

Sebutlah nama Allah
Dan berusaha untuk ikhlas terhadap takdir ketetapan dari Allah…
Maka melangkahlah…
Dan terus lah kau menatap jauh kearah depan
Walau jalan mu tertatih karena beratnya beban
Jangan pernah kau biarkan hati mu ragu dan melihat lagi kebelakang
Biarkan lah semuanya, berlalu dari hidup mu dan tinggal menjadi kenangan.

Karena sesungguhnya
Kebahagiaan yang kau cari-cari
Ada di dalam hati mu.

Hijrah lah karena Allah,
Agar kau tahu, kepada Allah sajalah kau gantungkan semua harapan.

Niscaya Allah akan memenuhi hati mu dengan ketenangan.
Allah akan mengabulkan pinta mu, hingga kau akan hidup dalam bahagia. Dan Allah tak akan pernah meninggalkan mu, meskipun semuanya telah berpaling dari diri mu.

Yakinkan hati mu
Yakinkan pilihan mu
Ketika yang kau pilih adalah Allah, Insya Allah kita akan bertemu dalam bahagia di atas manhaj yang indah
Yaitu Manhaj Salaf.

Dan Allah adalah sebaik-baik penjaga.

______

—— Telat Masuk Sekolah —–

Mendengar kabar kematian tetangganya,
Ibnu Hazm Al-Andalusy segera menuju masjid untuk menghadiri sholat jenazah.
Pakaian layaknya orang akan beribadah segera ia kenakan dan tidak lupa pula, ia mengusapkan sedikit parfum dan wewangian di kedua telapak tangannya.

Sesampainya di masjid, kala itu telah usai sholat asar, Ibnu Hazm langsung saja duduk bersimpuh sembari menunggu jenazah datang.

Ia kaget bukan kepalang ketika ada seorang dari arah belakang menegurnya
: ” Jangan kau langsung duduk, tetapi berdirilah. Waktunya kau untuk shalat tahiyatul masjid.”

Ibnu Hazm pun langsung berdiri dan mengerjakan salat dua rakaat (tahiyyatul masjid).

Tak lama, Jenazah itu datang dan salat jenazah pun dimulai.
Usai salat jenazah, Ibnu Hazm berdiri kembali hendak melaksanakan dua rakaat salat. Mendapati hal itu, seseorang menegurnya kembali,
: ” Duduklah, Adapun sekarang adalah waktu yang diharamkannya untuk salat. ”

Mendapat 2 kali teguran, karena salah dalam beribadah, pada waktu yang berdekatan, telah membuat Ibnu Hazm malu bukan kepalang. Hari itu ia merasa telah menjadi manusia paling bodoh di muka bumi.
Pengetahuan dia tentang agamanya nol besar. Sementara usianya lebih dari seperempat abad.
Namun, kejadian memalukan itu tampaknya telah menjadi cambuk pelecut semangat untuk belajar agama bagi Ibnu Hazm.

Lelaki yang kelak menjadi salah satu penyokong mazhab Ad-Dzahiri ini memulai pengembaraan ilmu di usianya yang tergolong telat.

Jika ulama-ulama besar lain belajar agama sejak kecil, bahkan sejak masih kanak-kanak sudah banyak yang hafal kitab suci, dan kitab para ulama, maka tidak demikian yang terjadi pada Ibnu Hazm.
Ia bisa diistilahkan : ” telat masuk sekolah”.

Telat belajar bukan berarti langsung otomatis gagal. Ibnu Hazm adalah hujjah bahwa usia tidak menjadi penghalang untuk berpeluh dalam belajar.
Menurut adz-Dzahabi dalam kitab Siyarul Alam Nubula, terbukti kelak Ibnu Hazm menjadi salah satu ulama prolifik yang menguasai banyak disiplin ilmu.

Apa yang dialami Ibnu Hazm An-Andalusy sebelas-dua belas dengan jalan yang ditempuh Zakaria Al-Anshari.
Ulama moncer dari Mazhab Syafi’i ini juga memulai belajar pada usia 26 tahun.
Meski telat, ketekunan berhasil menghantarkannya pada altar ilmu sekaligus menjadi ulama papan atas bergelar Syaikhul Islam.

Kesungguhan dan ketekunan menjadi dua kata kunci yang mengantarkan mereka menjadi ulama-ulama yang kompeten dan mumpuni di berbagai disiplin keilmuan.

Tak ada kata terlambat, dalam menuntut ilmu agama,
Jika tidak segera di mulai belajar dari sekarang…
Entah apakah nanti kita masih memiliki waktu lagi atau tidak.

_____

Rumah Tangga Tanpa Ujian – Itu Mustahil

بسم الله الرحمن الرحيم

Siapa yang tak ingin, memiliki kehidupan rumah tangga yang bahagia.
Penuh cinta dan romantika.
Canda dan tawa serta berbalut eksotika asmara yang terus menggelora.
itulah dambaan setiap pasangan, ketika mereka bersatu, dalam ikatan suci pernikahan.

Tapi kita janganlah lupa… Bahwa tidak ada kehidupan rumah tangga yang mulus, tanpa ujian, tanpa pertengkaran, tanpa ke salah fahaman, dan tanpa gejolak.
Pertengkaran dalam rumah tangga bukan hal yang mustahil, dan pasti akan terjadi, bahkan pada keluarga Nabi Muhammad sekalipun.

Dalam hadis riwayat Abu Daud, dikisahkan, bahwa ummul mukminin pernah bertengkar dengan Rasulullah yaitu Aisyah.

Suatu ketika Abu Bakar datang mengunjungi Aisyah, saat itu, nabi sedang berada di rumahnya ‘Aisyah. Lalu beliau meminta izin untuk menemui Nabi.
Ketika masuk,ia mendengar ‘Aisyah mengangkat suaranya, meninggi (seperti orang marah).
Padahal seorang muslim tidak diperbolehkan mengangkat suaranya di hadapan Nabi.
Ini haram hukumnya.

Melihat perlakuan Aisyah kepada nabi, suaminya, Abu Bakr menjadi marah, ia pun hendak memukul menggampar putrinya itu, seraya berkata : “ Mengapa engkau mengeraskan suaramu di hadapan Rasulullah, wahai putri Ummu Ruman ? ”

Melihat Abu Bakr seperti itu, maka Nabi segera melindungi Aisyah dan membelanya. Sebelum hantaman tangan Abu Bakr mengenai Aisyah, Rasulullah segera menghalangi sahabatnya sekaligus mertuanya itu, menenangkannya agar tak terbawa emosi.
Abu Bakr akhirnya keluar dari rumah Aisyah dalam keadaan marah.

Setelah Abu Bakr pergi, Nabi lalu menggoda ‘Aisyah seraya berkata : “ Bagaimana pendapatmu ketika aku menyelamatkanmu dari kemarahan Abu Bakr ? ”
‘Aisyah pun senyum senyum, di godain nabi seperti itu, dan mereka pun bercengkrama lagi, seolah olah tidak ada masalah sebelumnya.

Begitulah potret kesabaran Nabi dalam menghadapi lika-liku rumah tangganya.
Beliau selalu bersabar dalam menghadapi istri-istrinya. Aisyah tentu hanyalah manusia biasa yang bisa marah dan merasakan cemburu.
Namun Nabi selalu menghadapinya dengan tenang dan tak pernah membalasnya dengan amarah.

Itulah sepotong kisah rumah tangga Rasulullah, yang terlalu banyak faedah yang bisa kita ambil darinya.

✓ Hendaknya seorang suami, bersabar menghadapi istrinya, karena mereka memiliki kebengkokan, dan rasa cemburu yang menghuni dada-dada mereka, yang semua ini akan muncul, di setiap saat, apalagi jika memang ada yang memicunya.

✓ Seorang suami hendaknya melindungi istrinya, walaupun istrinya salah dan sekali pun yang marah adalah orang tua si-istri, inilah bentuk kasih sayang suami kepada istrinya.
Istri akan senang dengan pembelaan dr suaminya, istri akan merasa sangat berarti dengan pembelaan seperti ini.

✓ Itulah yang namanya tarik ulur dalam rumah tangga. Ketika suami yang marah, istri diam mengalah,,,lalu ketika istrinya marah, suami harus diam. Jangan ketika suami marah, istri malah ngegas marah pula…hancurlah rumah tangga.
Inilah seni tehnik yang di ajarkan Rasulullah melalui perbuatan beliau.

Semoga kita semua, dimudahkan dalam meneladani dan mengamalkan Sunnah – Sunnah beliau shalallahu ‘alaihi wa salam.

والله اعلم بصواب

_______

Jangan Pernah Kau Patah Semangat

بسم الله الرحمن الرحيم

Imam Syafi’i adalah salah satu imam dari empat madzhab, Ia bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Idris As Syafi’i, lahir di Gaza, Palestina pada tahun 150 Hijriah (767-820 M).
Dalam dirinya ada keturunan bangsawan Qurays dan masih keluarga jauh Rasulullah, dari ayahnya, garis keturunannya bertemu di Abdul Manaf (kakek ketiga rasulullah) dan dari ibunya masih merupakan cicit dari Ali bin Abi Thalib.

Beberapa saat setelah Imam Syafi’i dilahirkan, ayah beliau meninggal dunia.
Bayi lelaki yang rupawan itu pun akhirnya hidup sebagai anak yatim.

Dalam kondisi yang serba kekurangan, Imam Syafi’i tetap gigih belajar agama.
Saat berusia 9 tahun, beliau telah menghafal seluruh ayat Al Quran dengan lancar bahkan beliau sempat 16 kali khatam Al Quran dalam perjalanannya dari Mekkah menuju Madinah.

Suatu ketika, beliau berada di majelisnya Imam Malik. Saat itu, karena kemiskinan, beliau pun tak memiliki uang untuk membeli pena atau alat tulis apapun untuk belajar.

Maka beliau meletakkan jari telunjuk kanannya di mulut, lalu dengan jari itu, beliau menulis di atas telapak tangan kirinya . Seolah-olah sedang mencatat hadits dari imam Malik. Dan itu beliau lakukan berkali-kali saat umur beliau masih 11 tahun.

Imam Malik yang melihat itu, merasa terganggu dengan perbuatan imam Syafi’i. Imam Malik berpikir, Imam asy-Syafi’i sedang bermain-main.

Setelah 2 sampai 3 pelajaran, Imam Malik memanggilnya : “ kemarilah kamu nak .”

Dihampirilah Imam Malik oleh asy-Syafi’i kecil,

“ Janganlah kamu hadir lagi dalam pelajaran kami! ” : kata Imam Malik.

“ Kenapa ? ” : tanya asy-Syafi’i.

“ Karena kamu bermain-main dan berbuat sia-sia di sini ” : kata Imam Malik.

“ Demi Allah, aku tidak bermain-main, memangnya dikarenakan apa, kok saya disebut bermain-main ? ” : tanya asy-Syafi’i.

“Karena kamu menaruh ludah di jarimu dan kau menggerakkannya. Ini sia-sia ” : kata Imam Malik.

“ Aku melakukan itu, hanya untuk menulis hadits ” : ujar asy-Syafi’i.

“ Kalau begitu, mana alat tulismu, mana pena mu ?
mana kertas-kertas mu ?
mana tinta mu ? kau datang tanpa tinta dan pena? ” : tanya Imam Malik.

Asy-Syafi’i menjawab : “Aku adalah orang miskin, tak mampu untuk membeli alat tulis. Aku hanya menulis hadits seperti ini agar aku bisa menghafal ”

“Jika kau mau, aku akan sampaikan apa yang telah kamu sampaikan ” : sebut asy-Syafi’i.

“ Lakukanlah ” : kata Imam Malik.

Asy-Syafi’i kecil mulai melafalkan seluruh hadits dihadapan Imam Malik, mulai dari awal sampai akhir pelajarannya.
Imam Malik pun kagum dan takjub dengan kekuatan hafalan Syafi’i ,yang bersemangat menuntut ilmu, walau pun terkendala kemiskinan.

Mulai saat itu, Imam Malik mendekati dan membantunya.

Ibu asy-Syafi’i pun berinisiatif membantu anaknya agar mudah dalam belajar.
Ia membawakan tulang unta dari tukang sembelih di pasar untuk dijadikan alas menulis untuk belajar anaknya.

Selain itu, ibunya juga pergi ke kantor pemerintahan. Mengambil kertas-kertas bekas yang sudah dibuang, dan diberikan kepada anaknya untuk menulis hadits.

Dengan berkaca kepada kisah Imam Syafi’i, betapa perjuangan menjadi hal terpenting untuk mencapai keberhasilan.

✓ Arahkan lah anak2 untuk menuntut ilmu agama, karena diusia mereka, adalah usia emas dalam belajar, semangat yang tinggi, dan niat yang ikhlas

✓ Tanamkan kepercayaan diri yang tinggi kepada anak, walau pun dengan segala keterbatasan ekonomi yang kita hadapi

✓ Disinilah…kita bisa melihat dan berkaca, bagaimana peran wanita Sholihah, yaitu ibu Asy-syafi’i… Yang patut di acungi jempol, walaupun dalam keadaan menjanda.
Mampu mengubah kondisi,
dari ” zero to Hero ”

Wanita seperti inilah, yang hendaknya mereka harus ada di setiap negeri-negeri kaum muslimin, Dan wanita seperti inilah, yang layak untuk menjadi istri2 kita.

Wallahu a’lam

_______

…. … # BERBOLAK BALIKNYA HATI ….

Ya Akhibati fillah…
Sesungguhnya, hati setiap kita, berada diantara jari jemarinya Allah, Dan Allah membolak balikkan sekehendak-Nya.

Maka jika pada saat ini, kita telah berhijrah dr masa lalu yg kelam menuju jalan hidayah Allah, kita berusaha meninggalkan segala maksiat dan melakukan ketaatan, kita memiliki teman dan orang sekitar yang peduli, lingkungan yg kondusif, maka bersyukurlah kepada Allah,
Pertahankanlah, Karena kita tidak tahu siapa kita ditahun depan, siapa kita di 10 tahun ke depan, dan siapa kita diakhir hayat nanti, apakah kita masih berada diatas hidayah sunnah ini atau kita berpaling darinya.

Banyak kita jumpai, ketika memilih pasangan dgn sangat teliti dan hati2, hingga sampai pada jenjang pernikahan maka terjadi keraguan pada calon pasangan pilihannya sendiri,
Ada yg sdh menikah lalu datang keraguan hingga ingin bercerai. Ada ikhwan yg hijrah tapi berlabel abu al gombali dan abu al modusi. Ada yg berhijrah tapi meragukan tentang syariat poligami,
Itulah bukti, akan hati kita yg selalu terbolak balik, sulitnya istiqomah. Maka jagalah hidayah ini, mintalah kepada Allah, agar ditetapkan hati ini diatas petunjukNYA.

Anas Radhiyallahu anhu melanjutkan, “Wahai Rasûlullâh! Kami telah beriman kepadamu dan kepada apa (ajaran) yang engkau bawa.
Masihkah ada yang membuatmu khawatir atas kami?”
Maka Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab :

نَـعَمْ ، إِنَّ الْـقُـلُوْبَ بَـيْـنَ أُصْبُـعَـيْـنِ مِنْ أَصَابِعِ اللّٰـهِ يُـقَلِـّبُـهَـا كَـيْـفَ يَـشَاءُ

Benar (ada yang aku khawatirkan kepada kalian), sesungguhnya hati-hati itu berada di antara dua jari dari jari-jemari Allâh, dimana Dia membolak-balikkan hati itu sekehendak-Nya.
(HR. At-Tirmidzi)

Allah berjanji, kepada Orang2 yang jujur imannya, ikhlas hijrahnya. Maka Allah akan menjaga hatinya, dan selalu menunjukinya kepada jalan yang lurus.
Maka benahilah niat mu,
Apakah hijrah kita, sdh seperti niat hijrahnya para sahabat,
Yaitu menerima islam secara kaffah tanpa ada keraguan di dalamnya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allâh beserta orang-orang yang berbuat baik.
(Al-‘Ankabût/29:69)

_______

Pantas Kah Kau…. Ku Perjuangkan…ya Akhi ???

Bismillah…

Ketika seorang akhwat, terpukau dengan seorang Ikhwan, yang dia merasa klik… saat melihatnya.
Lalu timbul keraguan dan kebinggungan, seperti apakah… kriteria Ikhwan yang ideal untuk dipilih menjadi pasangan hidup.

Maka Rasulullah telah menjelaskan hal ini, dengan memberikan standard yang bisa kita jadikan acuan.
Sehingga kita mencukupkan diri, dengan petunjuk Rasulullah ,sebagai sebaik-baik petunjuk, dari orang yang terbaik yang pernah tinggal di muka bumi ini, yang di bimbing dengan Wahyu ilahi.

Dari Abu Hatim Al Muzanni radhiallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

إذا جاءَكم مَن ترضَونَ دينَه وخُلقَه فأنكِحوهُ ، إلَّا تفعلوا تَكن فتنةٌ في الأرضِ وفسادٌ

“Jika datang kepada kalian seorang lelaki, yang kalian ridhai agama dan akhlaknya,
maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah dan kerusakan di muka bumi”.
(HR. Tirmidzi no.1085. Al Albani berkata dalam Shahih At Tirmidzi bahwa hadits ini hasan lighairihi).

Maka perhatikanlah hadits diatas, tolok ukur dalam memilih seorang Ikhwan adalah :
1. Yang kita ridhoi agamanya
2. Yang kita ridhoi akhlaknya.

Maksudnya… agar dua point ini, lebih diutamakan dan dikedepankan. Walaupun ada point2 lain, yang bisa dijadikan pertimbangan, seperti:
1. Ketampanan
2. Fisikly
3. Harta dan kekayaan
Dan opsi-opsi lainnya.

Perlu diketahui… makna dari : ” yang kalian ridhoi “…
Maksudnya memang kita benar-benar mengetahui, melihat, menyaksikan, dan bukan dengan Zhon atau kabar burung belaka. Kita benar-benar melihat dia mengamalkan ibadahnya,
Ibadahnya tekun, dan sesuai dengan Sunnah yang Nabi ajarkan. Dia seorang yang rajin menuntut ilmu dan mengamalkannya, Akhlaknya disenangi semua orang,
manusia mengakui dan memuji akhlak serta muamalah-nya,
Dan semua itu, dapat kita saksikan dengan mata dan kepala kita, ditambah ucapan orang yang dekat dan mengenal dirinya.
Dan dilakukan penilaian dengan timbangan syariat , yaitu Al-Qur’an dan Sunnah.

Jadi tidak benar, jika untuk menilai baik tidaknya agama dan akhlak seseorang hanya di bangun diatas Zhon/persangkaan tanpa kita lakukan pembuktian di lapangan. Ini sangat beresiko.

Apalagi ada yang berargumen ” Gak apa-apa dia belom kenal Sunnah (manhaj salaf), kata dia sih, nanti mau hijrah “,

Ini termasuk syubhat, dan hanya dibangun di atas Zhon.

Karena bisa saja, untuk memuluskan niat nya, dapat menikahi antunna, dia melakukan itu, dia berkata seperti itu,
Nyatanya…
Setelah menikah, tak ada niat baik pun darinya untuk berhijrah ke manhaj salaf.
Yang ada malah dia berbuat zholim n menghalangi antunna dari ibadah kepada Allah.

Kalo sudah begini, apa antunna bisa menagih janji dia yang dahulu dia ucapkan … ?
Atau malah bisa-bisa antunna yang diajaknya mengikuti aqidah dan keyakinan si Ikhwan. Diajaknya melakukan ibadah yang menyelisihi Sunnah Nabi. Melakukan kebid’ah-an, bahkan bisa jadi melakukan amalan kekufuran.

Apa iya iman antunna masih yakin akan aman, kalo ternyata mendapat suami kayak gini.

Makanya Rasulullah, menjelaskan hal ini, untuk kemaslahatan kita bersama, dan Rasulullah adalah manusia yang paling tahu tentang kebaikan.

Semoga penjelasan ini bermanfaat, dan semakin meyakinkan antunna agar lebih ketat dalam melakukan seleksi terhadap antrian yang datang.

NB : walaupun ada juga, sebagian Ikhwan yang berjanji akan hijrah, dan memang benar, setelah menikah, dia pun berhijrah total ke manhaj salaf.

Wallahu a’lam

______

.—– Ketika Kita Lebih Memilih Kebodohan —–

Bismillah…
Kita tentu masih ingat, akan sumpah iblis, ketika ia berkata
: ” Demi keagungan Mu ( ya Allah ), maka akan aku sesatkan manusia seluruhnya.”

Dan diantara upaya iblis dan bala tentaranya dalam menyesatkan manusia, adalah menfitnah mereka, dalam urusan dunia, harta, dan kedudukan, hingga manusia lalai dari perkara agama mereka.

Inilah yang paling dikhawatiran oleh Nabi shalallahu alaihi wasallam, jika sampai ini terjadi pada ummatnya :

مَا الْفَقْرُ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنِّي أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا فَتُهلِكُكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُم

“Bukanlah kefakiran yang aku takutkan atas kalian.
Akan tetapi, yang aku khawatirkan jika dibukakan dunia dihadapan kalian, seperti telah dibuka lebar kepada orang-orang sebelum kalian.
Nanti kalian akan saling bersaing berebut untuk mendapatkannya sebagaimana orang-orang sebelum kalian telah memperebutkan-nya.
Yang nantinya (kemewahan) dunia itu akan membinasakan kalian seperti telah membinasakan mereka.”
(HR. al-Bukhari dan Muslim)

Setelah Rasulullah memperingatkan akan bahaya nya hubbud dunya (cinta dunia), yang telah membinasakan umat-umat terdahulu, Maka Rasulullah pun menjelaskan dengan rinci, penyebab yang bisa mengantarkan seseorang kepada penyakit : ” cinta dunia “,

قَالَ سُلَيْمَانُ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْخُرَاسَانِيِّ
أَنَّ عَطَاءً الْخُرَاسَانِيَّ حَدَّثَهُ أَنَّ نَافِعًا حَدَّثَهُ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِينَةِ
وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ
وَرَضِيتُمْ بِالزَّرْعِ
وَتَرَكْتُمْ الْجِهَادَ
سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ ذُلًّا
لَا يَنْزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى دِينِكُمْ
قَالَ أَبُو دَاوُد الْإِخْبَارُ لِجَعْفَرٍ وَهَذَا لَفْظُهُ

Sulaiman berkata : dari Abu Abdurrahman Al Khurasani bahwa ‘Atha Al Khurasani menceritakan kepadanya,
bahwa Nafi’ telah menceritakan kepadanya dari Ibnu Umar ia berkata, : ” Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
– Jika kalian ber-jual beli dengan cara ‘inah (melakukan riba),
– kalian memegang ekor sapi (mencintai ternak-ternak kalian),
– kalian ridha dengan bercocok tanam (mencintai pertanian kalian), dan
– kalian meninggalkan jihad di jalan Allah…
maka tunggulah… Allah akan menimpakan kehinaan atas kalian. Dan Allah tidak akan mencabutnya dari kalian, sampai kalian mau kembali kepada agama kalian.”
HR.Abu Dawud
Abu Dawud berkata, “Ini adalah riwayat Ja’far, dan hadits ini adalah lafadznya.”

Maka untuk selamat dari fitnah dunia, saat di bukanya dunia di hadapan kita, Dan saat dunia itu ada digenggaman kita, tidak lain adalah dengan kita memiliki ilmu agama yang akan menjadi tameng bagi hati kita.

Orang yang tidak belajar ilmu agama, yang tidak faham akan agamanya, maka mana mungkin di hatinya akan tumbuh rasa cinta kepada Allah? Yang ada dipikirannya hanya harta, harta dan harta perbendaharaan dunia.

Ketika kita jauh dari agama Allah, Dan fikiran kita dipenuhi oleh sejuta ambisi dunia,
Maka saat itulah, Allah dengan segala kebijaksanaan-Nya, akan menimpakan kehinaan kepada kita. Sebuah kehinaan yang akan membuat hati kita gelisah, galau, bersedih dan tak pernah terpuaskan dengan apa yang sudah Allah berikan kepada kita.
Hati kita akan jauh dari kebahagiaan, Yang ada… malah kita di dikte oleh perkara dunia,
Di buat sibuk mengurusi urusan dunia, Hingga melalaikan hak-hak Allah,
Dan meninggalkan kewajiban yang seharusnya kita tunaikan.
Dan saat kita sedang di buai terlena oleh gemerlap dunia,
Lalu datanglah kematian menghampiri kita.

Itulah seburuk-buruk kehinaan yang Allah timpakan. Kita mati dalam keadaan lalai. Kita mati dalam keadaan memperebutkan bangkai seekor kambing yang cacat,
Dan terlalu banyak orang-orang yang kita lalaikan hak-hak mereka dalam kehidupan ini.

Na’udzubillahi min dzalik
Semoga Allah masih memberikan kesempatan bagi kita semua, untuk menuntut ilmu dan mempelajari agama-Nya.

والله اعلم بصواب

______

Setetes Embun Untuk Hati Yang Gersang

Bismillah…

Ingatlah wahai para netizen yang budiman, para saudaraku, kaum muslimin, sesama ahlu sunnah. Bukan berarti tatkala saya menuliskan tanggapan terhadap seseorang,
berarti mengharuskan membenci total orang itu.
Dan inilah yang saya ingin ingatkan kepada para seluruh Ahlus Sunnah, tentang penerapan al-walaa wal baroo yang berkaitan dengan hati.

Para ulama telah menjelaskan bahwasanya kita tidak boleh ber baroo’ secara mutlak dan total 100 persen kecuali hanya kepada orang yang kafir kepada Allah.

Adapun seorang muslim yang terjerumus dalam kemaksiatan atau dalam bid’ah maka kita wajib membencinya sesuai kadar penyimpangan dan kesalahannya,
namun wajib bagi kita mencintainya sesuai kadar ketaatan dan sunnah yang dilakukannya.

Inilah amalan hati yang saya pribadi masih berusaha berjuang melatihnya, sulit untuk dilakukan.

Bisa jadi kita ber-baroo’ dan menghajr seseorang karena bid’ah yang ia lakukan,
akan tetapi orang yang di-hajrnya tersebut merupakan orang yang kita cintai. Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat yang menhajr Ka’b bin Malik karena tidak ikut serta perang Tabuuk, secara dzhohir mereka menghajr Ka’ab,
akan tetapi hati Nabi dan para sahabat sangatlah mencintai Ka’ab bin Malik.

Inilah hal yang harus kita ketahui dalam syariat islam.
Dan merupakan amalan hati yang luar biasa, jika kita bisa mempraktekkannya.

Makanya jika ada saudara kita –apalagi sesama salafy-
yang menyelisihi kita maka apakah otomatis kita membencinya…??

Ingatlah…dalam kaedah hajr, ada rambu-rambu yang telah dijelaskan oleh para ulama,
Seperti :

– terkait besarnya tingkat kesalahan yang dilakukan, dengan melihat luasnya dampak yang muncul,
– bagaimana cara membantahnya,
– tujuan hajr yang jelas, karena syariat bukan dendam pribadi,
– yang di hajr adalah kekeliruannya, bukan totalitas person nya
– dan point-point lainnya, yang ini semua membuktikan akan indah nya syariat Islam dalam menjaga ukhuwah dan kemurnian agama.

Semoga Allah mensucikan hati kita dan menjauhkan kita dari hasad dan dengki, dan membuat kita bersemangat dalam ketaatan dan mengamalkan sunnah-sunnah Nabi yang mulia,,,, Aamiin.

Semoga Bermanfaat
Barokallahu fiikum.

Kakak @Yusendra

Nasehat Mutiara Islami #6

✨Bismillaahir Rahmaanir Rahim✨

💐Assalamualaikum warahmatullahi wabarakhatuh💐

Ajarkan Agama Anak Mu Sejak Dini

بسم الله الرحمن الرحيم

Dikisahkan bahwa…
Imam Abu Bakar al-Marwazi pernah berkata,: “ Aku pernah datang ke rumah Abu ‘Abdillah (Imam Ahmad bin Hambal), maka aku melihat seorang wanita (tukang sisir) sedang menyisir (rambut) anak perempuan nya, yang masih kecil. Setelah itu, aku bertanya kepada tukang sisir tersebut : Apakah kamu menyambung rambutnya dengan qaraamil ?
Maka tukang sisir itu berkata : Anak kecil itu menolaknya (dengan keras), dan berkata : Sesunguhnya ayahku melarang ku (melakukan itu), dan dia akan marah (kalau aku melakukannya).

Lihatlah bagaimana pengaruh positif didikan seorang ayah kepada anak kecil ini dalam berpegang teguh dengan perintah Allah Ta’ala dan meninggalkan larangan-Nya,
dan tentu ini tidaklah mengherankan, karena ayahnya adalah seorang yang ‘alim, Imam besar Ahlus Sunnah, yaitu Imam Ahmad bin Hambal.

Tentu beliau telah mengajarkan dan mendidik putri kecilnya ini dalam masalah agama,
Sehingga si anak telah hafal dan faham dalam masalah Al-Qur’an dan hadits.

Seperti hadits riwayat ‘Aisyah radhiallahu’anha ini,
bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam telah melaknat perempuan yang menyambung rambutnya dan perempuan yang meminta untuk disambung rambutnya.

Begitulah teladan para ulama, dalam mendidik keluarga mereka. Sehingga keluarga mereka amat sangat menjunjung tinggi agama ini, di atas kepala mereka.

Inilah mengapa… seorang Ikhwan, yang akan menjadi calon ayah, Hendaknya memiliki bekal ilmu agama, sebelum memasuki kehidupan berumah tangga.
Karena perintah untuk menjaga keluarga dari api neraka, adalah ada di pundak lelaki.

Kita tak akan ditanya, ketika anak kita tak mampu berbahasa Inggris,

Kita tak akan ditanya, ketika anak kita lemah dalam matematika dan kimia,

Kita tak akan ditanya, ketika anak kita tak pandai memainkan komputer dan gaptek.

Tapi kita akan ditanya dan di mintai pertanggung jawaban,
Jika anak kita tumbuh besar, dalam keadaan bodoh tentang agamanya, Tidak tahu, mana perintah dan mana larangan,
Tidak tahu, mana halal dan mana yang haram. Jangan sampai anaik kita tumbuh besar menjadi manusia yang durhaka kepada Allah.

Na’udzubillahi min dzalik.

بارك الله فيكم
_____

Hati-hati jaga diri yaa ukhti 💕
Peringatan bagi yg suka #TikTok klo TDK tobat tidak bisa cium bau Syurga.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Ada dua golongan penghuni Neraka, yang belum pernah aku lihat, yaitu (1) Suatu kaum yang memegang cambuk seperti ekor sapi. Mereka mencambuk manusia dengannya. Dan (2) wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, ia berjalan berlenggak-lenggok menggoyangkan (bahu dan punggungnya) dan rambutnya (disasak) seperti punuk unta yang condong. Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak akan mencium aroma Surga, padahal sesungguhnya aroma Surga itu tercium sejauh perjalanan sekian dan sekian.’”

Tuhh, kita jalan aja diatur loh, gak boleh lenggak lenggok, harus menundukkan pandangan juga. Apalagi joget joget gitu yaa ukhti. Jangan dehh jangaaan…
Lagipula kita harus jadi perempuan yang menjaga harga dirinya. Jangan demi ketenaran atau asik asikan, kita rela menjatuhkan diri sendiri.

Main sosmed boleh, tapi lebih baik menjadikan sosmed menjadi ajang untuk sharing hal baik.
Yukk tetap jadi perempuan yang dirindukan Surganya Allah 💕💕

_______

.— Hidup Lah Di Dalam Hati Suami Mu —.

بسم الله الرحمن الرحيم

Kita sudah mengetahui bersama, akan beratnya perjalanan mengarungi kehidupan rumah tangga,
Mulai dari seleksi ketat saat pemilihan. Penyatuan visi dan misi di atas aqidah yang Haq
Dan bagaimana menempatkan diri dan bersikap dalam setiap momen dan keadaan. Belom lagi adanya badai dari luar yang menerpa, Hanya keimanan yang kokoh yang membuat kita bisa melewati ini semua dengan keromantisan dan kebahagiaan.

Inilah rumah tangga terbaik, tersukses, penuh kebahagiaan, dari manusia terbaik.
Manusia yang telah Allah jamin tiket surga untuknya, Yaitu kehidupan rumah tangga sang Nabi terakhir, Muhammad bin Abdullah bersama Khadijah binti Khuwailid.

Khadijah binti Khuwailid…
Ia adalah wanita yang terus hidup dalam hati suaminya sampaipun ia telah meninggal dunia. Tahun-tahun yang terus berganti, tetapi tetap tidak dapat mengikis kecintaan sang suami padanya.
Panjangnya masa tetap tidak juga dapat menghapus kenangan bersamanya.
Bahkan sang suami terus mengenangnya dan bertutur tentang keutamaannya dalam ujian, dalam kesulitan dan dalam musibah yang dihadapi.
Sang suami terus mencintainya dengan kecintaan yang mendatangkan rasa cemburu, bagi yang mendengar kisahnya, walaupun ia telah meninggal dunia.

Karenanya saudariku muslimah, jika engkau ingin hidup dalam hati suamimu maka sertailah dia dalam mencintai dan menegakkan agama Allah, sertailah dia dalam suka dan dukanya.
Jadilah engkau seperti Khadijah bagi Muhammad,
Agar engkau kelak mendapatkan apa yang telah dapatkan Khadijah, Yaitu terus hidup dan berada di hati sang suami.

Dengan 2 kali hidup menjanda
Memiliki harta berlimpah
Memiliki kemuliaan nasab dan status strata sosial yang tinggi,
Tak menghalanginya dalam berbakti dan taat kepada suami. Menyayangi dan menemani sang suami.
Bahkan kalau boleh diumpamakan, Bagaimana Khadijah menyayangi Rasulullah, Sampai penuh semua ujung kuku jari jemari Rasulullah oleh kasih sayang dari istri tercinta, Khadijah.
Rosulullah begitu bahagia,
Mendapati istri yang begitu mencintai, istri yang berakhlak mulia, dan istri yang memanjakan beliau dengan kasih sayang dan keromantisan.
Sehingga, meskipun Rasulullah setelah itu, memiliki banyak istri, Beliau tetap tak pernah mampu menghapus semua memory kenangan indah bersama Khadijah, sekalipun beliau telah wafat.

Saudariku muslimah, maukah engkau menjadi Khadijah yang berikutnya ?
Jagalah iffah mu…
Tuntutlah ilmu, Dan teruslah memperbaiki akhlak mu!

بارك الله فيكم

_____

Beginilah Kesabaran Seorang Istri Sholihah

بسم الله الرحمن الرحيم
Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ آمَنُوا امْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

: ” Dan Allâh membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, yaitu isteri Fir’aun, ketika ia berkata: “ wahai Rabb-ku, bangunkanlah untukku sebuah rumah, di sisi-Mu di dalam surga, dan selamatkanlah Aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah Aku dari kaum yang zhalim. [At-Tahrîm 66 : 11].

Allâh Subhanahu wa Ta’ala telah membuat perumpamaan untuk orang–orang yang beriman, dengan keadaan istri Fir’aun yang menjadi istri dari orang yang paling parah kekafirannya kepada Allâh Azza wa Jalla,

Imam al-Qurtubi rahimahullah berkata : “ Ada yang mengatakan, jika perumpamaan ini adalah sebagai dorongan penyemangat untuk orang-orang yang beriman agar bersabar dalam menghadapi kesulitan, agar jangan sampai kesabaran kalian dalam menghadapi cobaan lebih lemah dari pada kesabaran istri Fir’aun, ketika bersabar dari siksaan Fir’aun, sang suami terburuk dan terkufur di muka bumi.

Dan ini, dijadikan landasan agar, seorang istri, hendaknya bersabar menghadapi suami yang buruk, Sebagaimana
Telah dicontohkan Asiyah, yang bersabar menghadapi Fir’aun. Maka kita katakan, ini benar, agar hendaknya seorang istri… dalam menjalani kehidupan berumah tangga, agar memiliki kesabaran, terutama dalam mentaati suaminya.

Dan dalam menjalankan ketaatan, tentu ada hal-hal yang terkadang berat untuk dilakukan. Apalagi jika tidak di dukung beberapa faktor, misal :
– situasi dan kondisi yang tidak tepat,,
– badan yang kurang fit
– dan hal2 lainnya yang membuat istri merasa berat menjalankan perintah suami
– apalagi perintah meminta maaf duluan jika terjadi masalah
– apalagi mentaati masalah poligami dan masalah2 lainnya.

Belom lagi, jika akhlak suami yang buruk, ditambah pula dengan agama suami yang buruk. Maka ini akan membuat istri semakin berat ujian kesabarannya. Bukannya menikah ingin mendapatkan kebahagiaan, ketenangan dan rasa cinta kasih sayang,
Justru yang ada penderitaan, kezholiman, air mata dan penyesalan.

Maka jika hal nya demikian, maka perintah agar istri untuk bersabar dan bertahan agar di tinjau ulang kembali.
Mengingat tujuan pernikahan yang tidak tercapai, jika terus bertahan dalam situasi seperti itu.

Bukan hanya menderita di dunia, yang ada ,malah bisa-bisa agama istri, menjadi terpengaruh dan rusak agamanya karena pengaruh buruk dan kezholiman suami.
Naas nya lagi, jika istri bertahan dengan kondisi ini, justru si suami malah menyeret dia masuk ke dalam neraka, karena mengikuti aqidah buruk sang suami.
Waliyyadzubillah…

Sementara tujuan terbesar kita menikah adalah, agar dapat masuk surga bersama keluarga.

Benarkah bertahan dengan suami yang buruk agama dan akhlaknya, Adalah pilihan tepat, karena dianggap meneladani Asiyah istri fir’aun…?
Perhatikanlah….

# Fir’aun,
Adalah suami yang sangat menyayangi istrinya Asiyah, dia memuliakannya, mencintainya, mengasihinya, bahkan boleh di bilang, Fir’aun dan Asiyah adalah pasangan paling ideal di masa itu… bahkan suara Asiyah pun di dengarkan oleh Fir’aun sang suami.
Mau bukti… simak kisah berikut :
: ” Musa kecil pernah menarik jenggot Fir’aun dan hingga ia murka dan sampai ingin membunuhnya. Namun Asiyah mencegahnya dan mengatakan bahwa : ” dia hanya seorang anak kecil yang tidak mengerti apa-apa.”
Akhirnya, Fir’aun menguji akalnya dengan meletakkan kurma dan bara api dihadapan Musa, kemudian Musa ingin meraih kurma namun raja itu mengarahkan tangannya ke bara api, maka Musa kecil mengambilnya dan meletakkan di atas lidahnya.
Akibatnya, lisan Musa mendapatkan kepelatan (kurang sempurna dan kurang jelas dalam mengucapkan kata-kata).

Lihatlah… kemurkaan Fir’aun, yg jika dia menginginkan sesuatu, tidak ada manusia yang dapat menghalanginya,
namun suara Asiyah, sang istri tercinta, bisa masuk ke dalam hatinya dan mengoncang akal sehatnya. Serta meredam amarahnya. Inilah bukti kuat, bahwa fir’aun menyayangi Asiyah di kala itu.
Dan Fir’aun berbuat zholim, setelah Asiyah beriman kepada Allah, adapun sebelumnya tidak terjadi.

Pertanyaannya, : apakah istri yang diperintah untuk bersabar, sudah benar2 di muliakan, dicintai dan disayangi sang suaminya, sebagaimana Fir’aun memuliakan Asiyah ???

# Perintah Nabi yang mulia, agar para wanita, mencari suami, yang baik agama dan akhlaknya. Maka jika ada yang mengeluh, tentang buruknya agama dan akhlak suami, maka bisa dipastikan si wanita, tidak memilih suami dengan kriteria seperti yang sudah dijelaskan oleh Nabi.
Entah dia emang jahil (bodoh agama) saat memilihnya atau karena tergoda sisi syahwat, misal melihat dari : ketampanan, kekayaan, keturunan n warisan dll).
Maka ketika istri mendapat suami yang buruk, berarti dia tidak mengamalkan apa yang Nabi Sabdakan, sebagai sebaik-baik petunjuk dalam memilih suami.
Jadi, Asalnya seorang wanita ,harus benar2 selektif dalam memilih calon suami,
Bukan asal pilih, Walaupun ada sebagian wanita yang berdalil, : ” gakpapa suami yang buruk,
Ntar juga akan bersabar, kayak Asiyah istri fir’aun.”
Maka perkataan ini, adalah bathil, keliru memahami dalil, dan menyelisihi Sunnah Nabi yang mulia.

Mak kita Tanyakan pada mereka yang berkata seperti ini,
:. ” Apa iya, iman mu sudah seperti Asiyah, yang mampu bersabar dan ridho dengan takdir Allah, sekalipun harus meregang nyawa, demi membela Allah daripada mentaati suami yang buruk…???

# Islam adalah agama Rahmat,
Maka seluruh syariat Islam, adalah cinta dan kasih sayang,
Untuk kebaikan di dunia dan di akhirat. Makanya Islam memberikan jalan keluar untuk setiap kesulitan. Tujuannya agar umat Islam merasakan bahwa Islam itu rahmatan Lil ‘alamin.
Ingat !! Tidak ada syariat Islam yang memberatkan, yang bertentangan dengan fithroh manusia, akan tetapi semuanya bertujuan untuk meraih kebahagiaan dan bukan penderitaan.

Maka ketika, ada istri yang memang terzholimi oleh suaminya, tidak merasakan kebahagiaan, tidak tercapai tujuan pernikahan, apalagi sampai terancam aqidah agamanya, Maka Islam memberikan solusi berupa cerai dan khulu. Maka
Kita tidak boleh memaksa dia untuk bertahan dan bersabar menerima suaminya dalam kondisi seperti ini. Bagaimana jika nanti, dengan fatwa serampangan kita, yg menyuruh istri bertahan, ternyata akhirnya si istri terpengaruh agama buruk suaminya, istri malah keluar dr jalan kebenaran. Apakah kita akan siap untuk menanggung dosa nya di hadapan Allah nanti.

Lihatlah, ketika istri Tsabit bin Qais, mengajukan khulu, dengan alasan jika bersama Qais, maka dia akan kufur kepada Allah (Tidak ridho kepada Allah, karena mendapat suami yg tidak sesuai kriteria dia dalam hal fisik)
Maka Nabi menyuruh mereka bercerai…
Nabi gak berkata :
Kamu istri durhaka. Kamu tidak tahu diri, tidak bersyukur, Kamu tahu tidak, Qais itu sahabat ku,
Khotib Jum’at pengganti ku,
orangnya shalih, hafal Qur’an
bla …bla….bla….”

Nabi gak membela Qais,
karena emang istrinya gak bisa menerima suaminya. Kalo dipaksakan, istrinya bisa kufur kepada Allah. Padahal Qais sangat mencintai dan memuliakan istrinya,
Sedangkan agama n akhlak Qais, tidak ada yang mencelanya, bahkan
Nabi mendapat Wahyu, bahwa Qais adalah salah satu dari calon penduduk surga.

Lalu bandingkan dengan istri yang terzholimi oleh suami,
Baik mendapat perlakuan yang buruk, Maupun agama suami yang juga buruk. Maka berhati-hati lah memberi fatwa, dalam masalah rumah tangga
Jika memang kita bukan ahlinya Dan tidak faham situasinya Dan tidak bisa bersikap adil, Sebaiknya jangan memberi fatwa dalam masalah rumah tangga yang dihadapi saudara kita.

Semoga yang sangat sedikit ini, bisa bermanfaat.
Barakallahu fiikum.

______

Kita Semua Akan Di Uji …. Pasti

بسم الله الرحمن الرحيم

Ketika kita berbicara tentang ujian, Maka kita akan membahas tentang fitnah yang Allah timpakan kepada setiap orang. Baik itu ujian berupa kesusahan, atau ujian berupa nikmat-nikmat. Yang mana, muara tujuan dari semua ujian itu adalah menguji keimanan yang ada di hati kita.

Allah Jalla jalalu berfirman :

وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. ( Quran Surat Al-Baqarah Ayat 155 ).

Itulah diantara beberapa ujian yang Allah sebutkan di dalam ayat ini.

Kita akan mengalami ketakutan, Karena jiwa manusia itu lemah, maka dia akan merasa takut, apabila ada sesuatu yang kuat yang mengancam dirinya.

Kita juga akan di uji dengan kelaparan. Kita akan di uji dengan sulitnya penghidupan, ekonomi yang sedang menurun dan seretnya pendapatan. Ekonomi yang menukik turun dan lain sebagainya.

Kita juga akan di uji dengan berkurang atau hilangnya harta, jiwa dan buah-buahan.
Bisa saja harta yang kita miliki berkurang atau habis, hilang atau ditipu orang dan sebagainya. Bisa juga hilangnya jiwa, orang-orang terdekat kita, saudara atau tetangga ada yang meninggal dunia.

Ada juga yang diuji dengan berkurangnya buah-buahan, misal lahan yg tidak bisa di olah, gagal panen, cuaca buruk dan sebagainya.

Yang kesemua ujian itu, akan kita rasakan
– Entah sebagian ujian itu atau seluruhnya
– Entah datangnya kepada kita satu persatu atau pun berbarengan
– Entah kita siap atau pun tidak
– Entah saat kita terjaga atau saat lalai
– Entah saat kita sedang beriman ataupun futur
– Entah yang merasakan kita sendirian atau berbarengan dengan yang lainnya.

Makanya ada sebagian kita yang hidup dengan di uji dengan diluaskannya rejeki harta, ada yang di gunakan dalam ketaatan, namun ada juga yang tetap memaksiati Allah.

Ada juga yang diuji dengan disempitkan rejekinya, sebagian dari mereka bertahan kokoh dengan keimanan dan aqidah yang Haq, sebagian lagi tak kuat menerimanya,
hingga mengambil jalan pintas, yang membuat dia melakukan dosa dan maksiat kepada Allah.

Itulah diantara realita ujian kehidupan dunia, yang kita semua harus faham dan meng-ilmui-nya, agar jangan sampai saat ujian itu menimpa kita, malah membuat kita jauh dari Allah, dan lupa mengingatinya.

Karena hikmah terbesar dalam sebuah ujian adalah, bukan Allah sedang menguji fisik kita, jasad kita ataupun tubuh kita,
Akan tetapi hakekat sesungguhnya adalah Allah sedang menguji keimanan yang ada di dalam hati kita.

Sungguh… Terkadang kita melihat di sekeliling kita, seorang wanita, ibu 4 anak, yang suaminya tidak bertanggung jawab dan menelantarkannya, Hingga dia berjuang sendiri, menjadi seorang ibu sekaligus ayah,
Mencari nafkah… Menjaga dan mendidik agama anak-anak nya, Hidup dalam kekurangan dan keterbatasan. Tapi Alhamdulillah… Allah jaga dan kuatkan iman di hatinya,
Semoga dia dan orang-orang sepertinya, mampu kuat bertahan dan bisa melewati semua ujian ini.

Kita pun harus menyadari, bahwa ujian yang sesungguhnya adalah ujian ke-iman-an. maka kita harus mempersiapkan hati kita untuk sabar dan ridho menghadapinya. Kita akan banyak beristighfar, agar Allah mengampuni semua dosa dan kesalahan kita, yang menjadi penyebab datangnya ujian dan musibah ini. Dan kita akan selalu berusaha untuk Istiqomah dalam ketaatan dalam melewati hari-hari yang berat ini, agar ujian ini menjadi pintu-pintu kebaikan untuk menuju kepada Allah. Karena ada sejuta hikmah kebaikan, dibalik sebuah ujian, yang telah Allah persiapkan bagi orang-orang yang faham.
Diantaranya adalah :
berguguran lah dosa-dosa kita dimasa yang lalu. Akan diangkat tinggi derajat kedudukan kita, lalu akan Allah muliakan. Diberi ganjaran pahala yang sangatlah besar
Dan Allah akan siapkan kehidupan yang lebih baik dan bahagia, setelahnya dia mampu lolos dari fase ujian ini,
dengan membawa hati yang penuh keimanan, kesabaran dan keridhoan atas takdir Allah ini.

Bersabarlah dengan besarnya ujian hidup yang kita terima
Karena sesungguhnya …
Dia lah Allah …. Dzat yang maha pengasih dan maha penyayang hanya kepada orang-orang yang beriman.

والله اعلم بصواب

_____

Bahaya Riya’

بسم الله الرحمن الرحيم
Riya’ termasuk ke dalam syirik asghar/kecil. Bila ia mencampuri amalan kita, maka akan merusaknya. Tentu saja akan merusak pahala amalan tersebut. Bisa merusak salah satu bagiannya saja atau bahkan merusak keseluruhan dari pahala amalan tersebut.

Pada asalnya, manusia memiliki kecenderungan ingin dipuji dan takut dicela. Hal ini menyebabkan riya’ menjadi sangat samar dan tersembunyi.
Terkadang, seorang merasa telah beramal ikhlas karena Allah, namun ternyata secara tak sadar ia telah terjerumus kedalam penyakit riya’.

Saudaraku, pernahkah engkau mendengar langkah kaki seekor semut? Suara langkahnya begitu samar bahkan tidak dapat kita dengar.
Seperti inilah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan kesamaran riya’.

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Kesyirikan itu lebih samar dari langkah kaki semut.”
Lalu Abu Bakar bertanya, “Wahai Rasulullah, bukankah kesyirikan itu ialah menyembah selain Allah atau berdoa kepada selain Allah disamping ia juga berdoa kepada Allah?”
maka beliau bersabda. ”Bagaimana engkau ini. Kesyirikan pada kalian lebih samar dari langkah kaki semut.” (HR Abu Ya’la Al Maushili dalam Musnad-nya, tahqiq Irsya Al Haq Al Atsari, cetakan pertama, tahun 1408 H, Muassasah Ulum Al Qur’an, Beirut, hlm 1/61-62. dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Targhib, 1/91)

Hal ini tidak akan terjadi, kecuali karena faktor pendukung yang kuat. Yaitu karena setiap manusia memiliki kecenderungan ingin mendapatkan pujian, kepemimpinan dan kedudukan tinggi di hadapan orang lain.

Dimasa tabi’in, saat terjadi sebuah peperangan, didapati di dalam barisan kaum muslimin,
Ada seorang lelaki mujahid,
Orang nya kuat, tangguh, tangkas dan gesit. Sehingga banyak membuat musuh keteteran dan tak berdaya saat berduel dengannya. Mujahid ini, tidak dikenali oleh teman-temannya, siapa dia sebenarnya. Karena setiap pertempuran, dia sengaja menggunakan cadar, agar tak dikenali seorang pun.
Suatu ketika, saat jeda peperangan, ketika mujahid ini lagi duduk santai, Tiba-tiba seorang lelaki diam-diam mendekat merangsek, tanpa ia sadari. Setelah jarak antara mereka begitu dekat, maka lelaki ini, dengan tiba-tiba, menarik menurunkan cadar sang mujahid, karena telah lama penasaran, siapakah mujahid tangguh yang satu ini.

Setelah cadar terbuka, alangkah terkejut nya dia dan orang-orang yang melihat kejadian itu, Ternyata mujahid tangguh itu adalah Ibnul Mubarok, Orang Sholih yang sangat dikenal nasehat dan kezuhudannya.
Semenjak kejadian itu, Ibnul Mubarok kesal dan tidak terima atas perbuatan lelaki itu yang membuka cadarnya.

Itulah diantara rekam jejak para ulama, bagaimana mereka membungkus hati mereka, agar dapat selamat dari Riya.
Karena mereka tahu, sulitnya menjaga hati untuk selamat dari Riya.

Jika sekaliber ulama saja, takut dan khawatir amalan mereka hangus karena Riya,
Tentunya kita harus lebih hati-hati lagi, dalam menjaga hati dan menyembunyikan amal Sholih kita.

Wallahu a’lam bishshowab

______

Dia lah gelas-gelas kaca,
Indah tapi lemah
Dia adalah tulang rusuk yang bengkok, Perlahanlah meluruskannya.
Imam ibnu katsir, ketika menceritakan bagaimana rumah tangga Nabi ‘alaihi sholatu wasalam, begitu indah.
Bagaimana Nabi menghadapi para istrinya, beliau pernah didiamkan salah seorang istrinya sehari semalam.
Nabi bersabar, karena Nabi tahu para wanita itu bengkok.
Maka contihlah Nabi mu, dalam bergaul di dalam rumah tangga.

______

—” Bertahan Menunggu Diri Mu,… Itu Indah “—

بسم الله الرحمن الرحيم

Berikut, beberapa kisah, tentang bertahannya seorang istri, saat ditinggal mati suaminya. Bukan mereka tak mau menikah lagi, akan tetapi… memang tak ada lelaki lain, yang sebaik suaminya.
Mereka bertahan, karena keimanan yang kokoh dihati mereka, Mereka percaya, jikalau cinta yang dibangun karena Allah Akan kekal, insya Allah sampai jannah.
Inilah istri-istri yang kecintaan nya kepada suami, tidak diragukan lagi, semoga wanita, yang mirip-mirip seperti ini masih banyak stoknya di muka bumi ini.

Kisah pertama : …
Dikisahkan dari Nailah bintu al-Farafishah, Beliau adalah istri dari sahabat Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu.
Beliau menjadi saksi sejarah pembunuhan Utsman yang dilakukan oleh para pemberontak.
Ketika telah selesai dari masa iddah, beliau dilamar oleh Muawiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu ‘anhuma.

Namun Nailah menolaknya. Nailah pernah mengatakan :

إنى رأيت الحب يبلى كما يبلى الثوب ، وقد خشيت أن يبلى حزن عثمان من قلبى، والله لا قعد أحد منى مقعد عثمان أبدا

: ” Aku merasa… rasa cintaku bisa luntur sebagaimana baju yang luntur. Namun aku khawatir, bahwa kesedihanku terhadap Utsman akan luntur dari hatiku. Demi Allah, tidak ada yang bisa menggantikan kedudukan Utsman di dalam diriku selamanya.”
(al-Aqdu al-Farid, 3/199).

Kisah kedua : …
adalah Hujaimah bintu Hay, Ummu Darda as-Sughra,
Beliau pernah dilamar oleh seseorang, setelah sepeninggal Abu Darda radhiyallahu ‘anhu.

Namun beliau menolak dan mengatakan :

سمعت أبا الدرداء يقول : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ” المرأة لآخر أزواجها” ولست أريد بأبى الدرداء بديلا

”Saya mendengar Abu Darda, meriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
: ” Wanita akan dikumpulkan bersama suami yang terakhir.’ Dan saya tidak ingin ada yang menggantikan posisi Abu Darda.”
(al-Mathalib al-Aliyah, Ibn Hajar, 5/274).

Keterangan di atas menunjukkan bahwa sang istri yang ditinggal mati suami,
masih memiliki hak terhadap suaminya.
Hak mereka tidak menjadi putus sama sekali dari suaminya, setelah berakhirnya masa iddah kematian suami.
Selama mereka tidak menikah dengan lelaki yang lain.
Karena itu, Allah abadikan ikatan pernikahan mereka sampai di akhirat.
Allah pertemukan mereka dan menjadi suami istri di surga.

NB : Apa Suami mau juga gak, menunggu seperti itu…?
Jawab : …. (Jawab sendiri ya) ….

والله اعلم بصواب

_______

Bismillah

Teruntuk wanita jangan mudah percaya kepada mereka yang datang dengan mengatakan beribu kata dan janji manis, karena lelaki bisa di percaya dengan perbuatannya bukan dengan janji ataupun kata kata manisnya.

______

Sikap Pengertian Dan Berusaha Untuk Memahami Tabiat Istri

بسم الله الرحمن الرحيم

Diantara Akhlak terpuji suami terhadap istri, adalah tidak semata-mata dengan meperlakukannya secara baik dan tidak menyakitinya.
Lebih dari itu, akhlak terpuji seorang suami meliputi kemampuannya :
: ” menahan emosi ketika istri melakukan kesalahan yang memancing kemarahannya.”

Wanita memang diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok sehingga dirinya akan sering terjatuh dan banyak melakukan kesalahan. Inilah yang harus kita ingat selalu.

Rasulullah pun pernah mengingatkan akan hal ini,di dalam haditsnya
: ” Wanita tidak akan mampu lurus selamanya. Jika kamu merelakannya (membiarkannya) meski adanya kebengkokan itu,
kamu pun akan bahagia bersamanya. Tetapi jika kamu memaksa meluruskan kebengkokannya, kamu akan membuatnya patah, yaitu perceraian.” (H.R. Muslim).

Bahkan Ibnu Umar pernah berkata: “ Rasulullah pernah mengungkapkan sindiran atas perilaku para istri yang memang seringkali tidak menyenangkan suaminya.”

Rasulullah bersabda : ” Wahai para wanita, bersedekahlah kalian dan perbanyaklah istghfar, karena aku melihat kalian adalah orang yang paling banyak menghuni neraka.’

Salah seorang wanita bertanya : ” Wahai Rasulullah, kenapa kami banyak menjadi penghuni neraka?’

Rasulullah menjawab : ” Kalian sering mencaci dan kufur (tidak pandai berterima kasih) terhadap pasangan.
Sesungguhnya kalian adalah orang yang paling kurang akal dan agamanya.”
(Al-hadits)

Oleh karena itu, seorang suami harus arif, bertindak rasional dan penuh pengertian saat menghadapi semua perilaku istrinya.

Imam Bukhari membahas masalah ini dalam kitab Shahihnya dengan membuat bab khusus, yaitu
: Bab Madaratul Mar’ah (Pengertian terhadap Istri).

Maka, beberapa hal yang harus kita perhatikan :

– Ini mengisyaratkan betapa pentingnya sikap saling pengertian dalam membina hubungan suami-istri.

– Suami yang tidak memiliki kearifan terhadap istrinya tentu akan bersikap keras kepala dan egois.

– Suami seperti ini tidak mampu menerima koreksi, dialog apalagi kritik dari sang istri.
Ia berat untuk memberi maaf atas kesalahan yang dilakukan oleh istrinya.

– Suami seperti ini merupakan sosok yang bodoh dan tidak memiliki kecerdikan.

– Bila hal ini menimpa sebuah rumah tangga, tentu kehidupan di dalamnya akan jauh dari bahagia dan kedamaian.

Dialah Nabi Muhammad Shallahu ‘Alaihi Wassalam, sosok yang telah lebih dahulu menyematkan sikap sabar tersebut dan menjadi panutan bagi umatnya.
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah bersabda kepada Aisyah:
” Sesungguhnya aku dapat membedakan antara sikap kamu yang sedang marah kepadaku dan yang sedang suka kepadaku.”

Aisyah bertanya : ” Bagaimana engkau tahu itu?”

Rasulullah menjawab : ” Apabila kamu sedang tidak marah, kamu akan mengatakan, ‘Tidak, demi Tuhan Muhammad’ dan jika kamu sedang marah, kamu akan mengatakan, ‘Tidak, demi Tuhan Ibrahim’.”

Aisyah pun membenarkan dan berkata, “Sesungguhnya aku hanya meninggalkan namamu saja.” (Muttafaq ‘alaih).

Inilah kesempurnaan kasih sayang seorang suami kepada istrinya, Yaitu Dia faham Kapan istrinya marah Dan kapan istrinya bahagia.

Maka para Ikhwan dituntut untuk melatih ketajaman mencium dua hal ini, dari para istrinya nanti.

والله اعلم بصواب

______

Mencontoh Rasulullah Saat Marah Kepada Istri-Istrinya

بسم الله الرحمن الرحيم

Rasulullah mendapatkan predikat dari Allah sebagai Uswatun Hasanah, yang artinya teladan yang baik bagi seluruh umat.

Seperti halnya firman Allah dalam surat Al Ahzab, ayat 21, yang artinya :
“ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
(QS: Al Ahzab – 21)

Marahnya Rasulullah adalah contoh amarah yang paling utama, yaitu marah untuk kebaikan, bukan karena hawa nafsu dan kebencian pribadi semata.

Tak terkecuali ketika beliau bersikap tegas kepada istri-istrinya. Mungkin diantara kita ada yang bertanya-tanya, :“ bagaimana bisa Rasulullah marah kepada istrinya? Kalau begitu, berarti Rasulullah juga pernah mengalami pasang surut kehidupan rumah tangga?” Jawabannya adalah : ” iya “.

Rasulullah adalah manusia biasa, yang Allah jadikan sebagai seorang utusan.
Beliau hidup seperti layaknya kita, yaitu makan, minum, bekerja, tidur, dan berumah tangga.

Beliau pun mengalami pasang surut dalam kehidupan rumah tangga ,sebagaimana kita.

Mari kita intip bagaimana sikap Rasulullah, ketika beliau menghadapi konflik bersama istri-istrinya,

1. Mengusir Marah dengan Memeluk Istri

Dalam sebuah hadits diriwayatkan satu kisah ketika Rasullullah sedang ada sedikit perselisihan dengan istrinya, Aisyah. Rasulullah marah kepada Aisyah karena beliau (Aisyah) terus saja memelihara rasa cemburunya kepada Khadijah, istri pertama Rasulullah yang saat kejadian ini terjadi beliau (khadijah) sudah wafat.

Di tengah rasa kemarahannya, Rasulullah berkata kepada Aisyah supaya istrinya tersebut memejamkan matanya :
” Pejamkanlah matamu ”, kemudian Rasulullah mendekat ke arah Aisyah. Setelah tubuh mereka berdua berdekatan, Rasulullah memeluk Aisyah seraya berucap :
” Ya Khumairaku, rasa marah telah pergi, setelah aku memeluk mu .”
(HR Muslim).

2. Menegur dengan Tegas

Rasulullah sangat memahami situasi, pandai membaca peluang keadaan, dan kapan harus bertindak.
Beliau tahu, kapan harus tegas dan kapan harus menyikapi peristiwa dengan kelembutan. Seperti saat beliau menegur Aisyah yang kala itu tidak sengaja terkeluarkan darinya kata yang kurang pantas.

Saat itu Aisyah, mengatakan dengan sedikit candaan jika salah satu istri Rasulullah yang bernama Shafiyah memiliki tubuh yang pendek. Rasulullah yang mendengar perkataan itupun langsung menegur dengan kalimat yang cukup tegas.

: ” Sungguh, engkau telah mengatakan satu perkataan, yang bila bercampur dengan air di lautan, maka akan rusaklah (kehidupan) laut tersebut.”
(HR.Tirmidzi).

3. Menyentuh Wajah Istri dengan Kasih Sayang

Aisyah memang sangat terkenal diantara para istri Rasulullah lainnya, beliaulah yang paling memiliki sifat pencemburu.
Suatu ketika tumbuh rasa cemburu Aisyah kepada istri pertama Rasulullah, Khadijah. Diantara istri-istri Rasulullah lainnya, memang Kahdijah lah yang membuat Aisyah cemburu. Aisyah memang tidak pernah bertemu dengan Khadijah, tapi karena Rasulullah seringkali menyebut-nyebut nama Khadijah maka timbulah rasa cemburu bersemi di hati Aisyah.

Suatu hari kecemburuan Aisyah kepada Khadijah datang, beliau bahkan sampai berkata bahwa Khadijah adalah seorang wanita tua, dan Allah telah memberikan penggantinya yang lebih baik untuk Rasulullah. Mendengar perkataan itu, Rasulullah lalu memencet hidung istrinya tersebut, seraya berkata
: ” Ya Humaira, bacalah do’a :
Wahai Rabbku, ampuni dosa-dosaku, hilangkan kerasnya hatiku, dan lindungi aku dari fitnah yang menyesatkan.”
(HR. Ibnu Sunni).

4. Berdiam Diri

Seorang istri Rasulullah yang bernama Maria pernah dicemburui oleh istri Rasulullah lainnya, yakni Aisyah dan Hafsah. Maria memanglah seorang wanita yang memiliki kecantikan yang memukau dengan kulitnya yang putih bersih.
Suatu ketika, Aisyah dan Hafsah pernah berkata bahwa Ibrahim, anak Rasulullah dengan Maria (meninggal di usia 9 bulan) tidak memiliki wajah yang mirip dengan ayahnya (Rasulullah).
Mendengar perkataan itu seketika Rasulullah marah dan mengambil sikap untuk berdiam diri terhadap kedua istrinya tersebut.

Rasulullah bersikap seperti itu berdasarkan dengan firman Allah yang tertuang di Al-Qur’an surat An-Nisa ayat ke 34, yang artinya :
“Dan istri-istri yang kalian khawatirkan akan nusyuz hendaklah kau memberinya nasehat pada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur, kalau perlu pukullah mereka.“

Benar saja, Rasulullah melaksanakan perintah Allah dengan mendiamkan para istrinya yang melupakan nasihatnya. Sikap Rasulullah itu beliau lakukan untuk memberi efek jera untuk keduda istrinya tersebut.

5. Rasullah Tidak Pernah Menyakiti Badan Istrinya

Diriwayatkan dalam sebuah hadits, Aisyah berkata : “ Rasulullah tidaklah pernah memukul istrinya walaupun hanya sekali.”
(HR. Muslim).

Maka dapat kita simpulkan, bahwa Rasulullah :

✓ Ketika Rasulullah marah kepada istrinya yang melakukan kesalahan, maka hindarilah main tangan, main kaki, dan tidak di omelin panjang lebar. Yang tentunya semua ini, akan memperburuk konflik, dan meninggalkan sakit fisik dan sakit hati yang mendalam. Yang bisa saja akan menumbuhkan bibit kebencian dan dapat memudarkan rasa cinta dan kasih sayang.

✓ Rosulullah mengajarkan, agar menyikapi kesalahan istri, sesuai kadar porsinya.
Mana yang harus disentuh dengan kelembutan, dan mana yang harus dinasehati dengan ketegasan. Tidak semua kesalahan disikapi dengan dipukul sama rata.

✓ Marahnya Rasulullah adalah kemarahan tanda sayang, penuh cinta dan bentuk memuliakan. Yang mana beliau menyelipkan nasehat kebaikan saat menegur. Tidak seperti sebagian kita saat ini, yang ketika marah, menyebut semua aib, mengungkit semua kebaikan dan menyebut nama hewan-hewan yang ada di kebun binatang.

✓ Semua Ikhwan, harap memahami hal ini, karena bagaimanapun juga, kita akan menjadi suami, dan akan berhadapan dengan yang namanya istri.
Jika tidak memiliki ilmu dan teladan dalam masalah ini, yang ada, kita akan melakukan kesalahan sikap dan berujung kepada perbuatan kezholiman.

Semoga yang sedikit ini bermanfaat.
Barokallahu fiikum
والله اعلم بصواب

_______

Sibuk Mikirin Lawan Jenis🚫

“Kita sibuk mikirin Lawan jenis, dan itu otomatis akan memperlambat Hijrah kita. Bahkan bukan hanya memperlambat, membuat kita menurun. Jangan berharap dapat yang bagus, itu aja. Jadi perbaiki diri kita, dan close jangan dibuka Tutup!. Awal hijrah antum belum siap untuk membangun sebuah hubungan yang tidak mudah. Jadi ditutup! Walaupun dengan dalih mendakwahi sama-sama hijrah, sama-sama belajar, sama-sama tahsin. Engga.. jangan-jangan. Ditutup. Kalau antum buka antum akan terfitnah….” (Ust. Muhammad Nuzul Dzikri)
.
Bila cinta artinya menjaga, maka melepaskan jika belum mampu memberikan kepastian itu adalah bentuk penjagaan cinta yang paling dalam. Mari saling melepas, tanpa janji apapun. Hanya berharap kepada Allah untuk memberikan yang terbaik.

Bukan menangisi perpisahan. Tetapi menangisi kenapa tak dari dulu tersabar bahwa sedang terjebak didalam hubungan yang tak ada ridho Allah didalamnya. Yuk saling melepas agar ridho Allah bisa tercapai.

Bukan berarti selama ini dialah yang terbaik buat kita. Bahkan banyak contohnya sekarang yang sudah berpacaran bertahun-tahun tapi, nikahnya sama siapa? Rugi bukan? Dosa tetap mengalir ehh.. tahunya dia bukan jodohnya kita.

Saling melepas, saling menjaga. Allah tahu yang terbaik untuk hambaNya. Suatu hari nanti, Cepat atau lambat. Kamu pasti akan menemukan bahagiamu sendiri. Karena tidak ada yang lebih indah dari dua raga yang saling menjaga. Tidak berpapasan namun saling memantaskan. Akan ada masanya kamu bertemu seseorang yang membuatmu lupa betapa lelahnya menjaga diri dan hanya ingat betapa manis akhir ceritanya ♥

_____

🥀🥀Disaat kamu ingin melepaskan seseorang, ingatlah pada saat kamu ingin mendapatkannya…
Disaat kamu mulai tidak mencintainya, ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya…
Disaat kamu mulai bosan dengannya, ingatlah selalu saat terindah bersamanya…
Disaat kamu ingin menduakannya, bayangkan jika dia selalu setia bersama mu…
Disaat kamu ingin membohonginya, ingatlah saat dia selalu jujur pada mu…

🥀🥀Maka kamu akan merasakan arti dia untuk mu, jangan sampai disaat dia sudah tidak disisimu, kamu baru menyadari semua arti dirinya untukmu. Jangan sampai setelah kamu kehilangannya kamu baru menyadarinya bahwa hanya dialah yang paling mengerti kamu…

🥀🥀Yang indah hanya sementara..
Yang abadi adalah kenangan..
Yang ikhlas hanya dari hati..
Yang tulus hanya dari sanubari..
Tidak mudah mencari yang hilang..
Tidak mudah mengejar impian..
Yang susah itu berkomitmen dan mempertahankan yang ada, karena walaupun tergenggam bisa terlepas juga jika kamu tak selalu berusaha untuk tetap bertahan dengannya…

✍️A.s…

🖤Jalani,nikmati,syukuri🖤

_____

Jika Kau Cinta…Maka Jagalah Dia.
——————————————————

بسم الله الرحمن الرحيم

Ketika Islam datang, maka Islam akan memisahkan antara kebenaran dengan kebatilan.
Segala hubungan nasab, perkawinan, dan warisan pun di putus oleh Islam, agar yang batil itu kalah dan lenyap.

Tak terkecuali, dengan kisah cinta Putri Rasulullah, Zainab binti Muhammad shalallahu’alaihi wasallam dengan sang suami tercinta Abul ‘Ash.

Zainab pun, harus menyusul sang ayah untuk hijrah ke Madinah.
Sementara Abul ‘Ash yang belum bisa masuk Islam, harus menerima pahitnya takdir, yaitu bercerai dan berpisah dengan sang istri, pujaan hati.

Selama perpisahan, keduanya tak mampu membohongi perasaan masing-masing, badai rindu terus menggulung kalbu, dan menghempaskan air mata…karena harus berpisah dengan belahan jiwa.

Waktu yang dilalui pun terasa lama dan berat. Tanpa bisa bertanya kabar, Tetapi cinta kedua nya, telah menahan mereka, untuk tetap setia dan saling menanti.

Tak ada kata yang mampu untuk di rangkai, untuk menceritakan beratnya perpisahan yang mereka alami.

Perjalanan kisah cinta, yang sungguh mengharukan…yang tercatat di dalam sejarah Islam.

Hingga akhirnya…takdir Allah pun datang, Abul ‘ash pun datang ke Madinah untuk berbaiat kepada Rasulullah dan masuk Islam. Maka Rasulullah pun menikahkan ia kembali dengan Zainab.

Bisa di bayangkan, Alangkah bahagianya perasaan hati mereka. Setelah mengalami perpisahan yang sangat berat,
Bersabar menanti tanpa tahu kepastian,
Lalu akhirnya…
Allah yang maha pemurah pun,
mentakdirkan mereka untuk bersama kembali dalam ikatan cinta keimanan.

Inilah kisah cinta yang haru biru. Kisah cinta yang penuh perjuangan, Dimana Kesabaran dan kesetiaan harus di uji dengan sedemikian rupa.

Pelajaran mahal yang harus kita ambil dari kisah ini adalah… Kualitas rasa cinta dan sayang seseorang kepada pasangannya, sebanding dengan ujian yang datang.
Apabila kita mampu melewati ujian itu, dengan menahan diri agar tidak jatuh pada dosa dan maksiat, maka bisa jadi… kita akan mendapatkan cinta dan kasih sayang yang indah, yang pantas untuk kita dapatkan karena berat nya perjuangan yang kita lalui.

Jika kita menginginkan cinta yang indah. Maka berusaha lah untuk mencintai dengan keimanan. Dan berjuanglah tanpa harus melewati jalan dosa dan maksiat.

Semoga bermanfaat
Barakallahu fiikum

______

— Kita Menikah Agar Hidup Lebih Bahagia —.

بسم الله الرحمن الرحيم

Allah Jalla jalalu berfirman :

وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

: ” Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya,
dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
(Quran Surat Ar-Rum Ayat 21).

Allah Subhanahu Wata’ala telah mengabarkan, bahwa diantara tanda, kemaha kuasaan-Nya adalah dengan diciptakannya dari diri kita, yaitu istri-istri yang menjadi pasangan hidup kita.

Yang mana, itu adalah nikmat yang sangat besar. Nikmat yang sebagian kita sering lupa dan melalaikannya.

Yang dengan keberadaan mereka, membuat hidup kita menjadi tentram, damai, tidak gelisah, tidak galau dan memiliki tujuan dan arah yang jelas, tidak samar-samar.

Lalu dengan keberadaannya di samping kita.Maka kita akan melewati hari-hari indah penuh bahagia. Saling memadu kasih, saling menyayangi dan mencintai, saling berbagi, saling melengkapi dan berusaha saling memahami.

Berbagi dalam kelebihan,
Mentoleransi kesalahan dan kesilapan, Sabar dan maaf selalu menjadi menu harian.

Berjalan bersama dalam ketaatan, Dengan sabar saling mengingatkan, Bergandengan tangan saat datang ke kajian.
Kita bercerita di waktu malam
dalam satu selimut di saat rebahan.

Kita bertahan dalam setiap ujian. Saling menyadarkan dan menguatkan walau kadang lelah perasaan kita hanya bisa saling melempar senyuman.

Bersabarlah…
Saling membantulah kita dalam ketaatan. Karena perjalanan yang sungguh panjang dan melelahkan. Yakinlah semua ini pasti akan berakhir.x
Semoga kita bisa sampai dan bertemu di suatu tempat,
Yang mana orang-orang Sholih yang telah mendahului kita sampai disitu.

Itulah tujuan rumah tangga.
Tujuan dari sebuah pernikahan
Tujuan haqiqi dari sebuah akad perjanjian Yaitu kita meraih kebahagiaan hidup, baik itu di dunia, maupun di akhirat nanti.

Jika ternyata, di dalam kehidupan rumah tangga, ada pihak yang tersakiti, ada yang terzholimi, atau bahkan aqidah yang haq-nya terancam, Maka dapat dipastikan, dia telah gagal mendapatkan tujuan dari sebuah pernikahan yang telah Allah jelaskan di dalam kitab-Nya.

Dan perlu di ingat…
Konsep rumah tangga bahagia,
Rumah tangga harmonis yang penuh cinta Itu hanya bisa di raih bagi orang-orang yang berakal saja. Orang-orang yang akal nya masih waras,
Dan akal nya masih bisa dia gunakan untuk berfikir dengan benar, Yaitu untuk mengenal Allah Dan mengenal tujuan penciptaannya.

والله اعلم بصواب

_______

Seorang profesor yang Atheis berbicara dalam sebuah kelas fisika.
Profesor: “Apakah Allah menciptakan segala yang ada?”
Para mahasiswa: “Betul! Dia pencipta segalanya.”
Profesor: “Jika Allah menciptakan segalanya, berarti Allah juga menciptakan kejahatan.”
(Semua terdiam dan agak kesulitan menjawab hipotesis profesor itu).
Tiba-tiba suara seorang mahasiswa memecah kesunyian.
Mahasiswa: “Prof! Saya ingin bertanya. Apakah dingin itu ada?”
Profesor: “Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada.”
Mahasiswa: “Prof! Dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin sebenarnya adalah ketiadaan panas. Suhu -460 derajat Fahrenheit adalah ketiadaan panas sama sekali. Semua partikel menjadi diam. Tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata ‘dingin’ untuk mengungkapkan ketiadaan panas.
Selanjutnya! Apakah gelap itu ada?”
Profesor: “Tentu saja ada!”
Mahasiswa: “Anda salah lagi Prof! Gelap juga tidak ada. Gelap adalah keadaan di mana tiada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari. Sedangkan gelap tidak bisa. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk mengurai cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari panjang gelombang setiap warna. Tapi! Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur melalui berapa besar intensitas cahaya di ruangan itu. Kata ‘gelap’ dipakai manusia untuk menggambarkan ketiadaan cahaya.
Jadi! Apakah kejahatan, kemaksiatan itu ada?”
Profesor mulai bimbang tapi menjawab juga: “Tentu saja ada.”
Mahasiswa: “Sekali lagi anda salah Prof!
Kejahatan itu tidak ada. Allah SWT tidak menciptakan kejahatan atau kemaksiatan. Seperti dingin dan gelap. Kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk menggambarkan ketiadaan Allah SWT dalam dirinya. Kejahatan adalah hasil dari tidak hadirnya Allah SWT dalam hati manusia.”
Profesor terpaku dan terdiam!
Dosa terjadi karena manusia lupa menghadirkan Allah SWT dalam hatinya.
“Hadirkan Allah SWT dalam hati kita setiap saat, maka akan selamatlah kita di dunia dan akhirat*.
Itulah IMAN..!!!

_______

📖 WALIMATUL URUS (Pesta Pernikahan)

👤 Oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

🔸 Walimatul ‘urus (pesta pernikahan) hukumnya wajib [1] dan diusahakan sesederhana mungkin.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَوْلِمْ وَلَوْ بِشَاةٍ.

”Selenggarakanlah walimah meskipun hanya dengan menyembelih seekor kambing” [2]

🔸 Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam memperingatkan orang-orang yang mengadakan walimah agar tidak hanya mengundang orang-orang kaya saja, tetapi hendaknya diundang pula orang-orang miskin. Karena makanan yang dihidangkan untuk orang-orang kaya saja adalah sejelek-jelek hidangan.

Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

شَرُّ الطَّعَامِ طَعَامُ الْوَلِيْمَةِ، يُدْعَى إِلَيْهَا اْلأَغْنِيَاءُ ويُتْرَكُ الْمَسَاكِيْنُ، فَمَنْ لَمْ يَأْتِ الدَّعْوَةَ فَقَدْ عَصَى اللهَ وَرَسُوْلَهُ

“Makanan paling buruk adalah makanan dalam walimah yang hanya mengundang orang-orang kaya saja untuk makan, sedangkan orang-orang miskin tidak diundang. Barangsiapa yang tidak menghadiri undangan walimah, maka ia durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya” [3]

🔸 Sebagai catatan penting, hendaknya yang diundang itu orang-orang shalih, baik kaya maupun miskin, sesuai sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam:

لاَ تُصَاحِبْ إِلاَّ مُؤْمِنًا وَلاَ يَأْكُلْ طَعَامَكَ إِلاَّ تَقِيٌّ

“Janganlah engkau bergaul melainkan dengan orang-orang mukmin dan jangan makan makananmu melainkan orang-orang yang bertaqwa” [4]

🔸 Orang yang diundang menghadiri walimah, maka dia wajib untuk memenuhi undangan tersebut. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا دُعِيَ أَحَدُكُمْ إِلَى الْوَلِيْمَةِ فَلْيَأْتِهَا

“Jika salah seorang dari kamu diundang menghadiri acara walimah, maka datangilah!” [5]

🔸 Memenuhi undangan walimah hukumnya wajib, meskipun orang yang diundang sedang berpuasa. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam:

إِذَا دُعِيَ أَحَدُكُمْ إِلَى طَعَامٍ فَلْيُجِبْ، فَإِنْ كَانَ مُفْطِرًا فَلْيَطْعَمْ، وَإِنْ كَانَ صَائِمًا فَلْيُصَلِّ. يَعْنِى اَلدُّعَاءَ

🔸 Apabila seseorang dari kalian diundang makan, maka penuhilah undangan itu. Apabila ia tidak berpuasa, maka makanlah (hidangannya), tetapi jika ia sedang berpuasa, maka hendaklah ia mendo’akan (orang yang mengundangnya)” [6]

🔸 Dan apabila yang diundang memiliki alasan yang kuat atau karena perjalanan jauh sehingga menyulitkan atau sibuk, maka boleh baginya untuk tidak menghadiri undangan tersebut.[7]

🔸 Hal ini berdasarkan riwayat dari ‘Atha’ bahwa Ibnu ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhu pernah diundang acara walimah, sementara dia sendiri sibuk membereskan urusan pengairan. Dia berkata kepada orang-orang, “Datangilah undangan saudara kalian, sampaikanlah salamku kepadanya dan kabarkanlah bahwa aku sedang sibuk” [8]

Referensi: https://almanhaj.or.id/3229-walimatul-urus-pesta-pernikahan.html

______

Bismillah

Allah berfirman:”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). …
”(QS.An-Nuur:26).

Adakalanya
Hal yg terjadi seperti di sinetron
Wanita baik, berpasangan dengan laki2 kurang baik
Lalu terjadi kekecewaan
Lalu bilang *mau bagamana lagi ini Takdir* 🚫

Biasanya yang terjadi karna 2 hal
-Dipaksa kawin
-Tidak mendengar nasehat 😀

Dan pentingnya kita melihat jejak digital nya seorang akhwat/Ikhwan.. apakah termasuk bermudah2 dalam bergaul dgn lawan jenis atau tidak 🙏

No baper saudara2ku 🙏,Arul mencintai kalian 🤗🙏

#selfreminder

______

Jebakan Batman

بسم الله الرحمن الرحيم

Menarik untuk kita ketahui… Bagaimana cara memandang sebuah masalah, dengan bijak
Diantara nya…masalah kekurangan si Ikhwan / akhwat saat Nazhor… semua hal yang berkaitan dengan fisik. Harus merasa klik dan tak menyisakan masalah yang mengganjal hati di kemudian hari. Barulah melangkah ke taraf selanjutnya.

Karena ada sebagian orang yang dalam hal nazhor,
ana rasa terlalu berlebihan, menggunakan standard penilaiannya. Tetapi, semua itu tetap tak bisa disalahkan
Karena setiap orang, punya sudut pandang dan kriteria yang dia sukai masing masing.

Saran ana, untuk Ikhwan/akhwat, agar saat Nazhor, matanya tidak menggunakan lensa kamera yang beresolusi tinggi, Sekian mega-pixel…
Kan jadi kasihan liat calonnya,
Hingga semua pori-pori di wajah nampak semua bersama komedonya,

Diantara hal yang harus kita perhatikan :

1. Ikhlaskan niat
Benahi niat sedari awal, niatkan-lah bahwa nazhor yang kita lakukan adalah ibadah kepada Allah,
Maksudnya kita sedang beribadah kepada Allah, yaitu sedang menuju tangga pernikahan, yg mana pernikahan adalah ibadah terpanjang seseorang.
Maka jangan memperpendek ibadah ini, dengan tidak mau menikah. Ketika kita menikah,kita niatkan ibadah kepada Allah,,,maka insya Allah akan dimudahkan dan akan diberikan pasangan yang baik, bukan pasangan yang salah.

2. Pelajari dan fahami kriteria calon pasangan, yang telah disebutkan oleh Allah dan rosul-Nya. Sehingga kita tidak perlu lagi mencari buku referensi,apalagi dari karangan orang2 kafir,tentang konsep pasangan ideal. Karena di dalam agama kita, semua pembahasan kehidupan telah lengkap diturunkan.Baik di dalam Al-Qur’an maupun as Sunnah,dan telah dijabarkan secara detail oleh para ulama kita.

3. Ketika calon yang kita harapkan, adalah dapat bertemu dan melihat sosok manusia yang memiliki fisik yang perfect, maka hal itu suatu kemustahilan.
Setiap seseorang memiliki cela kekurangan dan aib masing-masing, sesuai dengan kehendak Allah pada penciptaan nya.

4. Ketampanan dan kecantikan yang sering menjadi acuan kita,adalah terkadang seorang terlalu bersandar dengan melihat aktris, model, bintang film atau bintang sabun mandi.
Yang semua ini, sengaja mereka tampilkan sedemikian rupa…,padahal dalam kehidupan aslinya belom tentu demikian. Artinya kecantikan sempurna hanya akan ada di surga nanti. Selama dia manusia, dan hidup di dunia, maka tetap tak akan kekal kecantikannya.

5. Jika memang demikian, target selera kita saat Nazhor,
Coba kita tanya …kita ini sedang memilih pasangan hidup, atau sedang menyeleksi aktris sinetron…?

Simpelnya : Ukuran fisik sebuah kecantikan/ ketampanan bisa di cek, gak perlu ribet dan menyusahkan diri. Kita bisa minta bantuan melalui anak kecil. Jika anak kecil tidak nangis saat melihat calon pasangan kita, maka itu sudah cukup sebagai kriterianya.

NB : Boleh menambahkan sendiri, selera masing-masing

Wallahu a’lam

______

Nasehat Mutiara Islami #5

Menunggu…Bisa Aku atau Dia Yang Beruntung

Bismillah…
Menunggu merupakan suatu cara di antara proses untuk menjadi lebih baik lagi dikemudian hari.
Memang tidak ada yang suka utk ‘menunggu’.
Karena menunggu sering kali diasosiasikan sebagian orang dengan ketidakpastian, membosankan,dan membuat jiwa tidak tenang.
Dan terkumpul padanya rasa takut harap dan cemas.

Lihatlah teladan kita dalam menunggu…

– Nabi Nuh, untuk selamat dari cacian dan hinaan kaumnya,harus menunggu sampai kapal yang di buatnya itu selesai

– Nabi Ayyub, harus menunggu selama kurang lebih 18 tahun, barulah Allah beri ia kesembuhan dari sakitnya.

– Nabi Musa harus menunggu beberapa saat, sebelum bisa bertemu dengan Allah di bukit thur

– Nabi Yusuf, untuk menjadi seorang Mentri, harus menunggu beberapa waktu di dalam penjara

– Rosulullah harus menunggu beberapa tahun, baru bisa memasuki dan mengambil kota Mekkah kembali

– Khodijah, harus menunggu beberapa saat, untuk mendapatkan Muhammad bin Abdillah, sang Rasul terbaik.

Dalam menunggu,
Selain kesabaran dan iman, kita juga harus berusaha dan berdo’a.
Karena menunggu itu adalah perkara berat, jika tidak disertai keimanan yang kuat kepada Allah, dzat yang segala sesuatu berada di tangan-Nya.

Perlu diingat,
Sesuatu yang kita tunggu, memiliki 2 kemungkinan…
1. Bisa jadi apa yang kita tunggu itu, akan datang terwujud, dan berakhir dengan kebahagiaan seperti contoh diatas.
2. Bisa juga, apa yang kita tunggu, gagal dan mengecewakan kita, bahkan ada yang sampai membuat kita futur…kufur, stres hingga mengakhiri hidup.

Maka yang perlu diingat,
✓ Bukan lah siapa / apa yang kita tunggu… melainkan pantas kah dia untuk kita tunggu…?

✓ Apakah Allah ridho jika kita tetap menunggu diri-nya ?

✓ Persiapkan mental kejiwaan, terhadap kemungkinan hasil akhir dari penantian kita.

Ingat…menunggu adalah sebuah proses
terhadap suatu hasil.

Mungkin kita lelah, menunggu orang tua kita agar mendapat hidayah,
Mungkin kita lelah menunggu pasangan kita agar segera berhijrah
Mungkin juga kita telah di buat lelah, karena tak kunjung mendapatkan tambatan hidup…

Ingatlah,
Semua butuh waktu untuk berproses…

Sebagai mana Allah dengan se – begitu nya menunggu kita untuk berhijrah menuju jalan ke-ridhoan-Nya.

# Sabar menunggu diri mu
– Tunggulah dia dengan benar, sesuai koridor syariat
– Jangan menginginkan hasil instan, karena keterburu-buruan akan membuka peluang pintu dosa.
– jangan lupa, dalam menunggu itu terkadang ada sedih dan air mata.

Wallahu a’lam bishshowab.

_____

Mengapa Pernikahan Disebut Mitsaqan Ghalizhon Dalam Al-Qur’an ?

بسم الله الرحمن الرحيم

Allah tidak menyebut pernikahan sebagai akad (‘aqdan),
akan tetapi sebagai perjanjian (mitsaaq), yang disifatkan sebagai perjanjian yang sangat kuat (Mitsaqan Ghalizon).
Penggunaan kata tersebut tidak pernah dipakai dalam bentuk kegiatan apa pun selain pernikahan.

Berikut surat yang menyebutkan bahwa pernikahan adalah perjanjian kuat,
pada QS. An-Nisa’ : ayat 21,

وَأَخَذْنَ مِنْكُمْ مِيثَاقًا غَلِيظًا .

… Dan mereka (istri-istrimu) telah megambil perjanjian yang kuat (ikatan pernikahan) dari kamu.
(QS. An-Nisa’: 20-21)

Menurut Ibnu Abbas, Mujahid, dan Sa’id ibnu Jubair, bahwa yang dimaksud dengan Mitsaqan Ghalizon : (perjanjian yag kuat) adalah akad pernikahan.

Imam Jalaluddin al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Syuyuti dalam Tafsir Jalalain menyebut mitsaq sebagai bentuk taukid, artinya menekanan atau penegasan dari sebuah janji.
Janji adalah komitmen, sedangkan lafal Ghalizon berasal dari kata ghilzh yang artinya kuat, berat, tegas, kokoh.

Pendapat Ibnu Katsir dalam menafsirkan lafal Mitsaqan Ghalizon,
ia mengutip hadis shahih dari Jabir dalam kitab Shahih Muslim yang menyatakan bahwa ketika seorang laki-laki mengambil perempuan dari orang tua-nya dengan maksud dinikahi, berarti laki-laki tersebut telah melakukan perjanjian atas nama Allah sebagaimana ia telah menghalalkan melalui kalimat Allah.

Ulama memahami lafadz mitsaqan pada surat-surat Al-Qur’an, berikut merujuk pada Qs. Al-a’raf :172, Qs Ali Imran: 81, semua membahas tentang mitsaqan (perjanjian), namun tidak ada makna perjanjian yang sangat kuat (Mitsaqan Ghalizon),
selain pada interaksi pernikahan yang ada pada QS. An-Nisa’: 21.

Sederhananya untuk memahami mitsaqan Ghalizon…seperti :

Seorang wanita yang akan kita nikahi…
Adalah seorang wanita yang telah dibesarkan oleh kedua orangtuanya,
Ibu yang mengandungnya, melahirkannya, dan merawatnya hingga ia besar,
Ayahnya yang mencukupi segala kebutuhan nafkah-nya,
Dia dibesarkan, dididik, diajarkan segala kebaikan2 oleh orang tua-nya,
Dia dimanja, tak kurang satu pun kasih sayang,dia dilindungi, dihormati dan dimuliakan oleh kedua orangtuanya,
Dia nyaman dan hidup bahagia,
Bersama kedua orangtuanya,

Lalu … Datanglah kita, dengan tiba2 untuk mengambilnya dari kedua orang tuanya,
✓ Dengan memberikan sejumlah barang (sebagai mahar),
✓ Dan hanya dengan ucapan lafal qobul (nikah) sebagai akad perpindahan si akhwat, dari orang tuanya…menjadi pindah kepada kita, dan menjadi halal kehormatan nya dengan nama Allah.

Maka Lafal akad yang diucapkan oleh laki-laki ketika menikahi perempuan disebut sebagai Mitsaqan Ghalizon, yaitu sebagai perjanjian yang sangat kuat.
Dengan begitu, ada tanggungjawab serta konsekuensi di dalam pengucapan-nya.

Si suami harus sadar ketika ia mengucapkan janji pernikahan tersebut. Dia Harus bisa Memahami tuntutan dan konsekuensinya. Mampu menunaikan amanah yang akan di pikul-nya.

Maka si Suami wajib menafkahi, menjaga, melindungi. Dia harus memuliakan, Menghormati, Menyayangi, Dan tidak menzholimi istrinya.

Si suami pun harus memperlakukan si istri dengan baik, sebagaimana yang dilakukan oleh kedua orang tua nya. Suami juga harus bertanggung jawab secara penuh, Dan memenuhi segala kebutuhan jasmani dan rohani.
Termasuk darah,kehormatan dan nyawa istrinya menjadi tanggung jawab suami.

Inilah mitsaqan Ghalizon … Perjanjian besar yang sangat berat, yang akan di pikul lelaki, setelah dia resmi menyelesaikan ijab dan qobul pernikahan. Setelah ia menjadi suami, sejak saat itu, dia memikul beban n tanggung jawab yang besar, terhadap seluruh kehidupan istrinya.

Karena saat dia menyebut nama Allah, saat dia mengucapkan aqad ijab qobul pernikahan, Maka Allah telah menghalalkan wanita itu untuk nya padahal sebelumnya adalah haram.
Dengan demikian, Berarti dia telah mengambil perjanjian yang amat besar, kepada Allah untuk menanggung semua urusan wanita yang ia nikahi.

Dan jangan lupa…tanggung jawab besar ini, akan kita pertanggung jawabkan kepada Allah di hari kiamat nanti.
Apakah kita telah menunaikan nya dengan sebaik-baiknya,
Atau kita meremehkan dan melalaikan nya.

والله اعلم بصواب.

_______

Ketika Semua Tak Seperti Yang Diharapkan

Kita takkan selamanya mendapatkan apa yang kita inginkan, maka bersabarlah saat harapan tak sesuai dengan kenyataan.

Ikhlaslah bila Allah tiba-tiba mengubah apa yang kita pinta menjadi realita pahit yang tidak bisa di wujudkan, tapi yakini saja, bahwa tak ada kisah yang ditulis oleh Allah
Kecuali… Akan berakhir, dengan meraih kebaikan.

Adakalanya harapan yang sangat kita inginkan, ternyata tak bisa di wujudkan di dalam kehidupan.

Namun itulah hidup… harapan tak selalu harus menjadi kenyataan sehingga kita dituntut untuk menerima semua hal yang akan terjadi pada hidup kita suka ataupun tidak suka.

Kececewaan terhadap takdir,
Hanya Akan Membuat Kita Terpuruk masuk ke Dalam jurang Kesedihan yang sangat dalam.

Pilihannya adalah :
✓ Kita bersabar dan bertahan,
✓ Terus melangkah maju ke depan
✓ Berusaha mengambil ibroh dari perjalanan kehidupan.

# Beriman kepada takdir baik dan takdir buruk.

______

. ” Engkau Kah Sahabat Ku Sesungguhnya ”

Bismillah…

Sahabat ‘Umar bin Khottob pernah berkata :

ما أعطي العبد بعد الإسلام نعمة خيراً من أخ صالح فإذا وجد أحدكم وداً من أخيه فليتمسك به

“Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam, yang lebih baik daripada kenikmatan memiliki saudara (semuslim) yang saleh. Apabila engkau dapati salah seorang sahabat yang saleh maka pegang lah erat-erat.”
[Quutul Qulub 2/17]

Sahabat yang saleh selalu :
– akan membenarkan jika kita keliru
– akan selalu menasehati apabila kita melakukan kesalahan
– dia akan datang saat kita membutuhkan pertolongan
– dia akan ulurkan tangannya saat kita terhempas
– dia akan menghibur dan menyenangkan kita, saat kita sedih dan terhimpit
– dan dia akan mencintai kita, karena keimanan yang ada di hati kita.

Inilah sahabat yang sesungguhnya, bukan hanya sahabat saat bersenang-senang saja atau sahabat yang memuji karena basa-basi saja.

حَدَّثَنَا يُونُسُ حَدَّثَنَا فُلَيْحٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ أَيْنَ الْمُتَحَابُّونَ بِجَلَالِي الْيَوْمَ أُظِلُّهُمْ فِي ظِلِّي يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلِّي

Telah menceritakan kepada kami Yunus telah menceritakan kepada kami Fulaih dari Abdullah bin Abdurrahman dari Sa’id bin Yasar dari Abu Hurairah, dia berkata :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda : “Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla berfirman
: ‘Dimanakah hari ini, orang-orang yang saling menciantai karena Aku, Aku akan lindungi mereka pada hari yang tidak ada perlindungan kecuali perlindungan-Ku.'”
(HR. Ahmad no 1801).

✓ Persahabatan yang dibangun diatas iman, karena Allah, adalah tali persahabatan yang kokoh dan kekal sampai hari kiamat nanti

✓ Persahabatan yang dibangun karena cinta kepada Allah, akan menjadi sebab mendapat pertolongan dari Allah di Padang Mahsyar nanti

✓ Jika kita, menemukan seorang sahabat, yang mencintai kita karena Allah, sebaiknya mintalah kepadanya,
agar merubah status persahabatan ini, Dan menaikkan levelnya agar lebih tinggi lagi, yaitu agar menjadi pasangan hidup kita saja, karena Ketika dia menjadi sahabat saja, begitu banyak keutamaan yang kita dapatkan,
Apalagi jika dia bisa menjadi pendamping kita.

# Bersemangat lah dalam berbuat kebaikan, semoga Allah mudahkan kita semua.

____

Sahabat… Inilah Manhaj Salaf,… Kemarilah

Bismillah…
Sudah menjadi ketetapan Allah Ta’ala bahwa setiap para Nabi yang di utus, maka akan Allah adakan baginya orang-orang yang menjadi pengikut setianya, yang akan menemani nya, yang akan menjaga dan membelanya, dan yang akan terus berdakwah mewarisi agama ini kepada generasi berikutnya, dan mereka adalah para sahabat Nabi.
Dan mereka adalah umat yang terbaik bagi nabi tersebut.

Lihatlah rekam jejak mereka…bersama nabi mereka,

– Umat Nabi Nuh yang terbaik adalah mereka yang ikut serta naik kedalam perahu bersama Nabi Nuh…

– Umat Nabi Musa terbaik adalah mereka yang menyebrangi laut merah bersama Nabi Musa…

– Umat Nabi Isa terbaik adalah mereka yang membela dan melindungi Nabi Isa dari gangguan orang-orang yang memusuhinya…

– Begitu pula Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam,
Umat terbaik beliau yaitu para Sahabat Nabi ridhwanullah ‘alaihim ajma’in dari kalangan Muhajirin dan Anshor.

Para Sahabat Nabi sebagai umat yang terbaik disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya :

خَيْرَ أُمَّتِي قَرْنِي ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ

“Sebaik-baik umatku adalah pada masaku. Kemudian orang-orang yang setelah mereka (generasi berikutnya),
lalu orang-orang yang setelah mereka”.
(Shahih Al-Bukhari, no. 3650).

Yang dimaksud sebaik-baik umatku pada masaku dalam hadits diatas adalah
1. para Sahabat Nabi,
2. Di tambah generasi selanjutnya yaitu Tabi’in 3. Dan generasi selanjutnya yaitu Tabi’ut tabi’in.
Itulah generasi terbaik dari umat Islam.

Tiga generasi terbaik diatas, adalah orang-orang yang paling baik,
paling selamat,
paling mengetahui dan paling benar dalam memahami Islam.
Mereka juga adalah para pendahulu dari umat Islam yang memiliki keshalihan yang paling tinggi (mereka lah yang disebut : Salafus shalih).

Karenanya, sudah merupakan kemestian dan keharusan bila kita menginginkan pemahaman dan pengamalan Islam yang benar dan selamat,
Maka kita harus merujuk dan mengikuti pemahaman dan cara beragama mereka,karena mereka adalah tiga generasi terbaik umat Islam,
Karena Mereka lah yang :
✓ Yang langsung mengambil agama Islam langsung dari sumbernya, yaitu dari nabi ‘alaihi sholatu wasallam
✓ Mereka lah orang yang di bimbing dan diajarkan Islam secara langsung oleh nabi
✓ Karena pada mereka lah ayat-ayat al – qur’an itu di turunkan,
✓ Dan bahasa Al-qur’an, menggunakan bahasa mereka, makanya mereka sangat fasih dan faham, akan makna dan tafsir ayat2 Al-qur’an.
✓ Dan Allah telah merekomendasi akan kebaikan agama mereka, dengan menyebut mereka, di dalam Al-Qur’an.

Mereka inilah, yang dinamakan para salaf, yaitu para pendahulu umat ini (salaf = pendahulu, yang terdahulu).
Maka mengikuti manhaj beragama mereka (mengikuti manhaj salaf),
adalah sebaik-baik jalan dalam beragama dan inilah jalan yang paling selamat bagi kita, daripada mengikuti firqoh2 sesat dan menyimpang yang sekarang ini mulai berani mendakwahkan kesesatan mereka.

Sebagaimana telah dijelaskan nabi, bahwa umat Islam ini pasti akan berpecah-belah (menjadi beberapa firqoh),
Maka Nabi menyebutkan solusi apabila perpecahan itu telah terjadi, yaitu agar kita semua,kembali kepada Islam yang murni, Islam yang diamalkan para salaf terdahulu,
Yaitu kembali kepada Al – Jama’ah (para sahabat nabi),sebagaimana disebutkan nabi di dalam sebuah hadits :

مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِيْ

{ Yaitu… (kembalilah kepada ajaran)…yang mana aku dan para Shahabat ku berada diatas ajaran itu }

NB : – makna jama’ah di atas adalah untuk para sahabat nabi, mereka di sebut oleh nabi sebagai Al – jama’ah…

Tidak seperti pengakuan mereka bahwa kelompok mereka adalah jama’ah inilah, jama’ah itulah, atau jama’ah2 yang lainnya, yang pada hakekat aslinya ajaran praktek beribadah jama’ah mereka malah banyak sekali menyelisihi ajaran nabi.
Na’udzubillahi min dzalik.

Semoga yang sedikit ini mudah dipahami dan bermanfa’at untuk kita semua.
Dan semoga taufik dan hidayah-Nya tercurahkan kepada kita semua.

Barakallahu fiikum

______

Kukisahkan kepadamu tentang Abu Mihjan Radhiallahu ‘Anhu.

Ditulis dengan tinta emas para ulama Islam, di antaranya Imam Adz Dzahabi dan Imam Ibnul Atsir Rahimahumallah.

Abu Mihjan adalah seorang laki-laki yang sangat sulit menahan diri dari khamr (minuman keras). Beliau sering dibawa kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk diterapkan hukum cambuk (Jild) padanya karena perbuatannya itu. Bahkan Ibnu Jarir menyebutkan Abu Mihjan tujuh kali dihukum cambuk. Tetapi, dia adalah seorang laki-laki yang sangat mencintai jihad, perindu syahid, dan hatinya gelisah jika tidak andil dalam aksi-aksi jihad para sahabat nabi Radhiallahu ‘Anhum.

Hingga datanglah perang Al Qadisiyah yang dipimpin oleh Sa’ad bin Abi Waqash Radhiallahu ‘Anhu melawan Persia, pada masa pemerintahan Khalifah Umar Radhiallahu ‘Anhu. Abu Mihjan ikut andil di dalamnya, dia tampil gagah berani bahkan termasuk yang paling bersemangat dan banyak membunuh musuh. Tetapi, saat itu dia dikalahkan keinginannya untuk meminum khamr, akhirnya dia pun meminumnya. Maka, Sa’ad bin Abi Waqash menghukumnya dengan memenjarakannya serta melarangnya untuk ikut jihad.

Di dalam penjara, dia sangat sedih karena tidak bisa bersama para mujahidin. Apalagi dari dalam penjara dia mendengar suara dentingan pedang dan teriakan serunya peperangan, hatinya teriris, ingin sekali dia membantu kaum muslimin melawan Persia yang Majusi. Hal ini diketahui oleh istri Sa’ad bin Abi Waqash yang bernama Salma, dia sangat iba melihat penderitaan Abu Mihjan, menderita karena tidak dapat ikut berjihad, menderita karena tidak bisa berbuat untuk agamanya! Maka, tanpa sepengetahuan Sa’ad -yang saat itu sedang sakit, dan dia memimpin pasukan melalui pembaringannya, serta mengatur strategi di atasnya-. Beliau membebaskan Abu Mihjan untuk dapat bergabung dengan para mujahidin. Abu Mihjan meminta kepada Salma kudanya Sa’ad yaitu Balqa dan juga senjatanya. Beliau berjanji, jika masih hidup akan mengembalikan kuda dan senjata itu, dan kembali pula ke penjara. Sebaliknya jika wafat (syahid) memang itulah yang dia cita-citakan.

Abu Mihjan berangkat ke medan tempur dengan wajah tertutup kain sehingga tidak seorang pun yang mengenalnya. Dia masuk turun ke medan jihad dengan gesit dan gagah berani. Sehingga Sa’ad bin Abi Waqash memperhatikannya dari kamar tempatnya berbaring karena sakit dan dia takjub kepadanya, dan mengatakan: “Seandainya aku tidak tahu bahwa Abu Mihjan ada di penjara, maka aku katakan orang itu pastilah Abu Mihjan. Seandainya aku tidak tahu di mana pula si Balqa, maka aku katakan kuda itu adalah Balqa.”

Sa’ad bin Abi Waqash bertanya kepada istrinya, dan istrinya menceritakan apa yang terjadi sebenarnya pada Abu Mihjan, sehingga lahirlah rasa iba dari Sa’ad kepada Abu Mihjan. Perang usai, dan kaum muslimin menang gilang gemilang. Abi Mihjan kembali ke penjara, dan dia sendiri yang memborgol kakinya, sebagaimana janjinya. Sa’ad bin Waqash Radhiallahu ‘Anhu mendatanginya dan membuka borgol tersebut, lalu berkata:

لا نجلدك على خمر أبدا فقال: وأنا والله لا أشربها أبدا

Kami tidak akan mencambukmu karena khamr selamanya. Abu Mihjan menjawab: “Dan Aku, Demi Allah, tidak akan lagi meminum khamr lagi selamanya!” (Imam Adz Dzahabi, Siyar A’lamin Nubala pada Bab Sirah Umar Al Faruq, 2/448. Darul Hadits, Kairo. Lihat juga Usudul Ghabah-nya Imam Ibnul Atsir. 6/271. Darul Kutub Al ‘Ilmiyah)

Saudaraku ….

Sangat sulit bagi kita mengikuti dan menyamai Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali dan para sahabat nabi yang mulia, Radhiallahu ‘Anhum.

Tetapi, paling tidak kita -yang penuh maksiat ini- masih bisa seperti Abu Mihjan, walau dia pelaku maksiat namun masih memiliki ghirah kepada perjuangan agamanya, dan ikut hadir dalam deretan nama-nama pahlawan Islam. Semoga Allah Ta’ala memasukkan kita ke dalam deretan para pejuang agama-Nya, mengikhlaskan, dan memberikan karunia syahadah kepada kita. Aamin.

Wallahu A’lam

______

Alangkah Gersangnya Orang Yang Mampu Hidup Bersama Tanpa Rasa Cinta.

Bismillah…
Para ulama adalah orang2 yang dikenal sebagai ahli ibadah. Namun bukan berarti kehidupan keluarga mereka gersang dan kering dari keromantisan cinta.
Bahkan mereka selalu berinteraksi dengan penuh keromantisan.

Dikisahkan…
… Abu Utsman al-Hirri (289H) adalah seorang ulama dari Naisabur. Suatu saat beliau ditanya :“ Wahai Abu Utsman, amalan apa yang engkau harapkan bisa sebagai bekal untuk menghadap Allah, dari apa yang telah engkau lakukan ?”

Abu Utsman lalu berkisah : ” Waktu aku tinggal di ar-Rai, para penduduknya mendesakku agar menikah, namun aku menolaknya.
Setelah itu datanglah seorang wanita yang menyatakan perasaannya : “ Wahai Abu Utsman, aku telah jatuh cinta kepadamu, hingga aku tidak bisa tidur. Dan aku pun memutuskan memohon kepada Allah agar bisa menikah denganmu.”

Aku pun menjawab : “ Engkau masih memiliki ayah ? ”

Wanita itu menjawab, : “ Ya, dia adalah seorang penjahit.”

Akhirnya, aku berjanji akan menikahinya dan ia pun bergembira.
Kemudian dilakukanlah akad nikah dengan para saksinya.
Namun setelah resmi menjadi pasangan sah dan melihat fisiknya, aku akhirnya mengetahui bahwa :
– salah satu mata istriku buta dan
– kakinya pincang,
– serta memiliki wajah amat buruk.
Saat itu aku mengucapkan : “ Ya Allah segala puji bagi-Mu atas apa yang engkau takdirkan kepadaku.”

Abu Utsman bercerita bahwa keluarganya mencela atas keputusannya telah menikahi wanita itu,
: ” Namun aku tetap berusaha membahagiakan wanita itu. Sampai suatu saat ia menginginkan agar aku tetap bersamanya, maka aku rela meninggalkan majelis ku demi untuk menjaga perasaannya.
Kehidupan yang demikian itu, aku jalani hingga 15 tahun dan terkadang aku merasa tersiksa dengan keadaaan demikian.
Namun aku sama sekali tidak pernah mengeluhkan hal itu kepadanya, hingga akhirnya ia wafat.”

Abu Utsman pun menutup kisahnya : “ Maka dari amalanku, yang aku harap bisa menjadi bekal kepada Allah… adalah usahaku untuk menjaga perasaan istri ku.”
(Shifat ash-Shafwah, 4/105, 106).

Abu Utsman al-Hirri adalah ulama yang menjaga shalat dan amalan shalih lainnya. Ternyata ia melihat bahwa amalan yang menolongnya kelak bukanlah hal itu, namun usahanya dalam
– Membahagiakan sang istri.
– Menyenangkan hati istrinya
– Menggembirakan istrinya
– Dan sangat menjaga perasaan istrinya.

Para ahli ibadah begitu amat sangat dalam menjaga perasaan pasangan mereka.
Karena tolok ukur dari kebaikan seorang lelaki di dalam islam adalah orang yang senantiasa mampu untuk selalu berbuat baik kepada istrinya.
Itulah perpaduan sempurna dari aqidah yang kokoh, ilmu yang Haq, dan iman yang menghujam kuat di hati.

# Siapa bilang, orang Sholih itu tak romantis…?

______

Cinta Abadi… Hanya Untuk Kekasih Hati

Bismillah…

Saudaraku, bila kita mencintai pasangan karena kecantikan / ketampanannya, maka yakinlah,kalo anggapan seperti itu akan luntur dikemudian hari.

Bila dahulu rasa cinta tumbuh karena ia adalah orang yang kaya, maka suatu saat nanti kekayaannya tidak lagi spektakuler bagi kita.

Bila rasa cinta bersemi karena ia, orang yang berkedudukan tinggi dan terpandang, maka ada saat dimana kedudukan itu tidak lagi berkilau secerah yang dahulu pernah menyilaukan pandangan kita.

Saudaraku! bila anda terlanjur terbelenggu cinta kepada seseorang, maka ada baiknya bila anda menguji kadar cinta anda.
– Kenalilah sejauh mana kesucian dan ketulusan cinta anda kepadanya.
– Coba anda duduk sejenak, membayangkan kekasih anda,
– dalam keadaan ompong peyot,
– kulit yang mengeriput,
– pakaiannya compang-camping,
– sedang duduk di rumah gubuk yang reot,
– Akankah rasa cinta anda masih menggemuruh sedahsyat yang anda rasakan saat ini?

Para ulama’ sejarah mengisahkan,
pada suatu hari Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu bepergian ke Syam untuk berniaga.
Di tengah jalan, ia melihat seorang wanita berbadan semampai, cantik nan rupawan bernama Laila bintu Al Judi.
Tanpa diduga dan dikira, panah asmara Laila melesat dan menghujam hati Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu.
Maka sejak hari itu, Abdurrahman radhiallahu ‘anhu mabok kepayang karenanya, tak kuasa menahan badai asmara kepada Laila bintu Al Judi.

Karena seringnya ia menyebut nama Laila, sampai-sampai Khalifah Umar bin Al Khattab radhiallahu ‘anhu merasa iba kepadanya. Sehingga tatkala beliau mengutus pasukan perang untuk menundukkan negeri Syam, ia berpesan kepada panglima perangnya
: ” bila Laila bintu Al Judi termasuk salah satu tawanan perangmu (sehingga menjadi budak), maka berikanlah kepada Abdurrahman radhiallahu ‘anhu.”
Dan subhanallah, taqdir Allah setelah kaum muslimin berhasil menguasai negeri Syam, didapatkan Laila termasuk salah satu tawanan perang. Maka impian Abdurrahmanpun segera terwujud. Mematuhi pesan Khalifah Umar radhiallahu ‘anhu, maka Laila yang telah menjadi tawanan perangpun segera diberikan kepada Abdurrahman radhiallahu ‘anhu.

Anda bisa bayangkan, betapa girangnya Abdurrahman, pucuk cinta ulam tiba, impiannya benar-benar kesampaian.
Begitu cintanya Abdurrahman radhiallahu ‘anhu kepada Laila, sampai-sampai ia melupakan istri-istrinya yang lain.
Merasa tidak mendapatkan perlakuan yang sewajarnya, maka istri-istrinya yang lainpun mengadukan perilaku Abdurrahman kepada ‘Aisyah istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang merupakan saudari kandungnya.

Menyikapi teguran saudarinya, Abdurrahman berkata: “Tidakkah engkau saksikan betapa indah giginya, yang bagaikan biji delima?”

Akan tetapi tidak begitu lama Laila mengobati asmara Abdurrahman, ia ditimpa penyakit yang menyebabkan bibirnya “memble” (jatuh, sehingga giginya selalu nampak).
Sejak itulah, cinta Abdurrahman luntur dan bahkan sirna.
Bila dahulu ia sampai melupakan istri-istrinya yang lain, maka sekarang iapun bersikap ekstrim.
Abdurrahman tidak lagi sudi memandang Laila dan selalu bersikap kasar kepadanya.
Tak kuasa menerima perlakuan ini, Lailapun mengadukan sikap suaminya ini kepada ‘Aisyah radhiallahu ‘anha.
Mendapat pengaduan Laila ini, maka ‘Aisyahpun segera menegur saudaranya dengan berkata:

يا عبد الرحمن لقد أحببت ليلى وأفرطت، وأبغضتها فأفرطت، فإما أن تنصفها، وإما أن تجهزها إلى أهلها، فجهزها إلى أهلها.

“Wahai Abdurrahman, dahulu engkau mencintai Laila dan berlebihan dalam mencintainya. Sekarang engkau membencinya dan berlebihan dalam membencinya.
Sekarang, hendaknya engkau pilih : Engkau berlaku adil kepadanya atau engkau mengembalikannya kepada keluarganya. Karena didesak oleh saudarinya demikian, maka akhirnya Abdurrahmanpun memulangkan Laila kepada keluarganya. (Tarikh Damaskus oleh Ibnu ‘Asakir 35/34 & Tahzibul Kamal oleh Al Mizzi 16/559)

Tidak heran bila nenek moyang kita telah mewanti-wanti agar waspada dari kenyataan ini,di dalam ungkapan yang cukup unik : …”Rumput tetangga terlihat lebih hijau dibanding rumput sendiri.”

Anda penasaran ingin tahu, mengapa kenyataan ini bisa terjadi?

Temukan rahasianya pada sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:

الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ. رواه الترمذي وغيره

“Wanita itu adalah aurat (harus ditutupi), bila ia ia keluar dari rumahnya, maka setan akan mengesankannya begitu cantik (di mata lelaki yang bukan mahramnya).”
(Riwayat At Tirmizy dan lainnya)

Orang-orang Arab mengungkapkan fenomena ini dengan berkata:

كُلُّ مَمْنُوعٍ مَرْغُوبٌ

Setiap yang terlarang itu menarik (memikat).

Dahulu, tatkala hubungan antara anda dengannya terlarang dalam agama, maka setan berusaha sekuat tenaga untuk mengaburkan pandangan dan akal sehat anda, sehingga anda hanyut oleh badai asmara.
Yang membuat mata ,telinga dan hati kita menjadi buta dan tuli.

حُبُّكَ الشَّيْءَ يُعْمِي وَيُصِمُّ

Cintamu kepada sesuatu, menjadikanmu buta dan tuli.

Akan tetapi setelah hubungan menjadi halal, maka setan malah berusaha membendung badai asmara cinta antara suami dan istri.
Saat itulah, kita mulai menemukan jati diri yang sesungguhnya dari pasangan kita.
Saat itulah kita mulai menyadai bahwa hubungan suami-istri ternyata lebih luas dari sekedar paras wajah atau kedudukan dan harta kekayaan.
Terlebih lagi, setan telah berbalik arah, dan berusaha sekuat tenaga untuk memisahkan antara anda berdua dengan perceraian:

فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ. البقرة 102

“Maka mereka mempelajari dari Harut dan Marut (nama dua setan) itu apa yang dengannya mereka dapat menceraikan (memisahkan) antara seorang (suami) dari istrinya.” (Qs. Al Baqarah: 102)

# Mungkin anda bertanya, lalu bagaimana saya harus bersikap?

Bersikaplah sewajarnya dan senantiasa gunakan nalar sehat dan hati nurani anda. Dengan demikian, tabir asmara tidak menjadikan pandangan anda kabur dan anda tidak mudah hanyut oleh bualan dusta dan janji-janji palsu.

# Bila demikian adanya, siapakah yang sebenarnya layak untuk mendapatkan cinta suci saya?
Kepada siapakah saya harus menambatkan tali cinta saya?

Simaklah jawabannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا ، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ. متفق عليه

“Biasanya, seorang wanita itu dinikahi karena empat alasan: karena harta kekayaannya, kedudukannya, kecantikannya dan karena agamanya. Hendaknya engkau menikahi wanita yang taat beragama, niscaya engkau akan bahagia dan beruntung.” (Muttafaqun ‘alaih)

Dan pada hadits lain beliau bersabda:

إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ إِلاَّ تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ. رواه الترمذي وغيره.

“Bila ada seorang yang agama dan akhlaqnya telah engkau sukai, datang kepadamu melamar, maka terimalah lamarannya. Bila tidak, niscaya akan terjadi kekacauan dan kerusakan besar di muka bumi.” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)

Maka berikanlah cinta mu pada seseorang, karena iman, amal sholeh, dan akhlaq yang mulia. Itulah cinta yang haqiqi kepada pasangan, yang akan senantiasa bersemi.
Tidak akan lekang karena sinar matahari, dan tidak pula luntur karena hujan, dan tidak akan putus walaupun ajal telah menjemput.

Saudaraku! Cintailah kekasihmu karena :
– ke-imanannya,
– amal sholehnya,
– serta akhlaqnya,
agar cintamu itu abadi, sampai hari kiamat nanti.
✓ Tidakkah kita mendambakan dan merindukan sebuah cinta yang senantiasa membersamai kita walaupun kita telah masuk ke dalam alam kubur dan kelak dibangkitkan di hari kiamat?
✓ Tidakkah kita mengharapkan seorang kekasih yang senantiasa setia dan mencintaimu walaupun engkau telah tua renta dan bahkan telah menghuni liang lahat?
✓ Tidak maukah kita, memiliki kekasih yang terus mendo’akan kebaikan untuk kita,walau kita sudah berpindah jasad ?

Saudaraku! hanya cinta yang bersemi karena iman dan akhlaq yang mulialah yang suci dan sejati.
Cinta ini akan abadi, tak lekang diterpa angin atau sinar matahari, dan tidak pula luntur karena guyuran air hujan.

Yahya bin Mu’az berkata: “Cinta karena Allah, tidak akan bertambah hanya karena orang yang engkau cintai berbuat baik kepadamu, dan tidak akan berkurang karena ia berlaku kasar kepadamu.
” Yang demikian itu karena cinta anda tumbuh bersemi karena adanya iman, amal sholeh dan akhlaq mulia, sehingga bila iman orang yang anda cintai tidak bertambah, maka cinta andapun tidak akan bertambah.
Dan sebaliknya, bila iman orang yang anda cintai berkurang, maka cinta anda pun turut berkurang.
Anda cinta kepadanya bukan karena materi, pangkat kedudukan atau wajah yang rupawan, akan tetapi karena ia beriman dan berakhlaq mulia. Inilah cinta suci yang abadi saudaraku.

Saudaraku! setelah anda membaca tulisan sederhana ini, perkenankan saya bertanya

: ” Masih kah kita, akan memilih pasangan hidup, secara serampangan dan asal – asalan ?

Wallahu a’alam bisshowab, mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan atau menyinggung perasaan.

والله اعلم بصواب
***

_____

Bismillah

Ketika orang cerdas serius mempelajari agama dan ikhlas ia akan mudah memahami agamanya. Ketika orang cerdas terlalu terlalu mempertuhankan kecerdasan nya terlalu mengidolakan kecerdasan nya dia sesat dengan kecerdasannya itu, sehingga AQIDAH orang mukmin adalah apabila ALLAH yang berKATA, ALLAH yang berBICARA, RASULULLAH yang berKATA RASULULLAH yang berBICARA. SAMI’NA WA ATHO’NA, kami DENGAR ya ALLAH langsung kami TAATI. Kami dengar ucapan RASUl langsung kami TAATI ! bukan kami dengar ya ALLAH kami dengar ucapan RASUL, kami ANALISA dulu pake LOGIKA kami analisa dulu pake kecerdasan baru kami ATHONA??

_______

Bismillah

SEGUDANG PAHALA BAGI PENYEBAR SUNNAH

Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin _rahimahullah_ berkata,

“Setiap ada kesempatan untuk menyebarkan sunnah, maka serbarkanlah, niscaya engkau akan meraih pahalanya dan pahala (seperti) yang diraih oleh orang yang mengamalkannya sampai hari kiamat.”

📚 Sumber : Syarh Riyadhush Sholihin (4/215)
________

✍ Ust. Abdul Qodir Abu Fa’izah, Lc. _hafizhahullah_
■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■
Gabung grup:
https://www.facebook.com/groups/644995079482438/?ref=share

______

. … ” Akhi…Take Me To Jannah” …

Bismillah…
Karena mencintai seorang wanita adalah fithroh nya para lelaki. Dan Kelezatan yang paling manis adalah rasa cinta kepada kekasih hati.
Maka Dengan tulusnya cinta kita, bawalah dia menuju Allah, dan bawalah dia agar bisa masuk surga bersama-sama.

Al Imam Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata :
Al-Mubarrid menyebutkan, dari Abu Kamil dari Ishaq bin Ibrahim dari Raja’ bin Amr An-Nakha’i, ia berkata:

Di Kufah, terdapat pemuda tampan, dia sangat rajin dan taat beribadah.
Suatu hari dia berkunjung ke kampung dari Bani An-Nakha’.
Dia melihat dari mereka seorang wanita yang berparas rupawan, sehingga wanita itu telah membuatnya jatuh cinta dan kasmaran.

Dan ternyata cintanya pada si wanita cantik itu, tidaklah bertepuk sebelah tangan.

Kemudian sang pemuda mengutus seseorang untuk melamar gadis itu, tetapi apa boleh dikata, si ayah mengabarkan bahwa putrinya telah dojodohkan dengan sepupunya.
Meskipun begitu, ternyata cinta keduanya tak bisa langsung dipadamkan bahkan semakin menjadi jadi.

Si wanita akhirnya mengirim pesan lewat seseorang untuk si pemuda, yang bunyinya
: “ Aku telah mengetahui betapa besar perasaan cintamu kepadaku, dan betapa besar pula diri ku,telah di-uji melalui diri mu.
Bila kamu mau, aku akan mendatangimu atau aku akan mempermudah jalan bagimu untuk datang menemuiku di rumahku.”

Sang pemuda menjawab melalui utusannya
: “Aku tidak setuju dengan kedua duanya,

(إني أخاف إن عصيت ربي عذاب يوم عظيم)الانعام/15

Sungguh aku merasa takut bila aku berbuat maksiat kepada Rabb-ku, dan dari adzab yang akan menimpaku pada hari yang besar,
Aku takut pada api yang tidak pernah mengecil nyalanya dan tidak pernah padam kobaranya.”

Ketika pesan itu disampaikan kepada si wanita, dia berkata
: “Walau pun demikian, rupanya dia masih takut kepada Allah?
Demi Allah, tak ada seseorang yang lebih berhak untuk bertaqwa kepada Allah dari pada orang lain.
Semua hamba, sama-sama berhak untuk itu (untuk takut kepada Allah).”

Kemudian wanita itu, meninggalkan semua urusan dunia dan menyingkirkan perbuatan buruknya serta mulai beribadah mendekatkan diri kepada Allah.
Akan tetapi, dia masih menyimpan perasaan cinta dan rindu pada sang pemuda.
Kepada pemuda Sholih yang telah menawan hatinya, yang sangat dia harapkan akan mampu membawanya ke surganya Allah.

Tubuhnya pun mulai kurus karena menahan rindunya, sampai akhirnya, dia pun meninggal dunia karenanya.
Ketika berita itu sampai kepada sang pemuda,
Maka ia pun sering men-ziarahi kubur si wanita pujaan hati-nya,
Dia menangis dan terus menerus mendo’akan wanita itui di setiap hari yang ia lalui.

Suatu waktu dia tertidur di atas kuburan wanita itu, dia pun bermimpi berjumpa dengan wanita itu dengan penampilan yang sangat indah menawan.
Dia pun bertanya : ” Bagaimana keadaanmu ?, Dan apa yang telah engkau dapatkan setelah meninggal ? ”

Dia menjawab : Sebaik-baik cinta…wahai orang yang bertanya, yaitu cinta dari diri mu.
Sebuah cinta yang sungguh telah membawa aku menuju kebaikan.”

Pemuda itu bertanya, : “kalau demikian, kemanakah kau menuju ?”

Dia menjawab : ” Aku sekarang menuju pada kenikmatan dan kehidupan yang tak berujung, Di Surga kekekalan yang dapat ku miliki dan tidak akan pernah rusak selamanya.

Pemuda itu berkata : ” Aku berharap agar engkau selalu ingat kepada ku di sana, sebab aku di sini juga tidak pernah melupakan perasaan ku kepada mu.”

Dia menjawab : ” Demi Allah, aku juga tidak pernah melupakanmu. Dan aku meminta kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu, agar kita nanti bisa dikumpulkan bersama.
Maka, bantulah aku dalam hal ini, dengan kesungguhanmu dalam ber-ibadah.”

Si pemuda bertanya : ” Kapan kah aku bisa melihatmu ?”

Jawab si wanita : ” Tidak akan lama lagi, kau akan datang melihat ku.”

Tujuh hari setelah mimpi itu berlalu, si pemuda dipanggil oleh Allah menuju kehadirat-Nya, meninggal dunia.

••••••••••••••••••••••••••

( Sumber: Roudhotul Muhibbin 449-450 ).

Maka , berikanlah rasa cinta dan sayang mu, kepada orang, yang dia akan berusaha sekuat tenaga, agar dia mampu membawa mu masuk ke surganya Allah.
Itulah perasaan cinta yang diperintahkan oleh syariat.
Yaitu Cinta karena Allah.

والله اعلم بصواب

______

Betapa banyak orang yang tadinya sangat mencintai seseorang, lalu dia berbalik menjadi paling membencinya. Atau, yang tadinya begitu membencinya, berbalik mencintainya.

Seringkali manusia tidak berkuasa atas hatinya sendiri. Sangat dipengaruhi oleh banyak hal yang mengitarinya.

Maka, ketika kita membenci seseorang apalagi saudara seiman, carilah hal positif pada orang itu. Atau, saat kita mencintai seseorang, ingatlah dia manusia biasa yang bisa salah dan benar. Cinta tertinggi hanya untuk Allah, Rasul, dan jihad fisabilillah.

_____

Ya Ikhwan… Tahukah Kalian, Mengapa Kita Di Suruh Memilih Dalam Urusan Wanita

Bismillah…
Sudah bukan rahasia lagi, bahwa jumlah wanita lebih banyak dari pria,
Belum lagi ditambah kemajuan produk teknologi kecantikan,
Dan bermunculannya salon2 perawatan kecantikan, yang tentu saja membuat para wanita semakin berlomba-lomba untuk memepercantik diri mereka…

Jikalau kecantikan wajah dan halus-nya kulit adalah pilihan yang terbaik…
Tentu tak sulit mendapatkan wanita terbaik di zaman ini,
Ketimbang jika dibandingkan seribu tahun yang lalu.
Ternyata tidak…
Tolok ukur kebaikan seorang wanita adalah ada pada kebaikan agama dan akhlaknya.

Wahai jika anda seorang wanita,…
maka sesungguhnya, alangkah banyaknya PR yang harus anda fikirkan ….
Diantaranya…

✓ Suatu hari nanti, akan ada anak laki-laki, yang akan belajar melihat seorang wanita melalui pendidikan anda,
jika anda wanita yang baik, berakhlak baik, mendidiknya dengan baik,
Maka hasilnya…
Anak laki-laki anda akan memuliakan semua wanita…

✓ Adapun anak perempuan anda, akan menjadi seorang wanita seperti apakah dia nantinya…?¿?
Maka semua itu tergantung dari apa yang dia lihat dan dapati dari diri anda ,
Jika anda seorang wanita yang baik, maka sudah pasti dia nanti akan tumbuh kembang menjadi sebaik baik wanita yang menyadari akan kemulian dan harga diri seorang wanita….

Maka ketahuilah, bahwa seorang lelaki…
Dalam memilih wanita pendamping hidupnya,
Ialah agar dapat dijadikan ibu sekaligus teladan bagi anak-anaknya nanti,
Dan bukan mau dijadikan aktris bintang sinetron.

والله اعلم بصواب

______

Lembutkan Lidah Mu Sholihah…Maka Kau Akan Mulia.

Bismillah…
Dan diantara akhlak mulia yang paling utama adalah
lisan yang jujur,
Yang selalu berucap kebaikan,
Yang berlemah lembut,
Dan tidak mudah menyakiti orang

Lidah adalah anggota badan yang benar-benar perlu kita jaga dan kendalikan.
Sesungguhnya lidah adalah penterjemah hati dan pengungkap semua isi hati.
Oleh karena itulah, lurusnya lidah itu berkaitan dengan kelurusan hati dan lurusnya keimanan seseorang.

Diriwayatkan oleh imam Tirmidzi (no. 2407) dari Abu Sa’id Al-Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ فَإِنَّ الْأَعْضَاءَ كُلَّهَا تُكَفِّرُ اللِّسَانَ فَتَقُولُ اتَّقِ اللَّهَ فِينَا فَإِنَّمَا نَحْنُ بِكَ فَإِنْ اسْتَقَمْتَ اسْتَقَمْنَا وَإِنْ اعْوَجَجْتَ اعْوَجَجْنَا

Jika anak Adam memasuki pagi hari sesungguhnya semua anggota badannya berkata merendah kepada lisan,“ bertaqkwalah kepada Allah di dalam menjaga hak-hak kami, sesungguhnya kami ini tergantung kepadamu. Jika engkau istiqamah, maka kami juga istiqamah, jika engkau menyimpang (dari jalan petunjuk), kami juga menyimpang.
(H.R. Tirmidzi, no. 2407;).

Karena semua isi hati ini di ungkapkan melalui lisan,
Dan kesalahan sedikit saja pada lisan, Akan berakibat kerusakan yang fatal.
Maka pentingnya kita agar mampu untuk mengendalikan penggunaannya.

Lihatlah…apa yang mampu diperbuat lisan,
Diantaranya :
– Mampu merusak hubungan persahabatan
– Mampu merusak hubungan antar tetangga dan ukhuwah Islamiyyah
– Mampu merusak hubungan seorang anak dengan orang tua-nya
– Mampu merusak hubungan seorang suami dgn istrinya
– Bahkan mampu merusak hubungan seorang hamba dengan Robb-Nya.

Dan disinilah sebab-sebab kelanggengan sebuah rumah tangga bisa kita raih.

Coba bayangkan…
Jika seorang istri memiliki lisan yang baik, Memiliki suara yang indah…
Lisan yang lembut,
Pandai merayu dan manja,
Pandai bercerita dan bercanda,
Tak pernah membantah dan mengangkat suara di hadapan suaminya, Belom lagi jika dia membaca Al-qur’an dengan suara khasnya…yang merdu nan indah,

Maka suami mana yang tak bahagia, bila didampingi seorang wanita yang seperti ini..???

Sebuah perkara yang mungkin dianggap remeh dan disepelekan sebagian orang,
Tapi ingatlah…
Seorang wanita yang memiliki lisan yang baik, Dan menggunakannya sesuai koridor syariat,
Adalah Termasuk diantara sebaik-baik wanita, karena dia telah mampu menyenangkan suami nya dengan lisannya.

Sungguh, seandainya kita memiliki lisan yang buruk, tak akan pernah mampu mbuat seseorang betah berlama – lama berada di dekat kita.

Maka pelajarilah adab, etika dan ilmu olah lidah.
Mohonlah kepada Allah…agar Allah menganugerahkan lisan yang lembut dan jujur kepada kita semua.

والله اعلم بصواب

______

Jika Belum Terlambat…Maka Pilihlah Dengan Sangat Hati-hati.

Bismillah…

Terikatnya jalinan cinta dua orang insan dlm sebuah ikatan pernikahan adalah perkara yang sangat diperhatikan di dalam syariat Islam yang mulia ini.
Bahkan kita dianjurkan untuk benar-benar serius dalam permasalahan ini dan dilarang menjadikan hal ini sebagai bahan candaan atau main-main.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

ثلاث جدهن جد وهزلهن جد: النكاح والطلاق والرجعة

“Tiga hal yang seriusnya dianggap benar-benar serius dan bercandanya pun masih dianggap serius, yaitu :
nikah, cerai dan ruju.’”
(Diriwayatkan : Al Arba’ah kecuali An Nasa’i)

Hal ini dikarenakan menikah berarti mengikat seseorang untuk dijadikan teman hidup sampai se-umur hidup, insya Allah.
Jika demikian, merupakan salah satu kemuliaan syariat Islam bahwa orang yang hendak menikah diperintahkan untuk berhati-hati, teliti dan penuh pertimbangan dalam memilih calon pasangan hidupnya.

Sungguh sayang, anjuran ini sudah semakin diabaikan oleh kebanyakan kaum muslimin.
Diantaranya :
– Sebagian mereka ada yang terjerumus dalam perbuatan maksiat seperti pacaran lalu menikah.
– Ada juga yang akhirnya menikah karena “hamil duluan”, tanpa memperhatikan lagi bagaimana keadaan agamanya.
– Sebagian lagi memilih pasangannya hanya dengan pertimbangan fisik semata.
Mereka berlomba mencari wanita cantik untuk dipinang.
– Sebagian lagi menikah untuk menumpuk kekayaan.
Mereka pun meminang lelaki atau wanita yang kaya raya untuk mendapatkan hartanya.

Yang terbaik adalah apa yang dianjurkan syariat dalam memilih pasangan hidup dengan menimbang baiknya agama dan akhlaknya.
Setiap muslim tentunya ingin beruntung di dunia dan di akhirat, maka hendaknya terus berjuang untuk mendapatkan calon pasangan yang paling mulia di sisi Allah,
yaitu seorang yang taat kepada aturan agama.

Dari Abu Hatim Al Muzanni radhiallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

إذا جاءَكم مَن ترضَونَ دينَه وخُلقَه فأنكِحوهُ ، إلَّا تفعلوا تَكن فتنةٌ في الأرضِ وفسادٌ

“Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai
✓ agama dan
✓ akhlaknya,
maka nikahkanlah ia.
Jika tidak, maka akan terjadi fitnah dan kerusakan di muka bumi.”
(HR. Tirmidzi no.1085).

Perhatikan hadits ini, nabi menyebutkan orang “yang kalian ridhoi…”,
Artinya
Berarti, agama dan akhlak orang itu,
– kita ketahui,
– kita melihatnya
– kita mendengarnya
Sehingga saat dia mengamalkan agamanya dan bermuamalah dengan akhlaknya, Kita sangat yakin dengan dia, bahwa dia orang yang kita ridhoi, dalam kebaikan, dan diatas manhaj yang Haq.
Bukan orang yang cuma janji-janji doang akan hijrah, karena setelah nikah, siapa yang akan menjamin kalo dia akan berubah, dia akan memperbaiki diri. Yang ada malah,kebanyakan sebelum nikah janji akan berubah, setelah menikah justru bertambah parah kelakuannya.

Karena bagaimana mungkin seseorang yang bodoh dengan agamanya,
Bisa dapat menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, padahal dia sendiri tidak tahu apa saja yang diperintahkan oleh Allah dan apa saja yang dilarang oleh-Nya?

Karena salah satu tanda orang yang diberi banyak kebaikan oleh Allah adalah orang yang memiliki pemahaman agama yang baik.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين

“Orang yang dikehendaki oleh Allah untuk mendapat kebaikan akan dipahamkan terhadap ilmu agama.”
(HR. Bukhari-Muslim)

NB : Kalo semua janji , akan di tepati , lalu untuk apa, di buat dan di perjual belikan materai Rp.6.000 … ???

والله اعلم بصواب

______

Totalitas Kepada Suami Mu Ya Akhwat

Bismillah…
Para ulama memandang romantika kehidupan suami-istri adalah bagian dari pengamalan Dien (agama) ini. Bahkan tak boleh kering dari bisikan cinta. Mereka selalu romantis kepada pasangannya.

Besarnya Pahala Bagi Istri Yang Totalitas Berkhidmat Kepada Suaminya.

Dikisahkan….
Suatu saat, Asma’ binti Yazid al-Anshariyah datang kepada Rasulullah ﷺ dan bertanya
: “ Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah mengutus Anda untuk laki-laki dan perempuan, maka kami beriman kepadamu dan kami mengikutimu. Dan kami para perempuan terbatasi, berdiam di tempat, penanggung jawab rumah, tempat bagi syahwat para lelaki, serta yang mengandung anak-anak mereka. Sedangkan para lelaki memiliki keutamaan dengan jamaah, menyaksikan jenazah, dan jihad. Jika mereka keluar untuk berjihad, kami menjaga harta-harta mereka dan mendidik anak-anak mereka. Apakah kami memiliki pahala yang sama dengan mereka wahai Rasulullah?”

Rasulullah ﷺ menoleh dan memandang para Sahabatnya yang lain,lantas bersabda
: “Apakah kalian pernah mendengar pertanyaan dari perempuan, yang lebih baik daripada pertanyaan mengenai Dien-nya ini?”

Para Sahabat menjawab : ” Tidak, wahai Rasulullah.”

Rasulullah ﷺ pun mengatakan : “ Pergilah wahai Asma’, ajarilah para wanita
– sesungguhnya ketaatan salah satu dari kalian terhadap suaminya
– dan pencariannya terhadap keridhaan suaminya
– serta mengikuti persetujuannya, Adalah sebanding dengan seluruh apa yang engkau telah sebutkan tadi bagi para laki-laki.”
(Riwayat al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman).

Didikan Rasulullah ﷺ terhadap para Shahabiyah yang demikian itu membuat mereka menjalankan peran sebagai istri dengan semaksimal mungkin.

Para wanita ahli ibadah amat mengerti apa yang harus dilakukan mereka saat berada di hadapan sang suami, di samping beribadah kepada Allah.

Maka…
✓ Perhatikan selalu ketaatan mu kepada suami,
Karena ketaatan kepada suami, adalah sebab mendapat ridho dari suami
✓ Mentaati suami, adalah perkara yang berat, karena harus mengalah dan membuang ego diri, yang tidak semua wanita mampu melakukan hal ini.
✓ Pahala yang sangat besar, disebutkan Rasulullah bagi istri yang mampu mentaati suami pada perkara yang ma’ruf.
Maka berlomba lomba lah menjadi wanita penghuni surga, dengan amalan mentaati suami.

والله اعلم بصواب
.______

Kesederhanaan Rasulullah sallallahu’alaihi wasallam dalam Masalah Makanan.

Kalau kita memperhatikan hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang urusan makanan, kita dapati potret kesederhanaan yang luar biasa dari beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dalam urusan makanan, beliau tidaklah berlebih-lebihan dan hanya meminta rizki makanan secukupnya. Hal ini sebagaimana doa beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam,

اللَّهُمَّ اجْعَلْ رِزْقَ آلِ مُحَمَّدٍ قُوتًا

“Ya Allah, jadikan rizki keluarga Muhammad berupa makanan yang secukupnya.” (HR. Muslim no. 1055)

Berbeda dengan kita umumnya yang makan 2-3 kali sehari sampai kenyang, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam baru merasakan kenyang tiap 2-3 hari sekali. Kondisi ini diceritakan oleh ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha dengan mengatakan,

ما شبع آلُ محمدٍ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ من خبزِ شعيرٍ ، يومَين مُتتابِعَينِ ، حتى قُبِضَ رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ

“Keluarga Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam tidak pernah merasakan kenyang karena makan roti gandum dalam dua hari berturut-turut, sampai beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat.” (HR. Muslim no. 2970)

Dalam riwayat yang lain, kondisi tidak kenyang tersebut berlangsung sampai tiga hari,

مَا شَبِعَ آلُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُنْذُ قَدِمَ المَدِينَةَ، مِنْ طَعَامِ بُرٍّ ثَلاَثَ لَيَالٍ تِبَاعًا، حَتَّى قُبِضَ

“Keluarga Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam tidak pernah merasakan kenyang karena makan burr (gandum kasar) dalam tiga hari berturut-turut, sampai beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat.” (HR. Bukhari no. 6454 dan Muslim no. 2970)

Terkadang, makanan berupa roti gandum tersebut dicampur dengan semacam kuah. Ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ’anha mengatakan,

ما شبِعَ آلُ محمدٍ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم من خُبزِ بُرٍّ مَأدومٍ ثلاثةَ أيامٍ حتى لحِقَ باللهِ

“Keluarga Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam tidak pernah merasakan kenyang karena makan roti gandum yang diberi idam (semacam kuah) dalam tiga hari, sampai dia bertemu dengan Allah (wafat).” (HR. Bukhari no. 5423)

Adapun yang dimaksud idam, dijelaskan dalam kamus Al-Mu’jam Al-Wasith,

ما يُسْتَمْرَأُ به الخبز

“sesuatu (makanan atau kuah) yang biasa digunakan untuk membantu menelan roti.”

Terkadang, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak makan sama sekali karena memang tidak punya makanan. Dan pada kondisi semacam itu, beliau pun kemudian berpuasa sunnah.

Dari ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan,

قال لي رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ ، ذاتَ يومٍ يا عائشةُ ! هل عندكم شيٌء ؟ قالت فقلتُ : يا رسولَ اللهِ ! ما عندنا شيٌء قال فإني صائمٌ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadaku pada suatu hari, “Wahai ‘Aisyah, apakah Engkau memiliki sesuatu (untuk dimakan pagi ini)?” Aku menjawab, “Wahai Rasulullah, kita tidak memiliki makanan sedikit pun (untuk dimakan).” Beliau lalu berkata, “Kalau begitu, aku akan puasa hari ini.” (HR. Muslim no. 1154)

Kondisi semacam ini bisa berlangsung berhari-hari hingga sebulan. Hal ini sebagaimana penuturan ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha,

كَانَ يَأْتِي عَلَيْنَا الشَّهْرُ مَا نُوقِدُ فِيهِ نَارًا، إِنَّمَا هُوَ التَّمْرُ وَالمَاءُ، إِلَّا أَنْ نُؤْتَى بِاللُّحَيْمِ

“Pernah kami melalui suatu bulan yang ketika itu kami tidak menyalakan api sekali pun. Yang kami miliki hanyalah kurma dan air, kecuali ada yang memberi kami hadiah berupa potongan daging kecil untuk dimakan.” (HR. Bukhari no. 6458)

Kemungkinan yang lebih mendekati dari hadits-hadits di atas adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sedikit makan bukan karena sengaja ingin diet, akan tetapi karena memang demikian sederhananya rizki yang Allah Ta’ala karuniakan kepada beliau yang banyak sekali hikmah yang bisa kita petik dari hal ini. Di antara indikasinya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, apakah ada makanan? Artinya, kalau ada makanan, tentu akan Nabi makan.

Setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan akan berpuasa, tidak lama kemudian, ‘Aisyah diberi hadiah berupa makanan -atau dengan redaksi: seorang tamu mengunjungi ‘Aisyah-.

‘Aisyah berkata, “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kembali, saya pun berkata, “Ya Rasulullah, tadi ada orang datang memberi kita makanan dan aku simpan untukmu.”

Beliau bertanya, “Makanan apa itu?”

Saya menjawab, “Roti khais (yakni roti yang terbuat dari kurma, minyak samin, dan keju).”

Beliau bersabda, “Bawalah kemari.”

Maka roti itu pun aku sajikan untuk beliau. Lalu beliau makan, kemudian berkata,

قَدْ كُنْتُ أَصْبَحْتُ صَائِمًا

“Sungguh dari pagi tadi aku puasa.” (HR. Muslim no. 1154)

Dalam lanjutan hadits di atas, jelas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membatalkan puasanya ketika ada makanan. Kalau maksud Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah untuk diet, tentu Nabi tetap melanjutkan puasa meskipun ada makanan. Sehingga sekali lagi, makna yang lebih mendekati dari hadits-hadits di atas adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jarang makan karena keterbatasan dan kondisi ekonomi yang sederhana yang Allah tetapkan untuk beliau, bukan karena sengaja ingin diet demi kesehatan tubuh.

Demikian juga jika kita melihat keterangan para sahabat Nabi yang mereka sangat memahami kehidupan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana atsar dari sahabat An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu’anhu, dia mengatakan,

ألَسْتُم في طعامٍ وشرابٍ ما شِئْتُم ؟ لقد رأَيْتُ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم وما يجِدُ مِن الدَّقَلِ ما يملَأُ به بطنَه

“Bukankah kalian senantiasa memiliki makanan untuk dimakan dan minuman untuk diminum sesuka kalian? Sungguh aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau tidak mendapati sekedar daql (kurma yang buruk kualitasnya) untuk memenuhi perutnya.” (HR. Muslim no. 2977)

Di sini An-Nu’man bin Basyir menasihati para sahabat untuk senantiasa bersyukur atas kecukupan rizki berupa makanan dan minuman, dengan mengambil ibrah dari kehidupan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Maka jelas sekali dari hadits ini bahwa para sahabat memahami bahwa keadaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang terkadang tidak mendapati makanan atau jarang sekali mendapati perutnya kenyang oleh makanan ini bukan karena beliau bersengaja atau untuk melakukan metode diet atau untuk mempraktekkan gaya hidup sehat tertentu. Andaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersengaja melakukan itu karena mempraktekkan metode diet atau semisalnya, tentu An-Nu’man bin Basyir tidak akan menjadikannya sebagai ibrah.

Dan dari hadits An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhu ini juga, kita memahami bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan itu semua bukan dalam rangka qurbah (ibadah) dan beliau tidak mengajarkan para sahabatnya untuk memiliki pola makan yang sama seperti beliau. Nyatanya, An-Nu’man bin Basyir mengatakan kepada para sahabat, “Bukankah kalian senantiasa memiliki makanan untuk dimakan dan minuman untuk diminum sesuka kalian?”

Artinya, umumnya para sahabat berkecukupan dalam masalah makanan dan minuman, bahkan mereka makan setiap hari. Tidak sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Andaikan apa yang dilakukan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dalam rangka qurbah dan bernilai ibadah atau merupakan pola maka terbaik, maka tentunya para sahabat ridhwanullah ‘alaihim ajma’in sudah berlomba-lomba untuk menirunya.

Sumber: https://muslim.or.id/52404-diet-sehat-ala-rasulullah-1.html

Wallahu a’lam.

_____

Seorang JENIUS, pemenang olimpiade fisika, pernah tampil di kick andy, 24 tahun sudah Doktor, dan sekarang? Menjadi ustadz MANHAJ SALAF. Masyaa Allah. Orang” yang berpikir pasti sepakat ini lah JALAN KEBENARAN.

Ustadz Andy Octavian Latief, S.Si., B.A., M.Sc., PhD hafizhahullah

Profesi: Dosen Fisika, Institut Teknologi Bandung (ITB)

Riwayat Belajar:
Fisika:
– S1: Departemen Fisika, Universitas Indonesia (UI)
– S2: Department of Physics, University of Maryland College Park, US
– S3: School of Physics and Astronomy, University of Birmingham, UK
Ilmu Syar’iy:
– Ma’had Al Ilmi, Yogyakarta
– S1: Kulliyyatusy-Syari’ah, Jami’atul-Ma’rifah al-‘Alamiyyah, KSA

Prestasi & Penghargaan:
– Beasiswa Program PhD University of Birmingham (2014 – 2018)
– Beasiswa Dekan untuk mahasiswa terpilih, Department of Physics, University of Maryland College Park (2010 – 2012)
– Lulusan Terbaik Departemen Fisika, Universitas Indonesia (2010)
– Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia (2007)
– Beasiswa S1 dan Penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia (2006)
– Penghargaan Siswa Terbaik dari Wakil Presiden Republik Indonesia (2006)
– Medali Emas di Olimpiade Fisika Internasional (International Physics Olympiad / IPhO) ke-37, Singapura (2006)
– Medali Perunggu di Olimpiade Fisika Asia (Asian Physics Olympiad / APhO) ke-7, Kazakhstan (2006)
– Predikat High Distinction di Australian National Chemistry Quiz (2004, 2005)

Karya Ilmiah / Buku dalam Ilmu Syar’iy:
1. Dengan Tauhid Masuk Surga Sekeluarga
Kolaborasi dengan tim Indonesia Bertauhid (2015)
2. Negara Berkah dan Makmur dengan Bertauhid
Kolaborasi dengan tim Indonesia Bertauhid (2015)
3. Panduan Islam untuk Tinggal di Luar Negeri
Kolaborasi dengan beberapa alumni Ma’had Al Ilmi Yogyakarta yang sedang/pernah kuliah di LN (2017)
4. Kasyful-Basha’ir fiy Ikhtishari Muqaddimati Syaikhil-Islam fiy Ushulit-Tafsir. (Menyingkap Ilmu dalam Ringkasan Muqaddimah Syaikhul-Islam tentang Ushul Tafsir).

Nasehat Mutiara Islami #5

-KETIKA SAHABAT YANG SHOLIH ITU…PERGI-

Meski jarak ada di antara kita, kita tidak pernah merasa jauh.
Karena persahabatan tidak bisa diukur dengan jarak, karea persahabatan adalah masalah hati.”

Dari lubuk hatiku yang terdalam, aku ingin mengucapkan terima kasih karena telah menjadi sahabat terbaikku.

Semoga perjalananmu mewujudkan mimpi baru akan tercapai.”

Bahkan jika kita tidak bisa bersama pada akhirnya, aku senang kamu pernah menjadi bagian dari hidupku.”

دمْعُ عَيْنِي جرَى واستطَالَ السَّوَاد

يا إلَهَ الوَرَى اُلْطُفَنْ بِالعِـبَاد

Linangan air mataku terus mengalir (karenanya),
hingga hitamnya garis mata tampak memanjang,
Ya Allah Tuhan alam semesta, berilah seluruh hamba-Mu lembutnya kasih sayang,

دُنْيَانَا يَالَهَا تَجْرِي مَجْرَى السَّحَاب

وَهْيَ تَسْعَى بِنَا نَحْوَ يَوْمِ الْحِسَاب

Lihatlah dunia kita,
ia lari seperti larinya awan
Menyeret kita menuju hari perhitungan,

إِخْوَتِي رَدِّدُوا صَوْتَكُم مُسْتَطَاب

لَسْنَا نَرْجُو سِوَى دَعْوَةً لِلصِّحَاب

Sahabat-sahabatku,
teruslah dengan suara kalian yg baik (dan penuh berkat).
Kami tidak mengharapkan apapun dari mu, melainkan doa (kebaikan) yang akan kau panjatkan.

إخوتي عاهِدوا اللهَ فوق السَّمَاء

أن يكونَ لنا في القريبِ لِقاء

Sahabat-sahabatku… berjanjilah kepada Allah yang berada di atas langit
Bahwa kita akan berjumpa dalam waktu dekat.

Kutanya diriku: kapankah,
‘kendaraan perpisahan’, itu
benar-benar akan menghampiriku?!

Maka akan kutulis wasiat terakhir, kepada setiap orang yg kucintai, sebelum kepergian diriku?!

:” …Apapun kesalahan kalian terhadapku, maka sungguh aku mempersaksikan kepada Allah, bahwa aku telah merelakan dan memaafkannya.
Bahkan aku telah melupakannya, dan tak mengingatinya lagi.
Aku tak akan menuntut apapun di hadapan Allah nanti.

Jika nantinya tanah telah menutupi jasadku, dan alam lain telah melingkupiku,
maka ingatlah… ingatlah,
bahwa suatu hari, aku telah mengirimkan surat terakhirku ini.

Dan janganlah lupa mendoakanku dengan doa yang baik di saat aku telah tiada nanti.

Harapan-tertinggiku,
apabila sampai suratku ini,
balaslah surat ini dengan empat kata, “Aku telah memaafkanmu sahabatku.”

Dari sahabat mu,
Yang penuh dosa.

_____

Tetap Setia Walau Telah Tiada..Itulah Cinta

Bismillah…
Seringnya kita mendengar perkataan bahwa :
Cinta itu setia…
cinta itu sampai sehidup semati…
itulah perkataan yang sering diungkapkan oleh seorang pasutri kepada pasangannya…

Akan tetapi jika hanya janji-janji indah saja, maka hampir semua lelaki mampu mengutarakannya…
sebagaimana hampir seluruh istri pandai menghiasinya…

Lalu benarkah cinta setia tersebut tetap akan langgeng setelah perginya sang pasangan…?

Ataukah memilih untuk menikah lagi dan melupakan hal – hal tersebut…?

Dan apakah jika salah satunya telah meninggal,
akan selalu mengenang kebaikan yang lainnya…? dan akan selalu tetap mencintainya…?

Dikisahkan ada seorang lelaki Sholih yang menikahi seorang wanita yang berumur 12 tahun.
4 tahun kemudian, mereka dikarunia seorang putra, dan qodarullah di tahun ini juga, si lelaki menjatuhkan talak (cerai) terhadap istrinya tersebut.
Setelah 2 tahun dari perceraian itu, mereka pun menikah kembali, dan melanjutkan hubungan rumah tangga mereka.
Setahun kemudian mereka pun dikarunia anak, namun sayangnya,setelah melahirkan,3 bulan kemudian istrinya meninggal, di usia yang masih sangat muda, yaitu 20 tahun.

Lelaki itu berkata :

“Kebetulan aku sering mendoakan ber-istighfar (ampunan) untuk istri ku, setelah wafatnya. Maka pada suatu malam aku bermimpi bertemu dengannya, ia datang menemuiku dalam kondisinya tatkala aku mengafani-nya.
Lelaki itu berkata : “Wahai ummu Muhammad, apakah, apa-apa yang aku kirimkan kepadamu telah sampai ?
( -maksudnya adalah berdoa memohonkan ampunan (istighfar) bagi istrinya-“.)

Maka ia berkata : “Iya wahai tuanku (suamiku), setiap hari, selalu sampai hadiahmu kepadaku”.

Lalu ia pun menangis dan berkata : “Sungguh engkau tahu wahai tuanku (suamiku), bahwa aku tidak mampu untuk membalas kebaikanmu”.

Maka lelaki itu berkata kepadanya :”Tidak usah kau pikirkan hal itu, sebentar lagi kita akan bertemu”.

Lelaki itu pun berkata : ” Istriku itu (-semoga Allah mengampuninya-)… meskipun masih sangat muda,
akan tetapi ia termasuk wanita yang terbaik di zamannya,
menjaga harga dirinya,
menjaga agamanya, terpercaya, penuh amanah dan tegar. Setelahnya aku tidak pernah digantikan istri sepertinya” .
(Ad-Duror 2/99).

Ingatlah wahai saudara ku,
Menikah bukan karena asal menikah saja, Yang penting ganti status, Atau yang penting terpenuhi kebutuhan syahwat,
Akan tetapi…ada hal yang paling penting, yang disitulah kita bisa melihat, arti ketulusan dari sebuah cinta.

✓ Ingatlah… kesetiaan cinta seorang suami hanyalah karena kesholehan dan kebaikan istrinya. itulah yang tidak akan pernah bisa terlupakan oleh suami meskipun sang istri telah tiada.
Sebagaimana Rasulullah yang selalu menyebut-nyebut nama Khodijah di depan para istrinya.

✓ Kecintaan seseorang kepada pasangannya, tidak hanya sebatas pada umur dunia saja, akan tetapi dia tetap berbuat baik, dan memberikan apa yang terbaik, semaksimal mungkin yang bisa ia lakukan.
Diantaranya adalah selalu mendo’akan pasangannya yg telah tiada, terutama sekali adalah memohonkan ampunan bagi-nya.

✓ Perasaan Cinta yang setia, bukanlah hanya dengan ucapan semata, rayuan, gombalan, pujian atau sanjungan, akan tetapi… bagaimana kita bisa untuk tetap berbuat baik kepada pasangan nya meskipun pasangan kita telah tiada.
Diantaranya adalah sering mendoakannya.

Jika pasangan kita…
Tak mau sholat, tak mau menuntut ilmu, bodoh dalam perkara agama…
Apa kita yakin, dia akan setia mendoakan kita, dia akan bersabar menyebut nama kita di setiap lantunan doa-doa nya,
Apakah kita yakin dia akan memikirkan kesulitan nasib kita di alam kubur,
Sementara di dunia saja,
saat kita masih hidup… dia tak pernah memikirkan agama kita dan tak pernah melakukan hal ini.

Yakin pasangan seperti itu,
Ngakunya dia paling cinta sama kita….???

Semoga kita bisa mengambil pelajaran.
Wallahu a’lam

_______

🤝PERSAHABATAN YANG BAIK🤝

Telah berkata Ibnu ‘Uthaimeen rahimahullaah :

احرص على أن تصطحب أناسا أهل خير. يرشدونك إذا غويت. ويهدونك إذا ضللت. ويذكرونك إذا نسيت. ويعلمونك إذا جهلت.

Bersungguhlah di atas persahabatan dengan golongan manusia yang ahli kebaikan.

Mereka membimbing engkau ketika engkau tersasar. Mereka memberikan petunjuk ketika engkau tersesat. Mereka memperingatkan engkau ketika engkau lupa. Mereka mengajarkan engkau ketika engkau tidak tahu.

📓 Syarhul-Bukhooriy

Disunting Dari:
📲 @daawahterengganu

📓📕📗📘📙📚📓📕📗📘📙

_____

Mengapa Cinta Itu Buta … ???

Banyak yang bilang,
Ketika seseorang di mabuk cinta… Maka segala sesuatu pada diri – nya akan berubah.
Dan kita melihat sendiri,
Real…dari fenomena ini.

Terkadang cinta itu menutup pendengaran dan penglihatan,
Terkadang cinta juga bisa membolak balikkan hati,
Bahkan cinta bisa membuat rasional berfikir seseorang berubah dan terbalik.
Bahkan kepribadian, karakter dan sifat pun bisa berubah karena cinta.

Berapa banyak orang yang merubah keyakinan mereka hanya karena cinta,
Berapa banyak orang yang merubah pola kehidupan mereka hanya karena cinta,
Dan berapa banyak orang yang yang berubah meninggalkan masa lalunya karena cinta.

Segitu dahsyat nya dampak cinta jika telah masuk ke dalam hati-hati kita.

Itulah cinta,
Rasa sejuta makna,
Antara bahagia dan kecewa
Antara sedih dan tertawa
Selalu berdampingan dan tak pernah lelah.

Sebuah nikmat yang Allah masukkan kedalam hati hamba2- Nya,
Yang dengan nya pula… hewan buas mampu mengasihi anak2nya.

Dan dengan kecintaan inilah,
Langkah menjadi kuat,
Semangat menjadi besar,
Dan harapan pun di tinggikan.

Masih menjadi misteri…
Mengapa cinta itu buta…???

Berikanlah rasa cinta mu
pada tempat yang benar
Pada orang yang benar
Pada apa yang dibenarkan oleh syariat.

Jika rasa cinta…
Tidak juga merubah kita menjadi pribadi yang lebih baik,
Dan tidak mendorong untuk menjadi semakin taat kepada Allah,
Maka, Itulah yang disebut cinta semu, cinta palsu… cinta karena dorongan syahwat semata.

Karena muara cinta kita yang sesungguhnya… Adalah hanya kepada Allah Azza wajalla,
Sang pemilik cinta.

_____

Sumber: Buku Al Masaa-il jilid 1
By: Abu Danton Hafidzhahullah

12. HARAM MEMBAYANGKAN ZAT ALLAH

Di saat sholat apakah kita boleh membayangkan bahwa Allah adalah sosok yang besar ? Atau seharusnya untuk apa yang terlintas dipikiran kita ketika mendengar atau mengucap lafadz Allah ?

Tidak ada sesuatu apapun yang boleh dibayangkan atau di sifatkan sebagai Zat Allah Ta’ala dari makhluk-makhluknya. Karena Allah Ta’ala tidak serupa dengan makhlukNya,

ليس كمثله سي ء و هو السميع البصير

” tidak ada sesuatupun yang serupa dengan- Nya, dan Dia Maha mendengar lagi Maha Melihat”.

Dan akal serta pikiran manusia tidak akan mungkin bisa mencapai atau membayangkan Zat Allah Ta’ala. Allah Maha Besar Zat-Nya dan Allah Ta’ala terpisah dari makhluk- makhlukNya. Allah ta’ala berfirman,

و سع كر سيه السما وات وا لأ رض

“Kursi Allah meliputi langit dan bumi”.

الكرسي مو ضع القدمين، و أما العرش فإنه لا يقدر قدره

“Kursi adalah tempat di letakkanya kedua kaki Allah, sedangkan ‘arsy tidak bisa lagi
diperkirakan ukurannya (besarnya)

Nah, Bagaimana mungkin ada akal makhluk yang bisa membayangkan dan menggapai Zat Allah Ta’ala kalau demikian keadaannya ?
Membayangkan saat Allah Ta’ala hukumnya adalah haram. Namun meyakini Sifat Sifatnya adalah wajib. Kita wajib meyakini Allah Ta’ala memiliki sifat wajah, tangan, kaki dan lain-lain.
Dan jika ada yang mengatakan bahwa aqidah salafiyyin beraqidah mujassimah (menyerupakan Allah dengan makhluk), maka bantah mereka: ” Kamu punya wajah dan kura kurapun punya wajah. Apakah sama wajahmu dengan wajah kura-kura ?”

Demikianlah, sama dalam hal penamaan namun tidak sama hakikat zatnya. Karena Allah Ta’ala,

ليس كمثله سيء

” Tidak ada sesuatu yang serupa dengan-Nya

___________________
QS. Asy-Syuura:11
QS. Al Baqarah:255
HR. AL HAKIM:3116

Link post sebelumnya
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1257297137976890&id=100010898476031

_______

Bismillah…

Bila tak bisa membandingkan teman Jahil dengan teman Muslim:

Seorang teman Muslim mencintaimu hanya karena Allah dan akan membantumu menjalani kehidupan ini untuk membuat akhiratmu mudah.

Tapi teman Jahil mendorongmu melakukan kejahatan dan melompat ke dalam jilatan api, dan ia tidak mencintaimu melainkan hanya menggunakanmu untuk kepentingan dunia semata.

_______

Macam-Macam Bacaan Shalawat Sesuai Hadist Shahih.
Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat -hafizhahullah-

1. Shallallahu ‘alaihi wa sallam

Bacaan sholawat ini yg sering kita baca saat Nama Nabi Muhammad disebut. Jum’hur ulama’ sepakat tidak ada yg mengingkarinya.

2. Allahumma shallii wa sallim ‘alaa nabiyyinaa Muhammad
[SHAHIH. HR. At-Thabrani )

3. Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shol laita ‘alaa aali ibraahiim ,wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa aali ibraahiim fil ‘aalamiina innaka hamiidum majiid
(SHAHIH. H.R Muslim)

4. Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shol laita ‘alaa ibraahiim wa ‘alaa aali ibraahiim, wa baarik ‘alaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa ibraahiim wa ‘alaa aali ibraahiim innaka hamiidum majiid.
[SHAHIH, HR. Abu Dawud no. 981, An Nasa-i )

5. Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin ‘abdika wa rasuulika kamaa shol laita ‘alaa aali ibraahiim, wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa ibraahiim.
[SHAHIH, HR Bukhari 6/27, 7/157, An Nasa-i 3/49, Ibnu Majah no. 903, Baihaqi 2/147,]

6. Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa ahli baitihi wa ‘alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi kamaa shallaita ‘alaa aali ibraahiim innaka hamiidum majiid , wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa ahli baitihi wa ‘alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi kamaa baarokta ‘alaa aali ibraahiim innaka hamiidum majiid
[SHAHIH, HR. Ahmad]

7. Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa shallaita wa baarokta ‘alaa ibraahiim wa ‘alaa aali ibraahiim innaka hamiidum majiid.
[SHAHIH, HR Ath Thowawiy, An Nasa-i]

8. Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shol laita ‘alaa ibraahiim wa ‘alaa aali ibraahiim innaka hamiidum majiid, wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa ibraahiim wa aali ibraahiim innaka hamiidum majiid.
[SHAHIH, HR. Ahmad 1/162]

[ Kitab “Sifat Shalawat dan Salam kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam” ,oleh Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat, Pustaka Imam Syafi’i]

Repost
Pengikut Sunnah

______

Taat Tanpa Harus Mengetahui Hikmahnya

Jika atasan anda, atau orang yang anda hormati memerintahkan anda untuk melakukan sesuatu atau melarang anda terhadap sesuatu, tentu anda pun akan mematuhinya bukan? Maka bagaimana lagi jika larangan itu datang dari Dzat yang menciptakan anda, memberikan nikmat berlimpah, menghembuskan kehidupan pada diri anda, Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Dzat Yang Menguasai Hari Pembalasan kelak, tentu lebih layak kita mematuhinya bukan?

Demikianlah sikap seorang hamba Allah yang sejati. Segera menaati perintah Allah dan menjauhi apa yang dilarang Allah. Sebagaimana dicirikan sendiri oleh Allah Ta’ala:

إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Hanya ucapan orang-orang beriman, yaitu ketika mereka diajak menaati Allah dan Rasul-Nya agar Rasul-Nya tersebut memutuskan hukum diantara kalian, maka mereka berkata: Sami’na wa Atha’na (Kami telah mendengar hukum tersebut dan kami akan taati). Merekalah orang-orang yang beruntung” (QS. An Nuur: 51).

Kita menaati Allah dan Rasul-Nya agar menjadi hamba Allah yang sejati, sebagai perwujudan iman yang hakiki. Karena Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian adalah yang paling bertaqwa” (QS. Al Hujurat: 13).

Dan kita taat kepada Allah dan Rasul-Nya, berharap agar Allah Ta’ala jadikan kita sebagai ahli surga. Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

كُلُّ أُمَّتي يَدْخُلُونَ الجَنَّةَ إِلَّا مَن أَبَى، قالوا: يا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَن يَأْبَى؟ قالَ: مَن أَطَاعَنِي دَخَلَ الجَنَّةَ، وَمَن عَصَانِي فقَدْ أَبَى

“Setiap umatku akan masuk surga kecuali yang enggan”. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, siapa yang enggan masuk surga?”. Beliau bersabda: “barangsiapa menaatiku ia masuk surga, barangsiapa bermaksiat terhadap perintahku ia enggan masuk surga” (HR. Al Bukhari no.7280)

Dan kita wajib menaati apa yang disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya, walaupun kita tidak mengetahui hikmahnya.

Dari Rafi’ bin Khadij radhiallahu’anhu, ia berkata:

نَهَانَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ أَمْرٍ كَانَ لَنَا نَافِعًا وَطَوَاعِيَةُ اللَّهِ وَرَسُولِهِ أَنْفَعُ لَنَا

“Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam pernah melarang sesuatu yang kami anggap lebih bermanfaat. Namun taat kepada Allah dan Rasul-Nya tentu lebih bermanfaat bagi kami” (HR. Muslim, no. 1548).

Walaupun para sahabat tidak mengetahui hikmah dari larangan Rasulullah, mereka tetap taat. Bahkan, awalnya mereka merasa yang dilarang tersebut bermanfaat bagi mereka. Namun mereka tetap taat.

Umar bin Khathab radhiallahu’anhu ketika hendak mencium hajar aswad beliau berkata:

إنِّي لَأَعْلَمُ أَنَّكَ حَجَرٌ لَا تَضُرُّ وَلَا تَنْفَعُ وَلَوْلَا أَنِّي رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقَبِّلُكَ مَا قَبَّلْتُكَ

“Aku tahu betul engkau adalah sebongkah batu. Tidak bisa memberi bahaya dan tidak bisa memberi manfaat. Andaikan bukan karena aku melihat Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam menciummu, aku tidak akan menciummu” (HR. Bukhari no.1605, Muslim no.1270).

Bagi Umar bin Khathab radhiallahu’anhu, andai hikmah mencium hajar aswad sekedar meneladani Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam, itu sudah cukup bagi beliau.

Syaikh Shalih As Suhaimi hafizhahullah ketika menyebutkan atsar ini, beliau mengatakan, “Jika seseorang mengetahui hikmah dari suatu syari’at, maka itu kebaikan di atas kebaikan. Namun jika ia tidak mengetahuinya, tetap wajib baginya untuk menerima syari’at tersebut dengan lapang dada. Karena akal manusia terbatas, sehingga tidak bisa mengetahui semua hikmah. Para sahabat ridwanullah ‘alaihim ajma’in mereka semua melaksanakan perintah-perintah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam dan menjauhi larangan-larangan beliau yang terdapat dalam Al Qur’an dan As Sunnah tanpa mempertanyakan apa hikmahnya” (Mudzakkirah fil Aqidah, hal. 6).

Namun kita yakin, pasti ada hikmah yang besar di balik setiap ajaran syari’at. Dan pasti Allah syari’atkan itu semua untuk kebaikan dan kemaslahatan kita. Sebagaimana kaidah yang disebutkan para ulama:

الشَارِعُ لَا يَـأْمُرُ إِلاَّ ِبمَا مَصْلَحَتُهُ خَالِصَةً اَوْ رَاجِحَةً وَلاَ يَنْهَى اِلاَّ عَمَّا مَفْسَدَتُهُ خَالِصَةً اَوْ رَاجِحَةً

“Islam tidak memerintahkan sesuatu kecuali mengandung 100% kebaikan, atau kebaikan-nya lebih dominan. Dan Islam tidak melarang sesuatu kecuali mengandung 100% keburukan, atau keburukannya lebih dominan” (Qawaid Wal Ushul Al Jami’ah, hal.27).
Semoga Allah Ta’ala memberi taufik.

Penulis: Yulian Purnama

Artikel Muslimah.or.id

Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/12851-taat-tanpa-harus-mengetahui-hikmahnya.html

_______

“Sebuah Renungan HARI IBU”
~~~~~~~ ~~~
• Tahukah engkau ….
Bahwa yang pertama kali tinggal di Masjidil Haram adalah
~~~~~~~~~~
‘W A N I T A’
~~~~~~~~~~
Itulah ibunda kita ‘Siti Hajar’
istri Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam …..

• Tahukah engkau ….
Bahwa yang pertama kali beriman kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam adalah
~~~~~~~~~~
‘W A N I T A’
~~~~~~~~~~
Itulah istri beliau ‘Siti Khadijah’ Radhiyallahu ‘Anha ….

• Tahukah engkau ….
Bahwa darah yang pertama kali tumpah di jalan ALLAH Subhanahu wa Ta’ala adalah darah
~~~~~~~~~~
‘W A N I T A’
~~~~~~~~~~
Itulah darah ‘Syahidah Sumayyah’ ibunya Ammar Bin Yasir …..

• Tahukah engkau …..
Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan Al-Qur’an dan di dalamnya ada Surah bernama
~~~~~~~~~~
‘W A N I T A’
~~~~~~~~~~
(An-Nisaa’)
Itulah surah ke 4, dan surah terpanjang ke 4 dalam Al-Qur’an, ada 176 ayat setelah Al-Baqarah 286 ayat ; Al-ARaaf 206 ayat dan Ali Imran 200 ayat.
Sementara Surah ‘Ar-Rijaal’ (Laki-Laki) tidak kita temukan didalam 114 Surah.

• Tahukah engkau……
Nabi Saw bersabda :
“aku berwasiat pada kalian agar bersikap baiklah terhadap
~~~~~~~~~~
‘W A N I T A’
~~~~~~~~~~
Itulah kalimat yang beliau ulang2 hingga 3 kali dalam khutbah perpisahan beliau (wada’) sebelum beliau Shalallahu ‘Alaihi Wasallam meninggalkan kita semua selamanya…

#selamatHariIbu

_______

Nanti ….., Kita Semua Butuh Akan Syafa’at

Bismillah…
Beratnya hisab perhitungan di Padang Mahsyar nanti,
Dan sedikitnya amalan yang mampu kita kerjakan selama hidup ini,
Sementara dosa yang dikumpulkan setinggi gunung memenuhi awang-awang,
Entah berapa manusia yang akan menuntut keadilan hak2nya kepada kita,
Belom lagi hati kita yang sangat jauh dari keikhlasan,
Semua itu hanya akan menjadi kepedihan yang berkepanjangan kita dalam menerima pembalasan atas amalan kita selama hidup di dunia.

Disaat seperti itulah, ketika kita sedang ketakutan dan kepanikan, Justru Allah menampakkan kesempurnaan dan kasih sayangnya kepada orang2 yang beriman ,dengan di izinkan nya pemberian Syafa’at.

Yang akan sangat kita butuhkan, untuk menolong diri-diri kita, di saat beratnya hari pembalasan yang kita hadapi.

Syafa’at adalah apa yang menjadi penengah (perantara) bagi orang lain dengan tujuan mendatangkan suatu kemanfaatan atau menolak suatu kemudharatan.

Allah telah menetapkan di dalam kitab-Nya dan telah dijelaskan oleh rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam sabda-sabda beliau tentang syafaat ini.
(Syafa’at Tsabitah Shalihah = yang tetap dan benar).

Perlu diingat…,Syafa’at ini hanya bagi “Ahlut Tauhid wal Ikhlas”,
karena
Abu Hurairah pernah bertanya kepada Nabi :
يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling bahagia dengan mendapatkan syafa’at baginda ?”.

Beliau menjawab :
أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِ
“Orang yang paling bahagia dengan mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat adalah :
orang yang mengatakan Laa ilaaha illallah secara ikhlas (murni) dari kalbunya “.

Maka syarat utama orang yang bisa di beri syafa’at dan orang yang diizinkan untuk memberi syafa’at adalah orang-orang yang
✓ Jujur imannya,
✓ Ikhlas hatinya, dalam setiap amalan
✓ Selamat dari kesyirikan

Dan semua itu, bermula dari hati yang bersih, hati yang bening, dan hati yang dipenuhi dengan keikhlasan.
Walaupun keikhlasan itu perkara yang sangat berat bagi kita untuk meraihnya,
Karena keikhlasan itu berorientasi pada beramal dan tidak memperdulikan ucapan manusia, sementara kita adalah makhluk sosial yang bermuamalah dengan orang banyak disetiap waktunya.
Dan kita tidak bisa melepaskan diri kita dari pergaulan dengan manusia.
Inilah yang membuat kita, sangat berat untuk meraih keikhlasan, padahal sebaik-baik tauhid, adalah tauhid yang di barengi dengan hati yang penuh keikhlasan.

Sulitnya hati untuk ikhlas, akan berimbas sulitnya kita untuk meraih syafa’at.

Maka berlatihlah untuk ikhlas.
Ikhlas dalam beramal Sholih.
Ikhlas melakukan ketaatan dan berlepas dari kesyirikan dan bid’ah. Ikhlas untuk meninggalkan maksiat
Ikhlas meneladani Nabi dan mengamalkan sunnah2nya

Semangatlah kita agar selalu berusaha untuk kita ikhlas dalam setiap keadaan,
Dengan mengendalikan hati, dari ucapan pujian dan sanjungan manusia.

والله اعلم بصواب

_____

Senyumlah … Jika Kau Melihat Kesalahan Istri Mu, Agar Amarah Tidak Menguasai Jiwa Mu.

Bismillah….

Suatu hari, Ummul mukminin ‘Aisyah – Semoga Allah Meridhoi-nya,
Sedang meng-adon tepung untuk dibuat menjadi makanan.
Karena kelelahan…akhirnya beliau mengantuk dan tertidur, ditempat itu.

Lalu datanglah rasulullah untuk menjumpainya,
Ketika melihat ‘Aisyah tertidur, nabi pun tersenyum…
Bagaimana tidak, Karena disaat yang bersamaan, adonan tepungnya habis di makam kambing, bahkan jari ‘Aisyah pun tak luput dari jiilatan kambing.

Begitulah sepenggal kejadian yang terjadi di dalam rumah tangga kehidupan Rasulullah, sudah cukup untuk kita mengambil pelajaran darinya.
Diantaranya :

✓ Istri yang faham keadaan rumah tangganya, dan tahu kapan harus mempersiapkan kebutuhan untuk suami, seperti makanan, tatkala suami sedang berada di luar.

✓ Sebaiknya seorang istri itu, agar memiliki keahlian di bidang membuat makanan / memasak sebagaimana yang dimiliki ‘Aisyah.

✓ Perlu disadari, bahwa seorang istri juga memiliki batas kemampuan, artinya ada saatnya dia lemah, capek dan lalai dari tugas dan kewajibannya, sebagaimana ‘Aisyah yang tertidur saat meng-adon tepung.

✓ Hendaknya seorang suami, faham dengan keadaan istrinya, dan berusaha memberi udzur atas kekurangan yang dimiliki oleh istrinya.

✓ Hendaknya suami memiliki dada yang lapang dan pemaaf dalam bermuamalah kepada istrinya, sebagaimana diketahui bersama bahwa seorang wanita itu, adalah tulang rusuk yang bengkok.

✓ Seorang suami hendaknya menjadikan kelalaian / kesalahan wanita itu, sebagai perkara yang menyenangkan bagi dirinya, dan menyikapinya dengan senyuman, bukan dengan marah2 dan emosi.

✓ Suami hendaknya menerima semua kekurangan istrinya dengan ikhlas, dan menjadikan semua ini sebagai ibadah yang berharap pahala hanya dari Allah semata.

✓ ingat istri mu bukan pembantu, dan istri mu berhak untuk kau muliakan dan kau perlakukan dengan sebaik-baik akhlak.

Ayo … Sebagai seorang lelaki, kita persiapkan diri kita, dengan ilmu dan iman, untuk memuliakan istri dengan sebaik – baiknya akhlak.

والله اعلم بصواب

______

Manusia Yang Paling Cinta Kepada Ibunya

Bismillah…
Pada hari ini, kita disedihkan oleh perbuatan sebagian saudara muslim kita, yang latah dan ikut2an kepada amaliyah orang2 kuffar… terutama dalam merayakan sebuah hari yang disebut hari ibu.
Yang bertujuan untuk mengenang jasa2 seorang ibu kepada anaknya.

Padahal Islam tidak pernah mengajarkan seperti ini, dan tidak pantas seorang ibu itu, dihormati dan diagungkan hanya satu hari ini saja.

Maka simaklah, bagaimana kecintaan yang benar kepada seorang ibu, dari manusia ter-agung sepanjang zaman
Nabi Muhammad shollallahu’alaihi wasallam,
Yang layak kita teladani sunnah-sunnah beliau agar kita amalkan dalam kehidupan keseharian kita.

Ibnu Abi Hatim dalam kitab tafsirnya menyebutkan, : “…dari Masruq, dari ‘Abdullah bin Mas’ud, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah keluar ke daerah pekuburan.
Kami pun mengikuti beliau.
Sesudah sampai, beliau duduk di samping sebuah kubur.
Beliau berbicara (dengan lirih), kemudian beliau menangis.
Kami pun menangis karena mengikuti beliau menangis.
‘Umar bin Al-Khattab lantas berdiri. ‘Umar berbicara pada Nabi dan Nabi pun berbicara pada kami.

Nabi berkata,: “Apa yang membuat kalian menangis?”

Para sahabat lantas menjawab,: “Kami menangis lantaran engkau menangis.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,

إِنَّ القَبْرَ الَّذِي جَلَسْتُ عِنْدَهُ قَبْرُ آمِنَة، وَإِنِّي اسْتَأْذَنْتُ رَبِّي فِي زِيَارَتِهَا فَأَذِنَ لِي

“Perlu diketahui bahwa kubur yang aku duduk di sampingnya adalah kubur Aminah (ibuku). Aku meminta izin pada Rabbku untuk diperbolehkan menziarahi kubur ibuku. Lantas aku diizinkan.”

Dalam riwayat lain disebutkan,

وَإِنِّي اسْتَأْذَنْتُ رَبِّي فِي الدُّعَاءِ لَهَا فَلَمْ يَأْذَنْ لِي

“Aku meminta izin pada Rabbku untuk mendo’akan ibuku, namun aku tidak diizinkan.”

Lalu Allah turunkan ayat pada Nabi yaitu surat At-Taubah ayat 113 yang telah disebutkan di atas,
: “Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya).”
(HR. Ibnu Abi Hatim).

Lihatlah saudara ku…
Bagaimana kecintaan yang mendalam dari seorang anak kepada ibu-nya, Nabi menanggis melihat makam beliau, Nabi mengenang semua jasa2 beliau, Dan kini beliau telah tiada…dari dunia ini,
Lalu coba bandingkan dengan kita, adakah kita bersyukur kepada Allah karena orang tua kita yang masih hidup,
Sehingga :
– Masih bisa kita memeluknya,
– Masih bisa kita memijit kakinya,
– Dan masih bisa untuk kita membalas jasa2 mereka…

Atau kita selalu mendo’akan ampunan untuk mereka, jikalau mereka sudah tiada lagi di alam dunia ini,
Adakah kita menangisi mereka kepada Allah, agar Allah mengampuni dosa orang tua kita? Adakah tangisan kita pernah membasahi janggut kita atau tempat sujud kita…saat kita memintakan ampunan dan Rahmat Allah untuk mereka…?

Wahai saudara ku,
Sebaik-baik contoh dalam mencintai orang tua adalah apa yang telah di contohkan oleh Rasulullah…
Lalu kita ingin menggantinya hanya dengan merayakan satu hari yang disebut sebagai hari ibu yang jelas2 ini adalah amalan orang2 kafir.

Atau jangan2 sebenarnya kita tidak pernah mencintai ke-dua orang tua kita.
Ingat saudara ku,
Orang tua kita butuh dengan do’a kita, Melebihi kebutuhan kita terhadap makan dan minum.
Dan jangan sampai kita melupakan jasa2 mereka,
Sehingga menjadikan kita sebagai anak durhaka,
yaitu anak yang tak pernah mendo’akan ke-dua orang tuanya.

والله اعلم بصواب

______

Mengapa Rumah Tangga Terasa Hambar

Bismillah…
Beberapa contoh kehidupan rumah tangga yang kita saksikan, semakin hari semakin mengalami kehambaran dalam hubungannya, semakin kurang harmonis dan semakin dingin.

Padahal di awal-awalnya, Masya Allah…
Begitu mesra dan romantisnya,
Kemana-mana berpegangan tangan,
Nampak mesra di muka umum,
Ketawa ketiwi bahagia,
Seperti sepasang kekasih yang memadu kasih.

Seiring berjalannya waktu,
Wajah yg mulai pudar aura nya,
Fisik yang mulai mekar dan melar,
Rambut yang mulai bermetamorfosis,
Dan perubahan lainnya yang terjadi sangat signifikan,

Akhirnya meruntuhkan keharmonisan seperti di saat2 awal pengantin baru dahulu.

Bahkan sebagian suami malah bersikap ekstrim,
Semakin menjadi2 melakukan kekerasan kepada istri,
Menghardik dan mencaci maki,
Keadaan yang bertolak belakang bila dibandingkan saat di awal masa bulan madunya dahulu.

Mengapa bisa begitu…?
Benar kah cinta telah luntur dan tak bisa di pertahankan lagi…?

Yuk kita simak baik2,,,jawaban Allah dalam masalah ini.

1. Allah Jalla jalalu berfirman :

إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ الصّٰلِحٰتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمٰنُ وُدًّا

: ” Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.”
( QS. Maryam : 96 ).

2. Dalam hadits shahih disebutkan,

: “Apabila Allah mencintai seorang hamba maka Dia akan menyeru Jibril dengan firman-Nya
: “Aku mencintai si fulan, maka cintailah dia.” Kemudian Jibril akan menyeru di langit.
Lalu akan turun rasa cinta kepadanya dalam hati penghuni bumi.
Dan apabila Allah murka terhadap seorang hamba maka Dia akan menyeru Jibril dengan firman-Nya
: “Aku memurkai si fulan, maka murkailah dia.” Maka Jibril menyeru kepada penduduk langit. Lalu akan turun rasa murka baginya (hamba tersebut) pada penghuni bumi.

Dari dua dalil di atas, sangatlah jelas, Sebab-sebab kecintaan itu, dicabut dari dada2 kita, adalah ketika kita bermasalah dalam keimanan dan amal Sholeh.

Maka Kecintaan, rasa sayang, keromantisan, dan kehangatan dalam hubungan suami istri,
Hanya akan langgeng,
Hanya dapat bertahan
Dan akan terus terjaga
Dengan keimanan di hati yang kuat, Yang tentunya di dapat dari kerja keras menuntut ilmu agama dan Istiqomah dalam beramal Sholih.

Ketika pasangan kita ,tak faham ilmu agama,
Tak tahu mana amal Sholih dan mana amalan yang salah,
Maka pasti kita sudah bisa menjawabnya sendiri,
Apakah rumah tangga yang akan kita bina,
akan mampu bertahan kedepannya tanpa kehambaran. …?

والله اعلم بصواب

______

RASA CEMBURU YANG LANGKA DIZAMAN INI

Misalnya :

• Membiarkan istrinya berkhalwat satu ruangan dengan laki laki lain.

• Membiarkan pasangannya berada dalam satu mobil berdua dengan yang bukan mahramnya.

• Membiarkan istrinya diboncengi motor oleh laki laki lainnya.

• Membiarkan istrinya tidak berhijab atau membuka aurat dan dilihat oleh banyak orang, dan

• Membiarkan pasangannya chating dengan orang lain yang bukan mahramnya.

Di zaman ini, kita perlu mengenalkan kembali bagaimana cemburu para salaf dahulu, yaitu cemburu yang syar’i.

● Perhatikanlah kisah yang dibawa oleh Ibnu Katsir rahimahullah berikut ini.

“Seorang wanita mengadu kepada hakim disebuah Negeri.
Wanita tersebut mengklaim bahwa suaminya masih berhutang mahar kepadanya 500 dinar.

Namun, sang suami tidak mengaku dan sang istri datang membawa bukti akan hal tersebut.

Hakim kemudian berkata (kepada sang suami),
“Kami ingin Engkau membuka wajahnya (Membuka Cadar istrimu) kepada kami, sehingga kami yakin bahwa wanita tersebut ialah istrimu.’

Sang suami berkata :
“Jangan kalian lakukan hal tersebut. Dia benar istriku”

Sang suami mengakui hal tersebut untuk menjaga agar sang hakim tidak bisa melihat wajah istrinya (cemburu yang syar’i).

Karena sikap suaminya, Akhirnya sang istri berkata :
“Aku telah halalkan (relakan) maharku atasnya di dunia dan akhirat”
(Al-Bidayah wa An-Nihayah, 11: 81).

Perhatikanlah bagaimana kecemburuan para salaf dahulu. Cemburu seperti ini adalah cemburu syar’i, yang dipuji oleh syariat.

Perhatikanlah hadis berikut :
“Sa’ad bin Ubadah radhiyallahu ‘anhu berkata :

Seandainya aku melihat seorang laki laki bersama istriku niscaya aku akan memukul laki laki itu dengan pedang (yang dimaksud bagian yang tajam)…”

Mendengar penuturan Sa‘ad ini, tidaklah membuat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam mencelanya. Bahkan beliau bersabda :

“Apakah kalian merasa heran dengan cemburunya Sa’ad?
Sungguh aku lebih cemburu daripada Sa’ad, dan Allah lebih cemburu dariku.”
(Hadits shahih. HR. Bukhari, dalam “Kitab an-Nikah, bab al-Ghairah” dan Muslim, no. 1499).

Wahai para suami, hendaknya jangan sampai menjadi suami yang dayyuts, yaitu suami yang tidak memiliki ghirah (cemburu) terhadap istri dan keluarganya.

Suami yang dayyuts membiarkan keluarganya bermaksiat dan tidak pernah melarang atau menegur sama sekali.

Dia tidak cemburu apabila istrinya tidak menutup aurat, di mana kecantikan bahkan bagian tubuh istrinya dinikmati oleh mata lelaki lainnya.

Suami dayyuts akan rugi dunia akhirat.
Misalnya, seorang suami yang lelah bekerja siang malam mencari nafkah. Namun istrinya di rumah dibiarkan berdandan dan berpakaian yang mengundang syahwat laki laki. Kemudian istrinya foto selfie, posting di internet, dan menjadi hasrat bagi laki laki lain di ruang publik ataupun sosial media.

Suami ini rugi di dunia, karena kecantikan dan kemolekan tubuh istrinya juga dinikmati oleh orang lain. Bisa jadi setelah dia pulang di rumah, istrinya sudah tidak berdandan lagi.

Suami dayyuts juga akan rugi di akhirat, karena dia akan ditanya dan dihisab mengenai tanggung jawab terhadap istrinya.
Mengapa dia tidak melarang istrinya, padahal istrinya adalah tanggung jawabnya. Sungguh ini kerugian dunia, sekaligus kerugian akhirat.

Belum lagi, ada kasus istrinya selingkuh dan sebagainya.

Suami yang dayyuts dicela dalam syariat dan ancamannya cukup besar, sebagaimana hadits berikut :

“Tiga golongan yang Allah mengharamkan surga atas mereka: pecandu bir, anak yang durhaka kepada orang tuanya, dan dayyuts yang membiarkan kemaksiatan pada istrinya (keluarganya).”
(Shahih At-Targhib wat Tarhib no. 2512)

Muslim.or.id

Nasehat Mutiara Islami #4

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ

Bismillah hirrahmaanirrahiim

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakaatuh.

Selamatkan Saudara Mu Dari Dosa Yang Ia Tidak Menyadari-nya

Bismillah….

Ketika Ka’ab bin Malik ,berkali-kali mengetuk pintu rumah Abu Qotadah, yang masih ada hubungan keluarga dengannya, Tetapi tidak ada jawaban, maka Ka’ab mencoba memanjat dinding, masuk dari sisi rumah lainnya. Karena dia yakin, Abu Qotadah tidak akan marah dengan perbuatan nya itu.

Setelah berhasilmasuk… alangkah terkejutnya Ka’ab, melihat abu Qotadah lagi duduk santai di dalam rumah.

Ka’ab pun memberi salam, tetapi tidak beliau jawab.
Lalu Ka’ab bertanya : “Wahai Abu Qotadah, aku meminta kepada mu, untuk bersumpah dengan nama Allah, bahwa aku cinta kepada Allah dan rosul-Nya “,
Maka abu Qotadah tetap diam, dan tidak mau menjawab.
Ka’ab pun menggulangi pertanyaannya sampai 3X agar abu Qotadah membela dirinya di hadapan nabi,… ( Karena nabi sedang menghajr/memboikot Ka’ab, karena tidak ikut perang Tabuk, Nabi meragukan keimanan Ka’ab,
Dan memerintahkan agar manusia tidak berbicara dengan Ka’ab, tidak menegurnya dan tidak menjawab salamnya sebagai bentuk hukuman atas kelalaiannya absen di perang Tabuk, seperti hukuman yang diberikan kepada orang2 munafiq yang sengaja tidak ikut berangkat ).
Ka’ab berkata : wahai Abu Qotadah, aku meminta kepada mu dengan nama Allah, agar kau bersaksi, bahwa aku cinta kepada Allah dan rosul-Nya,
tolong… bela aku di hadapan nabi, katakan kalo aku bukan orang munafiq.

Maka abu Qotadah pun akhirnya menjawab :” Allah dan rosul-Nya yang lebih tahu (keadaan diri mu yang sebenarnya).

Dari penggalan kisah diatas, yang akan kita soroti adalah :
– Ka’ab berulang kali mengetuk pintu dan mengucapkan salam,
– Ka’ab 3X bertanya di hadapan abu Qotadah,
– Abu Qotadah hanya membalas dengan 1 kali ucapan ,dan itupun sebagai penutup pembicaraan.

✓ Mengapa Abu Qotadah, tidak mau menjawab pertanyaan Ka’ab, padahal jawaban beliau dan pembelaan beliau sangat Ka’ab butuhkan…
Mengingat abu Qotadah adalah masih keluarganya Ka’ab , dan
abu Qotadah adalah manusia yang paling Ka’ab cintai setelah Allah dan rosul-Nya,
✓ Begitu tega-kah abu Qotadah berbuat seperti itu kepada sepupunya?

Disinilah hendaknya kita mengambil pelajaran yang sangat mahal dan berharga,
– Abu Qotadah bukan tak tahu hukum menjawab salam,
– Abu Qotadah bukan tak tahu cara memuliakan tamu
– Abu Qotadah bukan orang tuli, yang tak mendengar ucapan Ka’ab bin Malik
– Abu Qotadah bukan tak tahu siapa Ka’ab sebenarnya, selain sebagai sahabat, selalu bersama, mereka juga memiliki hubungan kekerabatan.

Dijelaskan oleh para ulama
:” Andai saja, Abu Qotadah menjawab pertanyaan Ka’ab,
Maka abu Qotadah telah memaksiati Allah dan rosul-Nya, Karena Allah dan rasul-nya telah melarang hal ini,
Kalo pun Abu Qotadah menjawab pertanyaan Ka’ab, maka abu Qotadah sejatinya telah mengajak Ka’ab untuk memaksiati Allah, bukan nya malah menolong Ka’ab.
Dan abu Qotadah tidak mau, sahabat + sepupunya ini memaksiati Allah,
Makanya dia tega mendiamkan Ka’ab sampai saat Ka’ab hendak pulang.

Inilah bentuk persahabatan
Bentuk kecintaan kepada saudara muslim. Bentuk kasih sayang yang tulus dan ikhlas.
Rasa tidak tega jika saudara muslim kita jatuh pada dosa,
Dan tidak ingin, ia semakin jatuh karena perbuatan dan sikap kita, yang menolong tidak pada tempatnya,
Bisa saja kita berfikiran ingin menolong dia, tapi kita harus melihat, Jangan sampai perbuatan baik menurut kita, justru membuat dia larut dan tenggelam dalam kubangan dosa.

Ini baru sikap sejati seorang mukmin. Jika ada saudara nya yang jatuh dalam kemaksiatan… Dia berusaha mengulurkan tangannya,
Berusaha sekuat tenaga agar saudaranya cepat keluar dari kubangan dosa.

Lalu bagaimana jika suami antunna, memiliki sikap seperti Abu Qotadah ini…
Apakah antunna senang …?

Jika ya,…
Ayo kita terus belajar agama… terus melangkah hijrah dan memperbaiki diri,
karena lelaki terbaik,
hanya akan dimiliki oleh wanita terbaik.

والله اعلم بصواب

______

Kakak salafy ❓❓

⚫ kak aku suka pakean item item meski belum cadar, apa aku juga salafy?

Hm, coba disimak baik-baik ya dialog di bawah :

(Dialog antara dua orang perempuan)

Dia bertanya kepadaku: “Apakah aku seorang salafy?”

Aku berkata: “Kita semua adalah salafy.”

Dia bertanya: “Apa artinya SALAFY?”

Aku menjawab: “Yaitu engkau beriman kepada Al-Qur’an & As-Sunnah dengan pemahaman Salaf.”

Dia bertanya: “Apa artinya SALAF?”

Aku menjawab: “Yaitu para shahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam serta orang-orang yang mengikuti mereka.”

Dia berkata: “Aku beriman kepada Al-Qur’an & As-Sunnah dengan pemahaman para shahabat serta para pengikutnya.”

Aku berkata: “Berarti engkau adalah seorang salafy.”

Dia berkata: “Tapi aku senang menonton film …”

Aku berkata: “Engkau adalah seorang salafy.”

Dia berkata: “Tapi aku senang mendengarkan musik dan lagu …”

Aku berkata: “Engkau adalah seorang salafy.”

Dia berkata: “Tapi aku masih memakai seluar panjang …”

Aku berkata: “Engkau adalah seorang salafy.”

Dia berkata: “Bagaimana mungkin aku seorang salafy, sedangkan aku menonton apa yang diharamkan oleh Allah, aku mendengar apa yang diharamkan oleh Allah, dan aku memakai pakaian yang diharamkan oleh Allah?”

Aku berkata sambil tertawa: “Engkau telah menjawab pertanyaanmu sendiri.”

Dia bertanya: “Bagaimana? (aku tidak mengerti).”

Aku berkata: “Bukankah kau katakan bahwa engkau menonton apa yang diharamkan oleh Allah, engkau mendengar apa yang diharamkan oleh Allah, dan engkau memakai pakaian yang diharamkan oleh Allah?”

Dia berkata: “Benar (aku berkata demikian).”

Aku bertanya: “Siapa yang menyampaikan hadits tersebut dari beliau?”

Dia menjawab: “Para shahabat (yang meriwayatkannya).”

Aku berkata: “Inilah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan pemahaman para salaf.

Demikian pula pemahamanmu terhadap apa yang kau dengar dari hal-hal yang Allah haramkan, juga pemahamanmu terhadap apa yang kau pakai dari hal-hal yang Allah haramkan.”

Dia berkata: “Kalau begitu, berarti aku adalah seorang salafy?”

Aku berkata: “Iya, engkau adalah seorang salafy yang bermaksiat kepada Allah, maka bertaubatlah wahai saudariku fillah!”

Jadi jangan salah kaprah,
salafy itu bukan nama ormas atau aliran dalam agama,
tapi metode beragama,
metode salaf.
kalo kita ikut Al Quran, sunnah, dan jejak salaf -orang terdahulu- in syaa Allah kita ini seorang salafy.

🌐 Keluarga Menuju Surga

@as.sundawwy

____

Masukilah Kehidupan Rumah Tangga Dengan Keikhlasan.

Bismillah…
Menikah adalah diantara syariat di dalam Islam,
Maka Allah pun telah memerintahkan agar menikah, dan rosulullah pun mengamalkan menikah dengan dijadikan sebagai sunnah-nya.

Karena menikah adalah ibadah, maka sebelum memasuki pernikahan, yang pertama harus kita miliki dan persiapkan adalah keikhlasan.

Bisa kita bayangkan, setiap
✓ Setiap detik yang kita lewati… akan terhitung pahala,
✓ Setiap harta dan makanan yang kita berikan terhitung shodaqoh,
✓ Setiap Ujian dan musibah yang kita hadapi adalah ladang pahala,
✓ Bahkan menyentuh, membelai, mencium, menggombal, tersenyum bahkan sampai berjima’ pun bernilai ibadah dan diganjar Allah pahala.

Tentu kita tidak ingin, semua amalan kita dalam berumah tangga, setiap detik yang berlalu…lewat saja, sia – sia tanpa menjadi ibadah,
Dikarenakan “Tidak ikhlas” dalam menjalaninya.
Saat memasuki dan menjalani kehidupan berumah tangga.
Karena amalan apapun tanpa keikhlasan, maka Allah tidak akan menerimanya.

Dengan Keikhlasan…
Hati yang sempit akan menjadi luas. Dada yang sesak menjadi lapang. Silaunya dunia tak menghalangi pandangan matanya untuk melihat jalan yang lurus. Dan yang pastinya
Tidak akan ada kebahagiaan tanpa hati yang ikhlas.
Tanpa hati yang hanya tulus mengharap wajah Allah.
Hati yang melepaskan semua pandangan mata dan pembicaraan manusia pada dirinya.

Lihatlah wanita2 yang telah masuk ke kehidupan rumah tangga dengan hati yang ikhlas,

✓ Asiyah bintu Muzahhim, hidup bermandikan emas dan perak, terhormat dan di muliakan, tapi dia merasa terpenjara, tak pernah merasa kebahagian, sekalipun dunia ada di genggaman tangannya,
Karena hatinya tahu, tak ada yang berharga, dari harta benda dunia, kecuali dari hati yang menyerahkan dirinya hanya kepada Allah, bukan kepada penilaian manusia.

✓ Lihatlah ‘Aisyah dan istri2 Rasulullah yang lain, terkadang mereka hanya makan beberapa biji kurma, dan minum air putih saja, Bahkan sering berlalu berpekan – pekan, tanpa ada asap mengepul di dapur mereka.
Apakah mereka mengeluh?
Apakah mereka menangis?
Apakah mereka panik dan kecewa ?
Tapi lihatlah, ketika suatu keadaan ,dan ratusan Dinar berada ditangan mereka, apakah mereka bergembira ria? mereka berteriak girang? mereka jadi lupa daratan?
Na’udzubillahi.
Bahkan uang2 itu mereka sedekahkan kepada orang2 yang memang lebih memerlukan lagi, untuk sekedar bertahan dan menyambung hidup.

Itulah… gambaran ketika, keikhlasan itu, ada di dalam hati. Lalu kita merasa bersiap, memasuki rumah tangga tanpa keikhlasan, Tanpa memahami keikhlasan…?

Ingat Mereka itu lebih ikhlas dari kita, dan mereka sanggup lolos dari ujian dan fitnah,
Karena hati mereka yang bening, hati yang di dalam nya penuh dengan keikhlasan Dan kecintaan kepada Allah Dan RasulNya.

# Jika seorang suami/istri meluruskan niatnya dan memperbaiki hubungannya dengan Allah, baik ibadah lahiriah maupun ibadah hati/batinnya kepada Allah, maka Allah akan memperbaiki hubungan antara dia dengan pasangan hidupnya (suami/istrinya).

Bukankah Allah yang telah berfirman :

وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ

“Dan (Allah) yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman).
walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka.”
(QS Al-Anfaal : 63)

Ini menunjukkan bahwa yang bisa menyatukan hati, yang bisa menjadikan saling mencintai hanyalah Allah subhanaahu wa ta’aala.
Karenanya jika seseorang memperbaiki hubungannya dengan Allah “Pencipta, Penguasa, dan Pengatur hati”,
maka Allah akan memperindah hubungannya dengan pasangan hidupnya.

والله اعلم بصواب

_____

Bismillah…

Cepat Atau Lambat Kematian itu Pasti Akan Datang..
Karena setelah kematian, akan ada kehidupan lagi…

Yang kekal…

Apa yang kita lakukan disini sekarang, akan berdampak pada kehidupan kita nanti di akhirat.

Jika kita disini baik, maka kebaikan pula kehidupan setelah kematian kita.

Bukan untuk bersenang-senang kita di dunia, kita sedang di uji dengan berbagai macam hal, siapa yang paling baik amalnya.

Kita diciptakan bukan untuk dunia, tapi dunia diciptakan untuk kita, tempat tinggal sementara kita, tempat kita mengumpulkan bekal pahala menuju kehidupan akhirat.

Tempat pulang kita yang selamanya, yang inginnya Syurga.

Kubur hanya berjarak dekat dengan kaki kita sekarang.

Sekarang kita diatas tanah, cepat atau lambat tanah yang berada diatas kita.

Kematian itu datangnya pasti. Waktu itu berjalan dan tidak bisa tunggu nanti. Sekali terlewat tidak bisa kita putar kembali.

Maka habiskan waktu dalam kebaikan.

Ketaatan dalam beribadah dan berlomba memperbanyak pahala.

Yang tersenyum di dunia belum tentu senyum di alam kubur.

Yang menangis di dunia belum tentu menangis di alam kubur.

Jika di dunia kita uji dengan tangis dan tawa maka semua sementara, berjuanglah meskipun deraian airmata sering jatuh di dunia, yang penting di alam kubur, di akhirat, yang tersisa hanya senyuman bahagia, kerana kita telah berhasil mengalahkan tipuan dunia, yang sering membuat kita lupa, dunia tempat kita beramal shalih, bukan tempat kita bersantai-santai mengejar segala hal yang tidak dibawa setelah mati.

Utsman Bin Affan Radiallahu Anhu berkata :

Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‘Alam kubur adalah awal perjalanan akhirat, barang siapa yang berhasil di alam kubur, maka setelahnya lebih mudah. Barang siapa yang tidak berhasil, maka setelahnya lebih berat’

Utsman Radhiallahu’anhu berkata, ‘Aku tidak pernah memandang sesuatu yang lebih mengerikan dari kuburan’”
(HR. Tirmidzi)

✍️ Semoga menjadi renungan untuk kita semua

____

Lelah… Enggak Juga, Aku Belom Mau Menyerah

Bismillah…
Terkadang… ketika hidup mengalami saat-saat pelik,
Dimana Allah menguji dengan sedikitnya harta,
Kesehatan yang menurun,
Teman yang tidak perduli, ditinggal anggota keluarga,
Dan orang-orang terdekat yang seakan akan mereka pergi berlari,

Disitulah…
Aku merasa semakin lemah,
Hati semakin hancur,,
Terkadang hampir saja hilang kepercayaan kepada diri sendiri.

Jangan kau tanya kalutnya hati,
Jangan kau tanya perasaan ini,
Tak terhitung air mata yang jatuh…
Pernah berkata..: “aku ingin semua ini berhenti.”

Itulah diri ku,
Ketika hati ku dihantam ujian dan fitnah, lAku begitu lemah dan rapuh…

Terasa berat menjalani hari
Terhimpit masalah dan lemahnya hati,
Aku lelah…tapi tujuan ku itu masih jauh.

Ingin rasanya aku berhenti sejenak, Berteduh , bersandar dan menghela napas panjang Dan hembuskan, mengusap airmata Dan Memandang lepas indahnya warna dunia.

Tapi aku tak boleh begitu,
Jalan ku masih panjang…
Aku harus kuat…
Sampai kedua kaki bisa masuk ke dalam surganya Allah….
Syukur syukur aku bisa membawa diri mu.

ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ

:” Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung.”
QS. ‘Ali Imron 185

والله اعلم بصواب

_____

💖Bismillah

[Pemahaman Yang Tidak Tepat Jika Dunia & Akhirat Harus Seimbang]

Katanya, kita harus SEIMBANG antara mencari dunia dan mencari akherat. Padahal Allah berpesan untuk lebih mendahulukan dan mementingkan akherat. Renungkanlah firman-Nya:

“Carilah negeri akherat pada nikmat yang diberikan Allah kepadamu, tapi jangan kamu lupakan bagianmu dari dunia”
[QS. Al-Qasas:77]

_____

Sendiri… Walau Semua Mata Melihat

Bismillah….
Dahulu…aku mengira setelah pergantian pemimpin,
Pasti akan merubah keadaan menjadi lebih baik lagi…
Karena melihat janji dan program kerja yang di sampaikan mereka,

Ternyata itu keliru…
Karena perubahan suatu negeri itu, Diawali dari perubahan individu warganya…

✓ Apabila setiap warga nya mengenal Allah, lalu mentauhidkan Allah dan menjauhi kesyirikan…
✓ Apabila kita mempelajari Sunnah Nabi dan mengamalkannya, lalu kita meninggalkan semua amalan bid’ah
✓ Apabila kita senantiasa belajar menuntut ilmu agama dan mengamalkan nya dengan akhlak yang indah,
✓ Memperbaiki hati, menjaga mata dan lisan, serta menahan kemaluan

Insya Allah…Allah akan merubah keadaan suatu negeri menjadi lebih baik dari sebelumnya.

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ

: ” Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
Quran Surat Ar-Ra’d ayat : 11

Aku harus berubah…
Terserah mereka suka atau tidak suka…
Aku tak akan pernah bisa membuat semua orang,
agar selalu tersenyum dan bahagia…
Akan selalu ada perkataan dari mereka.

Sabarlah diri…
Omongan mereka bisa saja menjadi nasehat bijak bagi mu,
Tapi mereka tak pernah tahu,
Susah nya engkau bangkit dan menata hati.

Maafkan aku kawan,
Kini aku berbeda…, Semoga kelak Allah mempertemukan kita

# Jangan halangi langkah hijrah ku

والله اعلم بصواب

______

Istri Yang Di Rahmati Oleh Allah

Bismillah…

Dan diantara, sebab sebab seorang istri mendapat Rahmat dari Allah adalah, istri yang konsisten dalam ketaatan dan selalu berusaha membantu suaminya agar selalu berada di dalam ketaatan.

Kesibukan nya dalam mengurus rumah tangga, tak membuatnya lalai dari kewajiban, Bahkan tak membuatnya merasa lelah… bahkan bersemangat,
Sampai-sampai dia berusaha agar tolong menolong bersama suaminya dalam beribadah,
Diantaranya
Membangunkan suaminya… agar sholat malam bersama.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

… وَ رَحِمَ اللهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنَ الّليْلِ فَصَلَّتْ وَأَيْقَظَتْ زَوْجَهَا فَصَلَّى,
فَإِنْ أَبَى نَضَحَت فِي وَجْهِهِ الْمَاءَ
:”……Dan semoga Allah merahmati seorang wanita (istri) yang bangun di waktu malam, lalu mengerjakan shalat lalu ia membangunkan suaminya hingga suaminya pun shalat.
Bila suaminya enggan, ia percikkan air ke wajahnya.”
(HR Abu Dawud no 1308).

Inilah sosok gambaran sebaik-baik istri, sebagaimana sifat yang di dapati pada istri-istri Rasulullah, dan juga istri-istri para sahabat Nabi.

Istri yang seperti inilah, yang membantu kita, untuk menjadi imam yang baik dalam memimpin rumah tangga.

# Sayangnya, menurut kabar yang beredar, wanita seperti ini sudah mulai langka.

والله اعلم بصواب.

______

Diperbudak Oleh Hawa Nafsu

Bismillah…
Nafsu dapat mengekang hidup kita, sehingga yang ada di fikiran kita hanyalah untuk memuaskan hawa nafsu yang tidak akan ada habis-habisnya.
Nafsu manusia tidak akan pernah puas, jika punya dua lembah emas pasti akan mencari yang ketiga,
dan tidak ada yang bisa menyumpal perutnya kecuali tanah.

Allah Ta’ala berfirman,

أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَن يَهْدِيهِ مِن بَعْدِ اللَّهِ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ

“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya tersesat berdasarkan ilmu-Nya dan
Allah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat).
Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?”
(QS.Al Jaatsiyah: 23).

Dan diantara seburuk buruk manusia, Adalah orang yang menjadikan hawa nafsu sebagai Tuhannya,
Hawa nafsu yang mengatur semua rencana di otaknya
Hawa nafsu adalah tujuan hidupnya. Dan orang-orang seperti ini, akan menimbulkan kerusakan dan bahaya yang besar di muka bumi dan bagi kaum muslimin.

Maka Allah Jalla jalaluh memperingatkan kita, agar menjauhi orang2 yang seperti ini. Dan…. Agar kita menjadikan mereka sebagai pelajaran, yaitu
Sebagai contoh orang2 yang telah Allah sesat kan dari agamanya, dari jalan yang lurus
Karena mereka lebih memilih memenuhi nafsu mereka.

Semoga Allah menyelamatkan kita Dari menruti hawa nafsu dan dari kaum yang menuhankan hawa nafsu ini. Dan menjauhkan mereka sejauh jauhnya dari kita semua. Aamiin.

والله اعلم بصواب

____

Berilah Maaf dan Udzur Kepada Mereka

Bismillah…
Suatu keadaan yang terkadang, harus membuat kita benar-benar sadar, Dan merupakan realita kehidupan,
Bahwa… fithrah lelaki yang diciptakan Allah dengan menyukai dan menyenangi wanita, sementara Allah menciptakan wanita dengan kebengkokan yg ada pada diri mereka.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ, لَنْ تَسْتَقِيْمَ لَكَ عَلَى طَرِيْقَةٍ, فَإِنِ اسْتَمْتَعْتَ بِهَا اِسْتَمْتَعْتَ بِهَا وَفِيْهَا عِوَجٌ, وَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيْمُهَا كَسَرْتَهَا وَكَسْرُهَا طَلاَقُهَا

“Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk, ia tidak bisa lurus untukmu di atas satu jalan.
Bila engkau ingin bernikmat-nikmat dengannya maka engkau bisa bernikmat-nikmat dengannya namun padanya ada kebengkokan. Jika engkau memaksa untuk meluruskannya, engkau akan memecahkannya.
Dan pecahnya adalah talaknya.” (HR. Muslim).

Mungkin yang aku butuhkan adalah ilmu agama yang banyak, Aku juga butuh hati yang bersih, Aku butuh rasa sabar yang tak ada batasnya,
Dan aku ingin memiliki dada yang lapang, yang bisa melupakan semua kesalahan dan bisa memberi mu maaf.

Kemarilah…
Duduklah engkau di sebelah ku,
Kan ku dengar semua ceritamu. Kan ku tatap wajah indah milik mu.

Kemarilah…
Bersandarlah engkau di dada ku, Biar ku usap rambut mu,
Dan akan ku hapus setiap air mata mu yang jatuh.

Kemarilah…
Peganglah erat tangan ku,
Ayo kita melangkah bersama,
Berjalan diatas manhaj salaf ini.

Kemarilah….
Agar ku ceritakan kepada mu kisah indah dari ibunda ‘Aisya
Dan kisah sabarnya Rasulullah,
Agar kau tahu, Seperti apa rumah tangga yang bahagia itu.

Kemarilah…
Aku telah persiapkan kesabaran untuk diri mu,
Aku telah menyimpan jutaan maaf untuk diri mu,
Karena Robb ku telah memberi tahu, Kau adalah makhluk lemah dan bengkok.

Kemarilah…
Karena tujuan kita adalah Allah dan masuk surga-Nya.
Jikalau menundukkan syahwat itu mudah, Tentu aku tak akan pernah memilih diri mu Untuk menemani perjalanan ku.

✓ Kita tak akan pernah merasakan kebahagiaan , tanpa kita tahu dan melihat, bagaimana bahagia nya rumah tangga Rasulullah.

Karena….

✓ Beliaulah manusia yang kisah rumah tangganya adalah kehidupan rumah tangga yang terbaik sepanjang sejarah kehidupan manusia.

والله اعلم بصواب

______

Dia tak bisa menghindarkan diri kita dari ujian, tapi keberadaannya…
Menguatkan hati kita saat ujian itu datang.

Bismillah…

Musibah dan ujian itu akan selalu ada.bAkan selalu datang di dalam hidup kita. Entah iman kita kuat Ataupun iman kita yang lemah. Allah tetap akan menguji kita sesuai kadar diri kita masing-masing.

– Terkadang di uji dengan sedikitnya harta sudah cukup menyiksa hati

– Terkadang di uji dengan di luaskannya harta,
Malah membuat kita lalai

– Terkadang di uji dengan penyakit Yang membuat kita berputus asa

– Terkadang di uji dengan pasangan, Yang membawa kita jauh dari surga.

– Terkadang di uji dengan di ambilnya orang yang kita miliki yang tentunya sangat kita sayangi.

Semua akan mengalami fase pasang surut ujian dan bahagia dalam kehidupan.

Besarnya ujian kita,
Bisa jadi dari besarnya dosa kita di masa lalu, Atau
Besarnya pahala n tingginya derajat yang akan Allah berikan kepada kita nantinya dengan ujian ini.

✓ Yang harus kita ingati,
Bukan berarti dengan keimanan ini kita bisa selamat bebas dari ujian dan musibah

✓ Bukan karena memiliki pasangan yang Shalih,
Kita jadi tak tertimpa ujian.
Akan tetapi dengan memiliki pasangan yang Shalih:
# Kita memiliki tempat untuk berbagi rasa
# Kita memiliki tempat untuk bersandar
# Kita memiliki sosok yang faham keadaan diri
Dan yang pasti
# Dia bisa menghapus air mata, dan Menenangkan diri
# Dan terus menyemangati kita untuk bangkit Meneruskan perjalanan panjang ini, dengan kasih sayangnya dan iman yang ada di hatinya.

Bersabarlah…
Karena Pertolongan Allah itu dekat.

والله اعلم بصواب

_____

Bismillah hirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, Allahumma shalli ala Muhammad wa ala alihi wa ashhabihi ajma’in.
Hidayah mutlak milik Allah Al-Hadi.
Hidayah Allah di ibaratkan cahaya yg memberi penerangan bagi siapapun, tetapi orang yg tidak mendapatkan hidayah, bukan berarti tidak kebagian cahaya, tapi boleh jadi mereka menutup jendela dan pintu masuknya hidayah ke dalam hatinya.

#sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yg kamu kasihi, tetapi ALLAH memberi petunjuk kepada orang yg dikehendakiNya, dan Allah lebih mengetahui orang2 yg mau menerima petunjuk (Al Qashash 56).

Turunnya hidayah pada manusia adalah hak mutlak Allah, tapi kewajiban kita adalah berusaha untuk menjadi washilah diturunkannya hidayah.

Terlepas mereka mau menerima atau tidak, itu Allah yg menentukan. Kewajiban kita hanya menyampaikan. INGAT!!!
Hidayah itu di ambil .
🔹️Muhasabah diri

_____

Istri Setia, Selalu Siap Sedia

Apa yang paling diharapkan dari seorang istri ketika tantangan dan cobaan berat menimpa suaminya? Ya, kesetiaan.

Suatu kali terjadi peristiwa besar yang dialami Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Saat beliau menyendiri di gua Hira’, merenungi kebesaran Penciptanya dan meninggalkan hiruk pikuk kejahiliyahan kaumnya, datanglah malaikat Jibril membawa wahyu-Nya yang pertama.

Berkali-kali malaikat Jibril mendekapnya dengan kuat seraya memerintahkan, “Bacalah!”. Berulang-ulang itu pula Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Saya tidak dapat membaca”.

Kemudian turunlah surat Al-‘Alaq ayat 1-5:

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ * خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ * اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ * الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ * عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Setelah kejadian tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kembali ke rumahnya dengan badan gemetar. Ketakutannya masih belum hilang dengan apa yang baru saja dia alami.

Beliau segera masuk menemui istrinya, Khadijah, sambil mengatakan, “Selimuti aku! Selimuti aku!”, Khadijah pun menyelimutinya tanpa berucap sepatah kata.

Tatkala perasaan takut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mulai berkurang, beliau menceritakan peristiwa yang baru saja terjadi di gua Hira’ kepada istrinya yang setia.

“Aku khawatir jika terjadi apa-apa pada diriku”, ujar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Tenanglah! Demi Allah, Dia tidak akan menghinakanmu. Engkau adalah orang yang suka menyambung silaturahim, berkata jujur, dan membantu orang yang lemah, serta suka menolong pada jalan kebaikan”, hibur Khadijah kepada suaminya.

Kemudian Khadijah mengajak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pergi ke rumah pamannya, Waraqah bin Naufal, seorang tua renta dan buta yang tekun mempelajari isi kandungan kitab Taurat dan Injil.

Khadijah menyampaikan apa yang terjadi. Mendengar hal tersebut, Waraqah tampak gembira.

“Itu adalah Jibril yang dahulu Allah turunkan kepada Nabi Musa. Engkaulah Nabi terakhir bagi umat ini”, kata Waraqah berseri-seri.

Demikianlah, Khadijah merupakan istri teladan, penolong utama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia membela suaminya dengan jiwa dan hartanya. Dia pula yang pertama kali beriman dan meyambut dakwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam serta ikut menanggung berat dan pedihnya tantangan dakwah yang diserukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Karena itu, ketika Khadijah wafat, kenangan indah bersamanya selalu terbayang di benak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Beliau bersabda, “Dia beriman kepadaku saat orang-orang ingkar kepadaku. Dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku. Dia menyerahkan hartanya untukku tatkala orang-orang menahan hartanya untukku. Allah memberikanku keturunan melalui dirinya, sementara yang lain tidak”.

Begitulah, Khadijah mendampingi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di masa awal perjuangannya yang sangat berat hingga ajal menjemputnya. Demikianlah, istri yang setia senantiasa siap sedia berkhidmat kepada suaminya.

Oleh karena itu, semasa Khadijah hidup Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menikah dengan wanita selainnya.
Semoga Allah meridhainya.

****

Referensi: Kisah Wanita Teladan, karya Abdullah Haidir, cetakan Kantor Dakwah Sulay, cetakan ketiga, tahun 1433 H, Riyadh, hal. 7-9

Penulis: Ummu Fathimah

Artikel Muslimah.or.id

Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/12802-istri-setia-selalu-siap-sedia.html

_____

Bismillah hirrahmaanirrahiim

Perbedaan antara akhlak dan etika Adalah:

Standar Akhlak dlm menentukan baik buruk dan salah benar adalah Al Qur’an dan sunah Rasul.
Karenanya Akhlak bersifat universal dan berlaku sepanjang zaman sesuai dengan karakter dari Al Qur’an dan sunah itu sendiri.
Sedangkan standar dalam etika adalah adat, kebiasaan, perasaan dan keumuman. Karenanya etika terkait oleh ruang dan waktu, artinya:
Sesuatu yg saat ini, di sini bernilai etis belum tentu di waktu dan tempat berbeda akan tetap bernilai etis,
Berbeda dengabAkhlak, sesuatu perbuatan yg di golongkan sebagai akhlak tercela akan tetap tergolong akhlak tercela kapan dan dimanapun, bahkan meskipun etika menilai hal tersebut sebagai sesuatu yg baik atau etis.bDi sini letak perbedaan antara akhlak dan etika.
Sesuatu yg etis belum tentu benar menurut akhlak, sebaliknya, Akhlak yg mulia pada saat tertentu mungkin di anggap tidak etis, menurut etika.
Kita ambil contoh, ketika sahabat Jafar beserta rombongan yg menghadap Raja Najasyi, tidak membungkukkan badan mereka sebagai tanda hormat, seperti orang2 yg hadir dlm ruangan Raja waktu itu.
Para pengawal menganggap sahabat Jafar tidak punya etika karena tidak menghormati raja,
Namun, apa yg dilakukan Jafar adalah sesuatu yg mulia dan benar menurut kaca mata Al Qur’an. Karena:
Tidak boleh menyembah selain kepada Allah.
Dalam sebuah riwayat pernah Aisyah di tanya tentang akhlak Rasulullah, maka jawab Aisyah:
“Adalah akhlak Rasulullah itu Al Qur’an”(Al- Hadits)
Maka dari itu kita harus berakhlak , jangan mengedepankan etika,
Walau konsequensinya akan banyak yg mengucilkan kita menganggap kita berbeda,
Hidup itu bukan harus sama dengan orang lain, tapi
Harus BENAR,
Hiduplah di jln yg benar walaupun harus berbeda.
Karena sejatinya yg haq tak mungkin menyatu dengan yg bathil.

💖Muhasabah diri.

____

Repost dari akun Ustadz Fadlan Farhamsyah

KELEMBUTAN SALAFY

Mari kita belajar kelemah-lembutan dan kasih sayang…

Saya ingin mengajak antum bertamasya melihat Akhlak Syaikh Ibn Baz rahimahullah, bahkan kepada orang yang sering dicap menyimpang dan sesat, lihatlah nasihat yang timbul dari hati dan cinta kasih dari seorang ulama besar ini.

Allah Berfirman:

وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ

Sekiranya kamu bersikap keras, berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu…..

Mari belajar dari Akhlak orang besar!

1. Pertama: Lihatlah contoh koreksi atau bantahan Syaikh bin Baz terhadap pikiran Syaikh Abdurrahman bin Abdul Khaliq Rahimahumallah yang dianggap menyimpang…

beliau memulai dg pujian.

من عبدالعزيز بن عبدالله بن باز إلى حضرة الابن المكرم صاحب الفضيلة الشيخ عبدالرحمن بن عبدالخالق.
وفقه الله لما فيه رضاه وزاده من العلم والإيمان آمين

Dari Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz, kepada ananda yang Mulia, pemilik keutamaan asy-syaikh Abdurrahman bin Abdul Khaliq, semoga Allah memberinya Taufik terhadap apa yang Allah ridhoi dan semoga Allah menambahkan kepadanya ilmu dan iman….

Setelah itu baru beliau meluruskan pemikirannya dg adab, sopan santun, kasih sayang dan ilmiyah.

2. Yang kedua, Contoh kelembutan Syaikh bin Baz kepada Syaikh Al-Buthi Rahimahumallah seorang ulama asy’ari…

Syaikh bin Baz memulai surat koreksiannya dg kalimat:

من عبدالعزيز بن عبدالله بن باز إلى فضيلة الأخ المكرم الدكتور محمد سعيد رمضان البوطي وفقه الله

Dari Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz, kepada yang terhormat saudara yang Mulia Dr. Muhammad Said Ramadhan al-Buthi semoga Allah memberi Taufik kepadanya.

Setelah itu beliau menjawab permasalahan satu persatu dengan adab, sopan santun, dan ilmiah…

Cek point 1 dan 2 di https://binbaz.org.sa/

3. Yang ketiga, Ditanyakan kepada Syaikh bin Baz tentang orang yang suka mencela para da’i yang masyhur……bahkan ada yg sampai menjuluki Syaikh al-Qardhawi dg keledai..

Pertanyaan yang diajukan:

السلام عليكم ياشيخ لعلك تسمع عن منتدى يوجد على الإنترنت يسمى بمنتدى سحاب وهذا المنتدى مليء بالنقد الموجه إلى كثير من أهل العلم وطلبته يصل أحيانا إلى تجريحهم أشد التجريح والنيل منهم حتى أني قرأت في الآونة الأخيرة قصيدة كتبها أحدهم هجاء للشيخ يوسف القرضاوي يصفه فيها – أعزكم الله – بالحمار. فما رأيكم ياشيخ في هذا المنتدى؟ وبماذا تنصحوننا؟ هل نحذر منه ونصرف الناس عنه أم ماذا؟ أفيدونا وجزاكم الله خيراً.وهذا عنوان هذا المنتدى http://www.sahab.net.

simak nasihat beliau:

وقد شاع في هذا العصر أن كثيراً من المنتسبين إلى العلم والدعوة إلى الخير يقعون في أعراض كثير من إخوانهم الدعاة المشهورين، ويتكلمون في أعراض طلبة العلم والدعاة والمحاضرين، يفعلون ذلك سراً في مجالسهم، وربما سجلوه في أشرطة تنتشر على الناس، وقد يفعلونه علانية في محاضرات عامة في المساجد، وهذا المسلك مخالف لما أمر الله به ورسوله

Telah beredar di zaman ini, banyak orang yang menisbatkan dirinya kepada ilmu, dakwah, dan kebaikan, mereka suka mencela kehormatan saudara-saudaranya para da’i yang masyhur, mereka melanggar kehormatan para penuntut ilmu, para dai, para dosen (mubaligh), mereka melakukan itu secara sembunyi² di majelis² mereka, bisa jadi mereka merekamnya di kaset-kaset yang tersebar di tengah² manusia, dan terkadang mereka melakukannya terang²an di kajian-kajian umum di masjid-masjid, ini adalah metode yang menyimpang (menyelisihi) perintah Allah dan rasulnya.

Di antara alasan yang disebut Syaikh bin Baz:

أن هذا العمل فيه مظاهرة ومعاونة للمغرضين من العلمانيين والمستغربين وغيرهم من الملاحدة الذين اشتهر عنهم الوقيعة في الدعاة والكذب عليهم والتحريض ضدهم فيما كتبوه وسجلوه، وليس من حق الأخوة الإسلامية أن يعين هؤلاء المتعجلون أعداءهم على إخوانهم من طلبة العلم والدعاة وغيرهم.

Sesungguhnya perbuatan ini membantu kaum sekuler, kaum kebarat²an dan yang semisalnya dari kalangan atheis yang terkenal mencela para da’i, membuat kedustaan atas mereka, dan memprovokasi manusia untuk menentang tulisan² mereka, bukanlah termasuk hak ukhuwah Islamiyyah, orang² yang tergesa² itu menolong musuhnya untuk memusuhi saudara²nya para penuntut ilmu dan para da’i.

وما وجد من اجتهاد لبعض العلماء وطلبة العلم فيما يسوغ فيه الاجتهاد، فإن صاحبه لا يؤاخذ به ولا يثرب عليه إذا كان أهلاً للاجتهاد، فإذا خالفه غيره في ذلك كان الأجدر أن يجادله بالتي هي أحسن، حرصاً على الوصول إلى الحق من أقرب طريق ودفعاً لوساوس الشيطان وتحريشه بين المؤمنين

Jika (kesalahan) itu ditemui dari ijtihad sebagian ulama atau penuntut ilmu dan memang dalam perkara yang boleh ijtihad maka tidak boleh mencela pelakunya Jika dia memang ahli ijtihad, Jika seseorang menyelisihinya dalam perkara tsb, maka selayaknya ia membantahnya dg cara yang terbaik, demi tersampainya Al-Haq dan demi menolak was-was dan adu domba syaithan di antara kaum muslimin.

فإن لم يتيسر ذلك، ورأى أحد أنه لا بد من بيان المخالفة فيكون ذلك بأحسن عبارة وألطف إشارة، ودون تهجم أو تجريح…..

Jika hal itu tidak memungkinkan, dan seseorang melihat harus ada penjelasan ttg penyimpangan…maka menjelaskan penyimpangan itu dibolehkan dg sebaik² ungkapan, dan selembut² isyarat, tanpa menyerang dan melukai perasaan…..

نصيحة الشيخ عبد العزيز بن باز رحمه الله التي نشرت في صحف الجزيرة والرياض يوم السبت 22/6/1412هـ.

Nasehat Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah yang disebar di Majalah Al-Jazeera dan al-Riyadl pada hari sabtu, 22/6/1412 H.

======

Jika itu perlakuan beliau kepada para tokoh di atas, Lalu bagaimana dg sesama salafiyun?

Menasehati, membantah dan meluruskan itu adalah hal yang baik dan lumrah, namun harus diniatkan mengharap ridha Allah, dan disertai dg adab yang tinggi, agar hal itu menjadi ringan untuk diterima di hati orang yg kita nasehati.

Bercinta-kasihlah kalian, wahai umat Islam!!!!!!!!!

____

Bahagia Itu Dengan Iman Bukan Dengan Uang

Bismillah….
Setiap orang pasti menginginkan hidup bahagia.
Namun banyak orang yang menginginkan kebahagiaan itu, justru dengan menempuh jalan yang salah dan keliru.
Sebagian menyangka bahwa kebahagiaan adalah dengan memiliki mobil mewah, Handphone sekelas IPhone R S T U V W X Y Z Max Pro Lite, memiliki rumah real estate, dapat melakukan tur wisata ke luar negeri, dan lain sebagainya.
Mereka menyangka bahwa inilah yang dinamakan standard hidup bahagia.

Namun apakah betul seperti itu ?

# Padahal Kebahagiaan itu hanya untuk Orang yang Beriman dan Beramal Sholeh saja.

Saudaraku … Orang yang beriman dan beramal sholeh, merekalah yang sebenarnya merasakan manisnya kehidupan dan kebahagiaan hidup, karena hatinya yang selalu tenang. Walaupun mungkin engkau melihat kehidupan mereka begitu sederhana, bahkan sangat kekurangan harta.

Adapun sebagian orang, yang kita melihatnya terkadang hidupnya berkecukupan bahkan mewah… selama dia lalai dan tidak mentaati Allah,
Maka tidak akan pernah dia meraih kebahagiaan hidup.
Karena Allah menghalangi kebahagiaan itu, dari hati nya.

Allah Ta’ala berfirman,

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.” (QS. An Nahl: 97).

✓ Inti dari ini semua adalah letak kebahagiaan bukanlah dengan memiliki istana yang megah, mobil yang mewah, harta yang melimpah.

✓ Namun letak kebahagiaan adalah di dalam hati.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ

“Yang namanya kaya (ghina’) bukanlah dengan banyaknya harta (atau banyaknya kemewahan dunia). Namun yang namanya ghina’ adalah hati yang selalu merasa cukup.”
(HR. Bukhari dan Muslim).

✓ Maka ketika kita memilih pasangan, jika kita menginginkan kebahagiaan dunia, terlebih lagi di akhirat nanti, mau tidak mau, kita harus memilih pasangan yang faham agama n taat kepada Allah.

✓ Bagaimana mungkin, pasangan kita akan memberikan kebahagiaan bagi kita, jika dia jahil dalam perkara agama, apalagi berada pada manhaj dan aqidah yang menyimpang… padahal kita tahu,
– sedangkan kebahagiaan itu milik Allah
– dan hanya akan Allah berikan kepada orang yang beriman dan beramal Shalih saja.

والله اعلم بصواب
_____

Dakwah hukumnya wajib ain atas semua umat, berdasarkan firman Allah:
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yg makruf dan mencegah dari yg mungkar, mereka itulah orang2 yg beruntung” (3-104).

Ketika minimnya penyeru kebenaran sementara merebaknya kemungkaran dan merajalelanya kejahilan seperti keadaan kita pada hari ini, maka dakwah menjadi fardu ain atas setiap orang.
Dakwah adalah mengajak manusia kepada Allah(uluhiyah,mulkiyah,dan rubbubiyyah-Nya).
Dakwah adalah sebaik baik ucapan(AhsanuQoulan) 41:33.

Dakwah adalah amaliyah umat terbaik (khoiru ummah)yg dilahirkan di tengah2 manusia (3:110).

Dakwah adalah jln para Rasul dan orang2 yg bersama dengannya(12:108, 5:67, 22:78).

Dakwah adalah wasilah(sarana) untuk menegakkan hujjah atau mengemukakan argumentasi dihadapan manusia atas pendirian, ajaran, aqidah dan syariah (4:165).

Dakwah adalah tindakan preventive untuk memelihara atau menjaga masyarakat (umat) dari kerusakan dan kehancuran (17:15).

Dakwah merupakan jln untuk menggapai kemuliaan dan kekuatan umat (48:16).
Kekuatan dan kemuliaan umat islam pd dasarnya berbanding lurus dengan komitmennya menjalankan syariat islam dan keteguhannya memegang aqidahnya.Aqidah yg benar, yg meyakini bahwasanya hanya Allah saja yg di ibadahi, di taati dan pantang untuk di maksiati. Hanya hukum Allah lah yg patut di tegakkan yg haq, dan hukum selain Allah adalah produk thogut yg bathil. Kesadaran umat tentang ini dpt di tegakan dengan dakwah (16:36, 8:39).

Dakwah menjadi sebab penjagaan Allah daripada azab dan siksa Nya (5:78,79).

JADI!!!
Dakwah ilalah wajib hukumnya bagi orang yg mengikuti Rasul ,untuk menyeru kepada jln Allah. Dan ini wajib atas semua umat (majmu at fatwa, syaukhul islam ibnu Taimiyyah).

Dakwah tidaklah harus berdiri di atas mimbar, tapi percakapan mengajak pd kebenaran .
Dan pergunakanlah sarana yg kita pegang sekarang (hp) untuk sarana dakwah.

_____

🥀Tau, apa yang lebih menyedihkan dari pada di abaikannya pesan?
Tau, apa yang lebih menyedihkan dari pada berjuang sendirian?
Ketika kamu butuh dorongan, ketika kamu butuh penopang, kamu butuh yang menguatkan, tapi tak satupun dari mereka yang mau ambil pusing, dan perduli, bahkan dari orang-orang yang “kau anggap dekat” sekalipun…

🥀Hidup memang kadang sebercanda itu. “Jangan pernah sedih ketika kamu memprioritaskan seseorang atau sekelompok orang, tetapi kamu tidak diprioritaskan balik oleh mereka-mereka yang kau anggap dekat itu.”…

🥀Kamu memang harus selalu siap untuk hal-hal yang mengejutkan lainnya. Tidak hari ini, mungkin besok, atau besoknya lagi, atau bahkan besok-besok berikutnya…
Tetap kuat, tenang, dan sabar kamu masih punya Allah dan kamu masih punya diri mu sendiri yang bisa di andalkan. Memang terkadang mengandalkan diri sendiri itu menyedihkan bahkan membuat mu merasa kesepian namun ini lah kehidupan yang masih harus tetap berjalan walau kau merasa kelelahan…

🌿Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakhatuh🌿

❤️Jalani,nikmati,syukuri❤️

Nasehat Mutiara Islami #3

” Pilihlah Pasangan Yang …”KLIK”… Di Hati ”

Bismillah….

Tabi’at dan naluri lelaki memang mendambakan dan merindukan istri yang cantik,
jika ia tidak memperoleh yang cantik, maka seakan-akan ada sesuatu yang kurang, yang ingin diraihnya.

Dan jika ia telah meraih kecantikan tersebut maka seakan-akan hatinya telah tenang dan seakan-akan kebahagian telah merasuk dalam jiwanya.
Oleh karena itu Syari’at tidak melarang seseorang menjadikan kecantikan sebagai faktor penting dalam memilih istri.

# Diantara bukti yang menunjukan pentingnya faktor yang satu ini, bahwasanya kecintaan dan kedekatan serta kasih sayang akan semakin terjalin jika faktor ini telah terpenuhi.

Dari Al-Mughiroh bin Syu’bah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya beliau melamar seorang wanita maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata kepadanya

اُنْظُرْ إِلَيْهَا فَإِنَّهُ أَحْرَى أَْن يُؤْدِمَ بَيْنَكُمَا

Lihatlah(Nazhor) ia (=wanita yang kau lamar tersebut), karena hal itu akan lebih menimbulkan kasih sayang dan kedekatan diantara kalian berdua[1]

Berkata Ibnu Qudamah,: “Hendaknya ia memilih wanita yang cantik, agar hatinya lebih tentram serta ia bisa lebih menundukkan pandangan dan agar kecintaannya (mawaddah) kepada istrinya akan semakin sempurna, oleh karena itu disyari’atkan agar si Ikhwan melakukan nadzor (melihat calon istri) sebelum dinikahi.

Berkata Al-Munawi, : “Jika pernikahan disebabkan dorongan faktor kecantikan,
maka pernikahan ini akan lebih langgeng dibandingkan jika yang mendorong pernikahan tersebut adalah harta sang wanita”

Imam Ahmad berkata, “Jika seseorang ingin mengkhitbah (melamar) seorang wanita,
maka hendaknya yang pertama kali ia tanyakan adalah kecantikannya, jika ia suka kecantikannya lalu tanyalah agamanya. Jika kecantikannya tidak di sukai, maka ia menolak wanita tersebut bukan karena agamanya namun karena tidak merasa klik, dengan kecantikannya.

Seperti apa, kecantikan itu :

✓ Kecantikan adalah hal yang relatif, terkadang seorang wanita sangatlah cantik di mata seseorang,
namun menurut orang lain tidaklah demikian,
Maka kecantikan adalah sesuatu yang berbeda penilaian dan tolok ukurnya bagi setiap lelaki.

✓ Untuk memastikan kecantikan wanita yang akan ia pilih, harus dengan melihat langsung, Bukan berarti kita tidak percaya, dengan berita yang disampaikan kepada kita, akan tetapi
* Kecantikan versi yang menyampaikan berita, berbeda dengan kecantikan versi mata kita,
* Hendaknya jangan mencukupkan dengan informasi yang masuk kepada kita tentang kecantikan wanita tersebut tanpa memandangnya secara langsung(Nazhor).

✓ Kecantikan itu, bukanlah seperti penilaian manusia pada umumnya seperti :
– kulit putih dan mulus,
– tinggi semampai
– tubuh yang proporsional
– rambut lurus panjang menjuntai
– mata bulat, dan hitam
– alis tipis memanjang
– bibir sensual dan hidung mancung
– gigi kecil ,rapat dan berbaris rapi.
Dan sederet ciri yang di masukkan manusia, dalam memberi penilaian tentang sebuah kecantikan bagi seorang wanita, yang ternyata itu semua, keliru dan tidak benar…

Perlu bukti,
Lihatlah…setiap tahun, pemilihan Miss universe, yang katanya :”penobatan gadis tercantik sejagad”…,
Pertanyaannya, apakah semua lelaki sepakat, bahwa Miss universe itu memang wanita tercantik, yang di idolakan semua lelaki, yang semua lelaki ingin menikahinya, yang menjadi impian semua lelaki…
Ternyata tidak…
Bahkan mau melihat dia saja kadang malas, sdh gak faham agama , malah tampil membuka aurat.

Maka lihatlah, bagaimana kecantikan yang Allah definisikan langsung dengan lengkap di dalam Al-Qur’an

Allah ta’ala berfirman

فَانكِحُواْ مَا طَابَ لَكُم مِّنَ النِّسَاء

“Maka kawinilah wanita-wanita yang kamu senangi…” (QS 4:3)

Maka, makna wanita cantik, yang menjadi kriteria kita dalam memilih pasangan adalah :

—” yang menyenangkan hati saat melihatnya”—

✓ Maka pilihlah wanita yang cantik, yang ketika kita melihat dia, hati kita langsung “KLIK”

✓ Saat hati kita klik, disitulah chemistry nya dapat,,, kita akan senang melihatnya, teduh saat memandangnya, dan menenangkan hati saat di dekatnya.

✓ Adapun definisi cantik yang banyak di fahami kaum lelaki saat ini, adalah definisi cantik yang membangkitkan syahwat, bukan cantik yang menyenangkan hati kita.

والله اعلم بصواب

_____

CIRI DITERIMA TAUBATNYA SEORANG HAMBA, BIASANYA DIIKUTI 5 KEMUDAHAN:

⚘Pertama, Allah SWT mudahkan dalam hatinya muncul rasa nikmat beribadah. Sholat bisa khusyu’, nikmat duduk berlama sambil dzikir, nikmat qiyamul lail, nikmat puasa, nikmat di majelis ilmu dan seterusnya. Bahagia hatinya saat beramal kebaikan ..
⚘Kedua, Allah SWT mudahkan ia menegakkan amalan sunnah. Jika sudah nikmat dengan yang wajib. Ia akan dekat dengan yg sunnah. Mulai memburu amal lain sebagai upayanya menutup kekurangan ..
⚘Ketiga, Allah SWT mudahkan baginya bertemu dengan kawan yg shaleh. Ini sebagai penjaga bagi pertaubatannya. Allah menjaganya dengan menghadirkan kawan-kawan shaleh di dalam perjalanan taubatnya ..
⚘Keempat, Allah SWT mudahkan hatinya menerima nasihat. Hatinya melembut. Hidayah mudah masuk saat menerima nasihat kebaikan. Sehingga perilakunya terjaga dari keburukan ..
⚘Kelima, Allah SWT mudahkan air mata keluar dari dua matanya. Ia mudah menangis. Bukan karena cengeng tapi karena mengingat semua dosa masa lalunya. Ia menangis karena mengingat semua nikmat Allah. Ia menangis atas kesempatan yg sudah Allah berikan. Ia menangis sebagai bentuk penyesalan, sekaligus rasa syukurnya kepada Allah ..
Semoga kita termasuk hamba-hamba yang menikmati ampunan Allah Ta’ala … Aamiin ..
Wallahu’alam bishshawab.

____

—” Bunga Janda Bolong “—.

Bismillah

Awalnya saya kaget, ketika mendengar sebuah berita,yang menyebutkan adanya sebuah bunga yang di beri nama “Janda Bolong”.
Bahkan yang mengagetkan lagi, harga itu Bungayang luar biasa… sehingga banyak emak2 pecinta bunga, harus merogoh koceknya dalam2 demi memiliki bunga itu.
Dan yang membuat saya makin menggelengkan kepala, adalah nama bunga itu sendiri, memakai nama janda bolong,
Yang mana Jika dinilai dari makna bahasa, Maka mengarah kepada konotasi yang negatif.

✓ Apakah maksud pemberian nama bunga itu dengan memakai nama itu, seolah olah mereka sengaja menyudutkan para janda…?

✓ Jika memang yang awalnya menamai nya orang kafir, maka kita maklumi,Sebagaimana Allah kabarkan tentang kerasnya permusuhan mereka kepada Islam, maka mereka akan selalu membuat ulah dan makar dengan berbagai cara,

✓ Jika yang memberi nama itu seorang muslim, maka ini musibah besar. Bagaimana bisa seorang muslim, yang beriman kepada Allah, justru melanggar apa yang Allah perintahkan kepadanya.
Sungguh Allah telah melarang kita dalam memanggil seseorang, dengan panggilan gelar keburukan,

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman,
janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) itu lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok),

Dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita yang lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olok) itu lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok),

Dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri (maksudnya, janganlah kamu mencela orang lain, pen.).

Dan janganlah kamu saling memanggil dengan gelar (yang buruk). Seburuk-buruk panggilan ialah (penggilan) yang buruk (fasik) sesudah iman.

Dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka sesungguhnya mereka itulah orang2 yang zholim.
(QS. Al – Hujurat [49] : 11 ).

Maka , menamai bunga itu dengan sebutan janda bolong,(yang makna nya konotasi negatif, melecehkan para janda),,,
Bisa kita bayangkan :

– Ketika dia menyebutnya, maka ada berapa janda yang terkena imbasnya, dan jelas sebutan bunga ini, mengarah kepada yang statusnya janda,

– Apakah seluruh janda memiliki agama n perangai buruk, seperti yang ia sebutkan dan yang ia sematkan (janda bolong),

– Alangkah banyak yang akan menuntut dia di hari kiamat nanti, dengan penggunaan nama yang sengaja ia tujukan kepada status janda yang mereka sandang.

– Yang mengerikan lagi, penyebutan ini, diikuti oleh orang2 jahil, sehingga mereka saling tolong menolong dalam berbuat dosa,

– Hendaknya kita, berhati – hati dalam berucap, karena lisan adalah…pintu dosa terbesar dan paling mudah untuk kita melakukannya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

سِبَابُ المُسْلِمِ فُسُوقٌ، وَقِتَالُهُ كُفْرٌ

“Mencela seorang muslim adalah kefasikan (dosa besar), dan memerangi mereka adalah kekafiran.”
(HR. Bukhari no. 48 dan Muslim no. 64)

# Yang seharusnya kita perbuat, kepada para janda adalah menolongnya, meringankan beban hidupnya, menjaga dan memuliakan mereka.

# Tidak akan pernah sempurna keimanan kita, sampai kita memperlakukan saudara muslim kita, sebagaimana kita ingin diperlakukan.

والله اعلم
______

“ADU DOMBA”

Ada sebagian kaum muslimin yang GAGAL PAHAM menganggap bahwa Dakwah Sunnah itu tukang ADU DOMBA, PROVOKATOR, dan PEMECAH BELAH UMAT. Semua TIDAK BENAR!!

Dari mulai saya yang hanya BUBUK RANGINANG, hingga Ustadz Firanda yang seorang PENGAJAR MASJID NABAWI, visi-misi kita SAMA. Sederhana! tidak ada yang ditutup-tutupi hanya,

1. Mendakwahkan TAUHID membantah SYIRIK,
2. Mendakwahkan SUNNAH membantah BID’AH. Titik.

Tapi kalo ternyata di masyarakat terjadi banyak PERSELISIHAN, ada anak yang melawan bapaknya karena ga mau ikut TAHLILAN, ada yang GAGAL MENIKAH karena beda manhaj. Para tokoh agama MARAH karena ajarannya DIBANTAH. Ini lah KONSEKUENSI Dakwah Tauhid yang sudah terjadi sejak zaman Rasulullah dan para salaf shaleh.

RASULULLAH dijuluki AS-SHABI’ orang yang KELUAR dari tradisi nenek moyang. Dituduh PENYIHIR karena membuat ayah dan anak TERPISAH.

IMAM AHMAD harus DIPENJARA dan DISIKSA karena menolak pemahaman khalifah Al-ma’mun yang beraqidah Alquran adalah makhluk.

IMAM SYAFI’I harus dimusuhi oleh para SUFI di negaranya yang dibantah dengan keras bahkan disebut DUNGU.

IBN TAIMIYAH harus DIPENJARA bahkan DIPUKULI oleh musuhnya, karena membantah aqidah sesat PARA AHLUL KALAM yang MENOLAK SIFAT ALLAH DENGAN AKAL MEREKA.

SYAIKH ABDUL WAHAB harus DIFITNAH wahabi dan khawarij karena MEMBASMI para QUBURIYYUN (PENYEMBAH KUBUR) yang mengkeramatkan makam para sahabat.

Begitu pun yang terjadi sekarang di Indonesia. Ada yang menuduh KHAWARIJ, MUJASSIMAH, MURJI’AH, SYI’AH, SAUDI ANTEK AMERIKA. Laa hawala wa laa quwwata illa billah..

Karena SETANNYA sama maka hingga hari kiamat pun ini lah konsekuensi Dakwah Tauhid.

Maka satu”nya jalan agar kita bisa BERIDIRI TEGAK sebagaimana tegaknya para SAHABAT, adalah sabda Rasulullah, saat banyak perselisihan maka..

“GIGIT LAH DENGAN GIGI GERAHAM SUNNAH RASULULLAH, DAN SUNNAH KHULAFAUR RASYIDIN”

Bagi para PEJUANG Tauhid dan Sunnah, selamat berjuang saudaraku. TEGAR!! Yakin lah ini lah seutama” JIHAD di zaman fitnah ini.

Hadanallah waiyyakum,
Barakallah fikum ikhwah fillah..

____

—Kerasnya Suara Petir – Yang Menakutkan—-

Bismillah….

Siapa diantara kita yang tak kenal dengan petir, kilat dan guruh.
Suara nya yang sangat menggelegar…benar2 membuat jantung kita berdegup, bahkan sampai ketakutan. Dan tidak lah sebuah benda disentuhnya kecuali akan hangus seperti terbakar.

Maka guntur adalah suara yang membentak awan.
Sedangkan kilat adalah kilauan air atau kilauan cahaya. … ”
(Lihat Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyyah, 24/263-264)

Ketika menafsirkan surat al Baqarah ayat 19, As Suyuthi mengatakan bahwa
: petir (ar ra’du) adalah malaikat yang ditugasi mengatur awan.
Ada juga yang berpendapat bahwa petir adalah suara malaikat.
Sedangkan kilat (barq) adalah kilatan cahaya dari cambuk malaikat tersebut untuk menggiring mendung
(Tafsir Jalalain dengan Hasyiyah ash Showi 1/31, ed).

Diantara Sunnah petunjuk nabi, ketika mendengar petir…adalah agar kita bertasbih dan memuji Allah,,,

Apabila Abdullah bin Az Zubair mendengar petir, dia menghentikan pembicaraan, kemudian mengucapkan,

سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ

(Mahasuci Allah yang petir dan para malaikat bertasbih dengan memuji-Nya karena rasa takut kepada-Nya).

Kemudian beliau mengatakan,

إِنَّ هَذَا لَوَعِيْدٌ شَدِيْدٌ لِأَهْلِ الأَرْضِ

”Inilah ancaman yang sangat keras untuk penduduk suatu negeri”.
(Lihat Adabul Mufrod no. 723, dishohihkan oleh Syaikh Al Albani)

Ternyata, selain suara gemuruh petir, ada juga suara yang lebih keras dari suara petir,
Suara yang kalo terdengar di telingga, Selain membuat takut,
Bisa membuat mata menangis,
Bisa membuat hati teriris,
Bisa membuat perasaan hancur, Dan bisa mengoncangkan jiwa.

Suara apakah itu…?
Yaitu “Suara bentakan seorang suami kpd istrinya”

Ya Ikhwan ,
mungkin suara mu itu kecil,dan tidak terlalu keras. Mungkin bagi mu itu hal sepele dan biasa. Mungkin kau beralasan, itu sudah karakter diri mu,
Mungkin kau berfikir, bentakan itu untuk menjaga wibawa mu…

Ya Ikhwan…
Beradablah kepada istri mu,
Perlakukanlah ia dengan mulia dan akhlak yang baik,
Jangan kau samakan sikap kepadanya dengan sikap kepada selain diri nya,
Tak berartikah dia bagi diri mu,

Ya Ikhwan… Hatinya begitu lemah n rapuh,
Satu bentakan dari mu saja,
Sudah cukup untuk menghancurkan hidupnya.

Sebaik – baik kalian, adalah orang yang paling berbuat baik kepada istri nya.

____

Benarkah…Akhwat Yang Berusaha Memperbaiki Diri, Berpenampilan Syar’i…
Akan Menyulitkan Ikhwan Untuk Mengenali Kecantikan Wajah Dan Agamanya…???
Lalu Bagaimana Akan Datang Jodohnya, Sementara Mereka Saja Bersembunyi Dan Menutup Diri…???

Bismillah…

Mungkin termasuk syubhat, yang menghinggapi para akhwat, ketika mereka berniat untuk berhijrah, ketika mereka berniat untuk memperbaiki diri,
ketika mereka ingin meraih ridho Ilahi, Maka berbagai bisikan setan, masuk ke dalam hati, untuk menggoyahkan niat mereka.

Diantara syubhat,yang benar benar membuat mereka ragu dan takut, seandainya mereka mulai memakai hijab syar’i, diantara nya cadar…adalah :

✓ Jika berhijab lebar…apakah masih terlihat bahwa dirinya cantik …?

✓ Jika bercadar, apakah lelaki akan menemukan dirinya untuk menikahinya …?

✓ Jika bercadar, apakah benar akan membuatnya seperti orang yang kuper, terbelakang dan ketinggalan zaman…?

Wahai saudari ku… ketahuilah bahwa :
# Syariat memerintahkan wanita agar berpakaian syar’i,
# Maka berhijab lah dengan niat ikhlas di hati
# Berhijablah karena itu adalah termasuk ketaatan dan amal Sholeh

Maka,setelah kita memahami konsekuensi hijab, maka masalah ketakutan akan jodoh/tidak mendapat jodoh…insya Allah akan hilang dari dalam hati.

Lalu bagaimana cara Allah mengantarkan seorang lelaki yang Sholih, untuk menemukan wanita Sholihah yang yang biasanya mereka sulit untuk mengenali dan menemukan mereka :

1. Kembali ke kaedah perjodohan yang telah disebutkan di dalam Al-Qur’an, surat an-Nuur ayat : 26
Yaitu : laki-laki yang baik ,hanya untuk wanita yang baik-baik.

Maka… Allah dengan segala hikmahnya, yang akan mengatur pertemuan lelaki yang baik, dengan wanita yang baik, melalui suatu cara, yang terkadang tidak pernah kita terfikir kan sebelumnya.
Allah akan dekatkan apabila mereka berjauhan. Allah akan membuat mereka bertemu dan saling kenal, dari yang sebelumnya tidak pernah saling tahu, Bisa jadi melalui perantara orang tua dan kelurga, melalui teman atau melalui media sosial dll.

2. Allah akan mudahkan dia, menuju perkaranya,
Menuju calon jodohnya,
Menuju orang yang ditakdirkan akan menjadi pendampingnya.
Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits
:’ Beramal lah…karena sesungguhnya, seseorang akan di mudahkan (menuju tujuan amalan itu),”
Maka Allah akan mudahkan urusan nya.
Jika rejeki sempit, tiba2 Allah luaskan, jika Ayah calon mertuanya TDK setuju, lalu Allah buat calon mertua ibunya setuju, hingga mempengaruhi sang ayah agar menyetujui pernikahan mereka dll.

3. Allah berikan kita, 3 alat sensor yang luar biasa.
Yaitu mata, telinga dan hati.
– Maka kecantikan fisik, akan diketahui dengan pandangan mata…tetapi,jangan segera puas pada titik ini,karena yg terlihat oleh mata, belum bisa mewakili keseluruhan karakter si wanita.
– Kita bisa mengetahui,karakter dan sifat2 si wanita melalui telinga, melalui apa yang kita dengar darinya, dan apa yang kita dengar dari orang2 tentang dirinya.
– Setelah penelitian melalui mata, dan telinga, maka hasil akhirnya kita serahkan kepada hati kita Apakah ini wanita yang kita cari, Apakah dia yang akan menjadi pendamping kita,
Apakah kita merasa klik dan cocok dengan dia,
Semua itu, hati yang menjawabnya.
Hati yang merasakannya…
Dan ini tidak bisa di tipu
Tidak bisa dipaksakan
Ketika hati kita merasa berat, dongkol, nyesek, sekalipun si akhwat memiliki kecantikan yang jelita, Maka sejatinya kita tidak klik dengan si wanita itu, dan sebaiknya kita mundur dan urungkan. Karena jika kita memaksa, maka akan terjadi pergerakan karena ketidak cocokan dan ketidak nyamanan.

والله اعلم بصواب

_____

Wanita Muslimah Tidal Mencari Alasan Untuk Tidak Berhijab.

Subhanallah…Muslimah yang memakai pakaian syar’i bukan berarti dia pintar atau berilmu tinggi, namun Krn ingin mentaati perintah Allah dan RasulNya. Ingin mendapat ridhoNya ,ingin SyurgaNya ..TDK mudah utk memakai hijab syar’i. Segala resiko sdh menjadi pertimbangan, hanya iman yg membuat bertahan, jika ternyata ada muslimah yg berhijab syar’i namun masih Selfi ..atau perbuatan yg TDK sesuai jgn salahkan hijabnya , namun karena ilmu yg blom sampai padanya. Sebaiknya nasehati dan beri motivasi itu akan lebih memperbaiki dari pada mengolok atau menghujat krn ilmu Allah itu luas. .boleh jadi dia tahu sesuatu ilmu namun blom tahu ilmu yg lain maka maklumlah. Krn kesempurnaan hanya milik Allah.. wallahu a’lam

Nasehat Mutiara Islami #2

Maafkan Aku…,Ku Harap Kau Akan Mengerti

Bismillah…

Terkadang Allah menguji kita dengan sesuatu dari apa-apa yang disenangi oleh syahwat,

Terkadang Allah menguji kita dengan apa-apa yang hati ini condong untuk mengambilnya,

Terkadang Allah menguji kita dengan sesuatu, yang memang kita sangat menginginkannya,

Bahkan terkadang, Allah menguji kita dengan sesuatu yang kita pun sangat mencintainya,

✓ Bukankah Allah telah menguji keimanan para sahabat dari pasukan pemanah, dengan kemilaunya ghonimah saat perang Uhud… hingga mereka mengabaikan perintah Rasulullah?

✓ Allah pun telah menguji Istri Al ‘Aziz dengan ketampanan nabi Yusuf, hingga si wanita berhasrat ingin berzina dengan nya,

✓ Allah juga telah menguji hatinya Abu Tholib dengan kebesaran nama kabilahnya, hingga ia lebih memilih mati dalam kekafiran.

✓ Allah juga telah menguji Ka’ab bin Malik dengan dunia, hingga dia gagal mengikuti perang Tabuk,

✓ Dan Allah pun telah menguji ‘Imron bin Hothon dengan wanita cantik, hingga ia berpindah ke aqidah khawarij.

Begitulah Allah… dalam memberikan ujian dan fitnah,
Allah akan uji seseorang dengan suatu perkara – Yang ia senangi,
– Yang disenangi hawa nafsunya
– Yang disenangi syahwatnya
– Yang jiwanya condong kepadanya,
– Yang semua itu, akan membuat kita terfitnah, hingga lalai dari ketaatan dan kekhusyuk’an, dan akan menjauhkan kita dari jalan kebenaran.

Ketahuilah…banyak yang berguguran jatuh dalam fitnah yang Allah timpakan,
Karena memang hati2 kita condong menyukai keburukan.

Maafkan lah aku…
# Jika nanti aku diam, bukan berarti aku tak mengetahui… hanya saja, beginilah cara ku dalam menasehati diri ku dan kalian,
# Jika nanti aku tak mengikuti dan mengiyakan keinginan kalian, sesungguhnya inilah cara ku untuk menegur atas kekeliruan yang terjadi,
# Jika nanti aku berbicara, mengatakan bahwa apa yang telah dilakukan ini salah dan keliru, dan kalian tersinggung dengan ucapan ku, maka ketahuilah, inilah selembut – lembutnya lisan yang aku punya dalam menasehati dan menyampaikan kebenaran,
# Aku hanya tak ingin, aku, kamu dan kita semua jatuh dalam sebuah kekeliruan yang akan menyesatkan hati-hati kita dari lurus jalannya Allah.
# Aku tak mentazkiyah bahwa aku orang yang suci… hanya saja, Aku takut Azab Allah akan menimpaku jika aku berdiam atas kekeliruan mu dan ikut di dalamnya.

Sungguh menjaga hati itu sangatlah sulit. Ku harap kau mengerti bahwa syariat adalah batasan kita bermuamalah.
Carilah ridha Allah…
Walaupun harus mengorbankan perasaan dan keinginan hati.

Jikalau Allah ridha, dengan ketulusan hati kita dalam mentaati aturannya,
Ketahuilah…
Bahwa Allah tak akan pernah menolak do’a seorang hamba-nya, apalagi hamba yang beriman yang berusaha menjaga dirinya untuk menjauh dari apa yang Allah haramkan.

Kuharap Engkau akan mengerti akan sikapku,
Entah itu sekarang, Atau pun nanti. Apa yang aku lakukan, hanya ingin agar kita tak jatuh pada jurang dosa yang sangat dalam dan membinasakan.

والله اعلم بصواب

____

BERHIJAB TAPI MUNAFIK

Tertawa masih keras
Emosi tidk terkontrol,
Bercnda seringkali kelewatan dan tidak menjaga ucapan ,serta masih SANGAT sering mengeluh dll…
Iya itu SAYA

Apakah pernh terlintas di fikiran klian

“Kok bisa ya.. berHIJAB tapi kelakuannya masih sperti itu ?”

Begini KAWAN…

berHIJAB bukn berarti berubah jadi MALAIKAT

Saya sedng berusaha untuk memenuhi kewajiban saya sebagai wanita MUSLIMAH,
Meskipun BELUM sepenuhnya memenuhi SYARI’AT. Allah memerintahkan Nabi until mengatakan kepada Perempuan2 beriman until Berhijab. Pertantaannya, kamu beriman tidak? Orang-orang beriman akan merasa terpanggil. Dia akan memenuhi segala kewajiban yang diperintahkan Allah, rabbnya.

Jika engkau BERHIJAB
Kemudian ada orang yng
Mempermasalahkn akhlaq mala katakan kpda mreka

“Bahwa antara JILBAB dab AKHLAK adalah 2 HAL yang SANGAT BERBEDA”

Berkerudng secara Syar’i (bukan ikutan trend) Adalah MURNI printah ALLAH !
WAJIB bagi semua wanita muslimah yng telah baligh.

Sedangkn…

Akhlak Adalah budi pekerti yng bergantung pada pribadi masing-masing.

Jadi…..
Jika seseorng berkerudung melakukn dosa atau pelanggaran, itu BUKAN karena kerudungnya melainkan karena akhlaknya.

Banyak orang di luar sana yng bilang:
PERCUMA TUTUP AURAT KALAU MISKIN AKHLAKNYA !”

HEii..!!
Apa salah mengikuti contoh yang baik ?

TIDAK ADA ISTILAHNYA
“PERCUMA” DALAM MELAKUKAN KEBAIKAN !!

Setiap orang itu punya pengalaman yng berbeda dalam HIJRAHnya.

Jadi dimaklumi yah!!!!

Karna selama proses hijrah itu:
Ada yg cepet baik
Ada yang kurang baik Dan
Ada yng masih lama baiknya.

Dan karena
TINGKATAN ILMU, LINGKUNGAN dan MOTIVASI yng dimiliki juga berbedaa.

Maka JANGAN SAMPAI NGE-JUDGE ORANG
(tuduh orang), Karena
Nge’JUDGE dan BUKA AIB ORANG lain itu GAMPANG ya..
TAPI…
BERKACA dari AIB SENDIRI itu yang SUSAH pake banget“

#MUHASABAH

____

Wanita – Wanita Yang Hebat.

Bismillah…

Rasulullah pernah bersabda :

مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ أَغلَبُ لِلُبِّ الرَّجُلِ الْحَازِمِ مِنْ إِحْدَاكُنَّ.

: “ Aku tidak pernah melihat orang yang kurang akal dan agamanya tetapi bisa mengalahkan akal lelaki yang kokoh daripada salah seorang kalian (kaum wanita).”

(Muttafaqun ‘alaih, HR. Bukhari no. 1462 dan Muslim no. 79).

Inilah wanita…
– makhluk istimewa yang Allah ciptakan dari tulang rusuk,
– yang memiliki kebengkokan pada bagian atas nya,
– yang mendahulukan perasaan dalam mengambil keputusan
– yang penuh kelembutan dan manja
– yang memiliki kecemburuan yang sangat besar
– yang selalu menanggis jika sesuatu telah mengusik hati nya.
– yang lelehan air matanya, menjadi obat penguat bagi jiwanya, dan terkadang menjadi senjata untuk menundukkan lelaki.
– yang suaranya terdengar sampai ke dasar hati.

Tapi tahukah kita…
Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang mereka miliki,
Tetap saja seorang lelaki(suami) tak dapat menggantikan perannya (sebagai istri), Apalagi hendak menyamainya.

Lihatlah kisah imam Asy-syafi’i…yang dibesarkan oleh seorang ibu yang single parent (janda), dimana ibunya harus :….
✓ mencari nafkah sendiri
✓ menjadi ibu sekalipun ayah bagi anaknya
✓ menjadi tulang punggung bagi keluarga
✓ menjadi pelindung, pengayom dan pendidik anaknya, hingga beliau sukses dalam dunia ilmu agama,
✓ sendiri mengurusi anak, tak membuat si ibu menjadi lemah dalam menyemangati dan mensupport anaknya,
✓ sulitnya keadaan tak pernah mematikan niat sang ibu, untuk menghalangi kemajuan bagi anaknya
✓ tetap mampu bertahan meneruskan hidupnya, dengan segala himpitan masalah yang menimpanya, yang semua tak menggoda jiwa nya utk menikah lagi. Dia yakin mampu meneruskan hidupnya dan hidup anak2nya tanpa harus menikah lagi
✓ yang tak pernah mengeluh…dan dia lalui dengan penuh keikhlasan, kesabaran dan ridho dengan takdir Allah.

Allahu Akbar…
Itu baru sebagian peran seorang wanita yang kita ketahui. Dan masih banyak lagi, kita tidak melihat ketegaran mereka dalam menjalani hidup ini.
Maka hormatilah para wanita,
Sekalipun dia janda, jangan pernah kita meremehkannya.
Kita, sebagai lelaki… jika berada di posisi mereka,
Kita tak akan pernah sanggup dan mampu memainkan peran penting itu.
Apalagi sampai mentargetkan anak untuk menjadi orang yang berhasil dalam meraih ilmu agama. Adapun mereka
Para wanita berstatus janda….
Sudah berapa ulama yang muncul, Hasil buah didikan dan kasih sayang serta perjuangan mereka yang sangat menakjubkan.

Berhati hatilah mempermainkan dan menyakiti hati wanita. Mereka sangat muda terbawa perasaan,
Bahkan hati mereka terlalu peka hingga mudah di sakiti…

Orang yang suka mempermainkan dan menyakiti paraa wanita, Adalah orang-orang yang tidak pernah tahu besarnya jasa perjuangan dan pengorbanan seorang ibu kepada dirinya.

والله اعلم بصواب.

______

Mungkin Waktu-nya Saja Yang Belum Tepat

Bismillah….

✓ Ingatlah… jika semua yang kita kehendaki, terus saja kita miliki, maka dari mana kita akan belajar tentang keikhlasan ?

✓ Jika semua yang kita impi-impikan, akan segera terwujud, lalu dari mana kita belajar untuk bersabar?

✓ Jika semua do’a kita… harus terkabulkan semuanya,
maka dari mana kita akan belajar usaha, ikhtiar dan tawakkal,

Seseorang yang dekat dengan Allah, bukan berarti tidak ada air mata yang jatuh,
Dan orang yang sangat tekun dalam berdo’a,
bukan berarti dia tidak mengalami masa-masa sulit,

Akan tetapi…
Biarlah sang penyelenggara kehidupan Yaitu Allah azza wajalla… Yang maha tahu,
kapan waktu dan kondisi yang paling tepat, untuk memberikan yang terbaik kepada kita.

Ketahuilah….bahwa orang yang hebat, tidak dihasilkan dari kemudahan, kesenangan dan kenyamanan. Akan tetapi…
Mereka dibentuk dengan kesulitan, tantangan bahkan dengan cucuran air mata yang jatuh.

Maka gantungkanlah hidup kita sepenuhnya hanya kepada Allah semata.
Karena kita sejatinya sedang kuliah di universitas kehidupan.

Akan ada waktunya,
kau akan bahagia…
Mungkin saja,
bukan sekarang saatnya.

والله اعلم بصواب

_____

Sulitnya Menjaga Diri Di Atas Ketaatan

Bismillah…

Begitu Sulit nya untuk melakukan ketaatan,
Menjaga rutinitas amalan,
Dan untuk selalu Istiqomah di atasnya, Menandakan bahwa iman di hati ini yang terus berubah naik dan turun,
Hati yang lemah disebabkan dorongan syahwat dan masuknya syubhat-syubhat,
Sementara diri ini jauh dari orang-orang Sholeh dan penebar kebaikan.

Di situlah mata kita akan tersingkap, batin akan merana, dan jiwa yang kering kerontang akan meronta….
Karena Kita akan menyadari…
Bahwa yang kita butuhkan sebenarnya, Adalah sosok pendamping yang setia menemani kita,
setia mendengarkan kita dan
setia menasehati kita,
Agar kita selalu berada di atas ketaatan kepada Allah.

Seorang pendamping… yang bisikan nasehatnya menguatkan jiwa kita agar bersemangat di dalam beribadah, Seorang pendamping… yang tatapan matanya meneduhkan hati,
Dan seorang pendamping, yang akan menemani kita dalam perjalanan pulang menuju surga.

Inilah sosok yang kita butuhkan. Sosok yang sebenarnya kita sangat merindukan kehadirannya,
Sosok wanita, yang kedudukan nya lebih baik dari pada perbendaharaan harta dunia,
Bahkan dia lebih baik daripada perhiasan perhiasan dunia yang ada,

Genggamlah tangannya
Dan jangan pernah kau lepaskan lagi.

____

بسم الله الرحمن الرحيم

*Semakin Tinggi Ilmu Seorang Wanita, Maka Semakin Sederhana Pula Penampilannya*

🌻Wanita Berilmu Tidak Dilihat Dari Seberapa Mahal Pakaiannya, Tetapi Dilihat Dari Seberapa Bisa Ia Menyederhanakan Pakaiannya Dengan Ilmunya.

🌻Wanita Berilmu Tidak Hanya Dilihat Dari Seberapa Lebar Hijabnya, Tetapi Dilihat Dari Seberapa Bijak Ia Dalam Berhijab.

🌻Wanita Berilmu Tidak Dilihat Dari Seberapa Banyak Hiasan Yang Ia Pakai, Tetapi Dilihat Dari Seberapa Bisa Ia Memakai Ilmunyanya Untuk Hiasan Diri

🌻Wanita Berilmu Tidak Dilihat Dari Seberapa Pintar Ia Memoles Wajah, Tetapi Dilihat Dari Seberapa Pintar Ia Menyembunyikan Wajahnya Dengan Ilmunya

*W A N I T A*

🌹Kau adalah bunga..
Yang mengundang banyak kumbang jika tak kau tutupi

🌹Kau adalah cermin..
Yang akan tergores jika membiarkan jarum-jarum menyentuhmu

🌹Kau adalah permata..
Yang akan hilang jika dipamerkan dikeramaian

🌹Kau adalah kapas..
Yang akan kotor jika dijalan berdebu

*🌺Wahai wanita..*
Kau indah.. sebab itu Allah memerintahkanmu untuk menutup auratmu..

*🌺Wahai wanita..*
Kau berharga.. sebab itu Allah melarangmu untuk memamerkan dirimu dikeramaian..

*🌺Wahai wanita..*
Kau bersih.. sebab itu Allah melarangmu dari segala perbuatan dan perkataan yang tidak pantas.
Untuk semua wanita yang masih menghargai dirinya..
Panjangkan hijabmu..
Tutupi auratmu..
Bersihkan media sosialmu..
Baguskan perangaimu..
Jaga perkataanmu..
Batasi pergaulan mu

✍️ Semoga bermanfat

_____

Bismillah..

#Untuk semua sahabat Fillah.

Terutama untuk Adik”ku di Dumay. Yang selalu mengerti dan mensupportku.
Dan juga untuk siapa saja yang mau berbagi ilmu lewat dunia Maya.
Biarpun Ana tidak mengetahui bagaimana rupa dan paras Antum wa Antuna.
Tapi in syaa Allah semoga persahabatan kita akan sampai di negeri akhirat dan bisa bertemu dan saling memberi syafaat seperti kajian pendek di bawah ini 👇.

(MEREKA MEMILIKI SYAFA’AT.)
Segala puji bagi Allah Tabaraka Wa Ta’ala dengan Nama-nama-Nya yang Husna dan juga sifat-sifat-Nya yang Mulia, Serta Shalawat semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wasallam, para sahabatnya Radhiyallahu Anhum dan semua keluarganya.

🌹 Sungguh bersahabat dengan orang-orang yang Shaleh adalah nikmat yang sangat besar.

Umar bin Khattab Radhiyallahu Ta’ala Anhu berkata,
“Tidaklah seseorang di berikan kenikmatan setelah Islam, yang lebih baik daripada kenikmatan memiliki saudara (semuslim) yang shaleh.maka peganglah erat-erat.” (Quutul Qulub 2/17)

Sangat banyak keuntungan memiliki sahabat yang shaleh di antaranya:

1.Sahabat yang shaleh akan selalu membenarkan/mendukung/mensupport tapi juga akan selalu menasehati kita ketika kita melakukan kesalahan.

2.Sahabat yang shaleh juga akan selalu mendo’akan sahabatnya, karena apabila ia mendo’akan sahabatnya, sedangkan sahabatnya tidak mengetahui, Maka Malaikat juga meng-Amin-kan do’a tersebut sambil mendo’akan juga bagi yang berdo’a tadi.
Artinya orang yang mendo’akan juga mendapatkan apa yang ia do’akan kepada saudaranya.

3.Sifat keshalehannya dapat menular kepada sahabatnya tersebut.

Dan masih banyak lagi keutamaan berteman dengan orang yang shaleh.
Semoga kita termasuk orang-orang yang di mudahkan untuk memiliki sahabat seperti yang di maksud tersebut.
Aamiin allahumma Aamiin.

_____

💎Hijrah adalah Perjalanan Indah Namun Berliku💎

🍀Berubah menjadi pribadi yg Allah inginkan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
_“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.”_ (HR. Ahmad 5: 363)

🍀Hanya mengharapkan pahala dari Allah saja, bukan pengakuan manusia. (An Nisa 100)

🍀Iman yang makin kuat, ibadah yang lebih indah.
Hijrah itu membuatmu semakin rajin melakukan amal sholeh. Mempelajari sunnah Rasulullah, memahaminya dan mulai melaksanakannya.
Karena pemahaman agama ini didasari oleh dalil berdasarkan Al Quran & sunnah sesuai pemahaman para sahabat.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

_”Aku tinggalkan dua perkara yang kalian tidak akan tersesat selama kalian berpegang teguh dengan keduanya yaitu Kitabullah dan Sunnahku, serta keduanya tidak akan berpisah sampai keduanya mendatangiku di Telaga (di Surga).”_ Hadits shahih riwayat al-Hakim (I/93) dan al-Baihaqy (X/114).

🍀Semangat memperbaiki diri, bukan merasa lebih baik.

🍀Hubungan yang semakin kuat dengan Allah dan semakin indah dengan manusia.

♻ Proses hijrah kitapun berbeda beda ya ukhty fillah
Ada yang hijrah setelah mendapat ujian/cobaan…
Ada yang hijrah setelah bergaul dengan orang2 sholeh…
Ada yang hijrah karna mengingat kematian…
Ada juga yang hijrah setelah membaca nasehat2 dari akun dakwah dan banyak lagi proses hijrah yang lainnya .

🛡 Walaupun proses hijrah kita berbeda beda insya Allah tujuan kita pun sama..
yaitu untuk mendapatkan JannahNya.

🔹Hijrah butuh niat ikhlas dan tekad kuat…
Karna hijrah itu ACTION…
bukan nunggu…
Hijrah itu didatengin..
dicari, bukan ditungguin.
Duh kok berat amat ya mau hijrah?

Iyaa, karna Surga diliputi dengan perkara yang dibenci jiwa.. sedangkan neraka diliputi dengan perkara yang disukai nafsu.
Karena Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
_”Surga itu diliputi perkara-perkara yang dibenci (oleh jiwa) dan neraka itu diliputi perkara-perkara yang disukai syahwat.”_ (HR. Muslim)

🔻 Alhamdulillahiladzi binimatihi tatimush shalihat atas hijrah ini..
bagaimana dengan mu teman?
kapan ikutan hijrah?

#Mitramuslim